SUMUTPOS.CO – Nyaris tidak ada yang istimewa dari ujicoba internasional yang akan dijalani oleh Indonesia, Sabtu (2/9) sore ini. Sebab, tim tamu yang mereka layani nanti, adalah Fiji, negara kecil berpenduduk kurang dari 1 juta yang tidak pernah terdengar prestasi sepak bolanya di pentas Internasional.
Apalagi, dalam laga yang akan berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi itu, Bula Boys, julukan Timnas Fiji, hanya datang dengan para pemain muda yang masih minim pengalaman bertanding di level internasional. Mayoritas dari mereka baru mengantongi 3 sampai 7 kali bermain di level Internasional.
Meski begitu, laga tersebut bisa terlihat sedikit istimewa bila tim besutan Luis Milla itu bisa bermain ciamik dan mendominasi seluruh laga. Toh, dengan materi pemain yang ada, syarat tersebut sejatinya tidak begitu sulit bagi Indonesia. Apalagi, dua pemain tengah syarat pengalaman, Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana akan menjadi dirigen pertandingan.
Mereka akan dibantu oleh Andik Vermansah di sisi kanan dan Rizky Pora di sisi kiri yang terkenal memiliki kecepatan tinggi. Dengan begitu, duet Boaz Solossa dan Irfan Bachdim di lini depan, sudah pasti akan dimanjakan dengan umpan-umpan matang dari dua winger yang terkenal memiliki akurasi umpan di atas rata-rata itu.
“Saya ingin ada visi yang jelas dari pertandingan ini. Dan, lini tengah adalah posisi yang sangat strategis dan memegang peranan penting sepanjang game,” kata Luis Milla.
“Jadi, harapan terbesar saya adalah, para pemain harus bisa menunjukan karakter dan bisa memainkan permainan bagus yang enak ditonton,” tambah pelatih asal Spanyol itu.
Ya, setidaknya dengan adanya empat bek tangguh, Manahati Lestusen, Fachruddin Aryanto, Ahcmad Jufriyanto dan Alfarizi yang berada di sektor belakang, setidaknya bisa memberikan rasa aman bagi mereka di lini tengah. “Jadi, kosentrasi pemain sudah lebih pada menyerang,” tegas pelatih berusia 51 tahun itu.
Memang, terlepas dari itu, pertandingan tersebut adalah salah satu tantangan baru bagi Milla. Sebab, itu adalah pengalaman pertama dia mendampingi langsung skuad Merah Putih sejak pertama kali dipercayakan sebagai pelatih Timnas pada Januari lalu. Atinya, dia harus bekerja lebih cepat untuk bisa beradaptasi dengan pemain.
Selain itu, laga tersebut juga menjadi pertandingan pertama bagi Boaz Solossa dan kawan-kawan setelah keluar sebagai runner-up di Piala AFF 2016 lalu. Sebenarnya, ada tiga pertandungan FIFA matchday yang sudah diikuti oleh Indonesia. Masing-masing lawan Myanmar, Puerto Rico dan Kamboja. Namun, PSSI lebih mempercayakan skuad Timnas U-22 untuk mewakili Indonesia.
Andik Vermansah menambahkan, meski komunikasi Milla hanya menggunakan bahasa Spanyol, dia dan rekan-rekannya merasa tidak kesulitan untuk menjalankan instruksi sang pelatih.
“Apalagi, strategi dari Milla tidak jauh berbeda dengan apa yang saya dapatkan di klub. Jadi, saya sudah bisa membayangkan kami akan bermain seperti apa,” kata penggawa Selangor FA itu.
Di sisi lain, pelatih Fiji, Christophe Gamel telah sadar diri bahwa mereka bukan negara yang ideal untuk menguji kekuatan sepak bola Indonesia. “Karena kami negara kecil, sementara Indonesia memiliki skuad lengkap dan hebat. Ini merupakan petualangan baru bagi kami, saya harap tim kami bisa bekerja keras untuk pertandingan besok (hari ini, Red),” ungkapnya. (ben/jpg/dek)