26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kemenpar Gelar FGD Diklat Online untuk Stakeholder

Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jurus Go Digital terus digulirkan  Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kali ini sasaran Kementerian di bawah pimpinan Arief Yahya ini ditujukan ke berbagai stakeholder pariwisata dengan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Diklat Online di D’Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya menjelaskan slogan, The more digital, the more personal. The more digital, the more global. The more digital, the more professional. Moto yang menggambarkan spirit go digital.
“Begitulah kata-kata magis yang selalu didengungkan Menteri Pariwisata, DR. Ir. Arief Yahya, M.Sc mengenai digitalisasi di Kemenpar. Untuk mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019, tidak bisa tidak, Kemenpar harus bertransformasi ke arah digital,” ujar Ahman Sya di depan peserta FGD yang hadir seperti PHRI, ASITA, Pemda DKI Jakarta, UPT Kemenpar, Serta para pejabat dari lingkungan Kemenpar.
Ahman Sya menambahkan, salah satu implementasi go digital di Kemenpar adalah digital learning atau diklat secara online. Program yang dicanangkan Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Deputi bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan ini menyasar seluruh aparatur Kemenpar baik di pusat maupun daerah serta Aparatur di Dinas-Dinas Pariwisata.
Lebih lanjut Ahman Sya menjelaskan, Diklat Online atau E-Learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, dimana peserta tidak perlu duduk di ruang kelas untuk menyimak pengajar secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
“Dengan adanya platform digital ini diharapkan terjadi percepatan dan kemudahan pembelajaran mengenai kepariwisataan,” ujarnya.
Dengan kemudahan tersebut diharapkan agar seluruh jajaran aparatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mampu menyerap semua informasi pembelajaran yang diberikan dan dapat diaplikasikan dalam pola pikir dan cara kerjanya menjadi semakin digital.
Sistem Diklat Online ini diampu oleh Tim Telkom dalam pengembangan sistemnya. Sementara untuk pembuatan materi oleh Yuswohady dan tim Inventure.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik FGD Diklat online ini. Mantan Dirut Telkom itu menyebut dengan inisiatif ini diharapkan program-program prioritas dan strategi pengembangan kepariwisataan yang dicanangkan bisa cepat tersampaikan ke daerah. Dengan begitu target dan sasaran yang diinginkan dapat segera ditindaklanjuti oleh daerah.
“Saya ingin, strategi-strategi yang saya pikirkan bisa tersampikan ke seluruh aparat di berbagai daerah dengan cepat. Ingat, yang cepat memakan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil,” kata Menpar Arief Yahya.(rel)
Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jurus Go Digital terus digulirkan  Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kali ini sasaran Kementerian di bawah pimpinan Arief Yahya ini ditujukan ke berbagai stakeholder pariwisata dengan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Diklat Online di D’Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya menjelaskan slogan, The more digital, the more personal. The more digital, the more global. The more digital, the more professional. Moto yang menggambarkan spirit go digital.
“Begitulah kata-kata magis yang selalu didengungkan Menteri Pariwisata, DR. Ir. Arief Yahya, M.Sc mengenai digitalisasi di Kemenpar. Untuk mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019, tidak bisa tidak, Kemenpar harus bertransformasi ke arah digital,” ujar Ahman Sya di depan peserta FGD yang hadir seperti PHRI, ASITA, Pemda DKI Jakarta, UPT Kemenpar, Serta para pejabat dari lingkungan Kemenpar.
Ahman Sya menambahkan, salah satu implementasi go digital di Kemenpar adalah digital learning atau diklat secara online. Program yang dicanangkan Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Deputi bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan ini menyasar seluruh aparatur Kemenpar baik di pusat maupun daerah serta Aparatur di Dinas-Dinas Pariwisata.
Lebih lanjut Ahman Sya menjelaskan, Diklat Online atau E-Learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, dimana peserta tidak perlu duduk di ruang kelas untuk menyimak pengajar secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
“Dengan adanya platform digital ini diharapkan terjadi percepatan dan kemudahan pembelajaran mengenai kepariwisataan,” ujarnya.
Dengan kemudahan tersebut diharapkan agar seluruh jajaran aparatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mampu menyerap semua informasi pembelajaran yang diberikan dan dapat diaplikasikan dalam pola pikir dan cara kerjanya menjadi semakin digital.
Sistem Diklat Online ini diampu oleh Tim Telkom dalam pengembangan sistemnya. Sementara untuk pembuatan materi oleh Yuswohady dan tim Inventure.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik FGD Diklat online ini. Mantan Dirut Telkom itu menyebut dengan inisiatif ini diharapkan program-program prioritas dan strategi pengembangan kepariwisataan yang dicanangkan bisa cepat tersampaikan ke daerah. Dengan begitu target dan sasaran yang diinginkan dapat segera ditindaklanjuti oleh daerah.
“Saya ingin, strategi-strategi yang saya pikirkan bisa tersampikan ke seluruh aparat di berbagai daerah dengan cepat. Ingat, yang cepat memakan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil,” kata Menpar Arief Yahya.(rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/