29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

STP Bandung Pertahankan TedQual Certification dari UNWTO

STP Bandung Pertahankan TedQual Certification dari UNWTO.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung berhasil mempertahankan predikatnya sebagai salah satu pencetak lulusan SDM pariwisata berstandar global. Itu setelah STP Bandung sukses menyambar TedQual Certification dari UNWTO terhadap 14 program studi pariwisata yang ada di STP Bandung.

TedQual Certification ini ditandatangani UNWTO.TedQual Programme Manager, Lucy Garner pada 30 Oktober 2017 kemarin. Dan awardnya, akan berlaku untuk tiga tahun ke depan hingga 29 Oktober 2020.

Perolehan pembaharuan sertifikasi ini tentunya bakal menjadikan setiap lulusan lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini sudah terstandar global. Daya saing pariwisata Indonesia pun akan semakin terangkat. Ujungnya, pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian tanah air semakin terbukti.

Ketua STP NHI Bandung, Anang Sutono mengatakan, sertifikasi ini menjadi bukti bahwa STP Bandung merespons arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk dapat menetapkan standar global dalam program pendidikan mencetak SDM andal pariwisata.

“Perlu diketahui, STP NHI Bandung telah mendapat sertifikat ini secara berkala sejak tahun 2009. Yang setiap tiga tahun dilakukan evaluasi dan penilaian ulang. Dan kita selalu berhasil mempertahankanya,” ujar Anang Sutono, Selasa (31/10).

Mempertahankan sertifikasi sejak tahun 2009 dikatakan Anang Sutono bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan konsistensi tinggi dan pemenuhan kualitas yang selalu baik.

Untuk ini, Anang memiliki strategi. Yang pertama adalah menjadikan kualitas sebagai bagian dari budaya belajar mengajar di STP Bandung. Selain juga ditunjang dengan manajemen yang baik.

Serta yang tidak kalah penting adalah merespons proses perubahan kurikulum yang dinamis di tengah perkembangan yang begitu tinggi.

“Juga memperbaharui model pariwisata dan hospitality dengan berbagai paradigmanya. Seperti wisata halal dan lainnya,” ujar Anang.

Selain itu juga memperkuat dan selalu meningkatkan kualitas kerja sama dengan institusi pariwisata lainnya. “Untuk itu kami selalu fokus memberikan servis bagi konsumen kami, yaitu para pelajar,” kata dia.

Sertifikat ini tentunya akan memberikan manfaat lebih bagi STP Bandung. Namun yang terpenting, ujar Anang, sertifikat ini akan membuat STP Bandung dan tentunya Indonesia semakin percaya diri dalam memainkan perannya di ranah global.

“Kami semakin siap untuk bersaing, kami memiliki kepercayaan kuat bahwa sumber daya manusia kita terutama di bidang pariwisata akan memainkan perannya dengan penting di tatanan global,” ujar Anang percaya diri.

 Dari data yang ada, 40 persen lulusan STP NHI Bandung memiliki kontribusi dalam pendapatan devisa karena bekerja di luar negeri. Lulusan STP NHI Bandung tidak ada yang tidak memiliki pekerjaan.

Ia tidak asal bicara. Dari data yang ada, 40 persen lulusan STP NHI Bandung memiliki kontribusi dalam pendapatan devisa karena bekerja di luar negeri. Lulusan STP NHI Bandung tidak ada yang tidak memiliki pekerjaan.

“14 persen dari lulusan STP NHI Bandung menjadi entrepreneurs. Artinya mereka turut membuka lapangan pekerjaan di bidang pariwisata. Dan ini yang selalu didorong oleh Menteri Arief Yahya,” kata dia.

Ke depan, dengan adanya raihan pemberharuan sertifikasi, STP NHI Bandung akan terus meningkatkan kapasitas. Terutama dalam pengembangan kapasitas para pelajar untuk sepenuhnya meraih predikat standar global. Diantaranya dengan lebih banyak mengirim pelajar dalam internship program di luar negeri.

“Di mana mereka juga menjadi bagian dari Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di sana,” ujar Anang.

Selain itu, tentunya kami membutuhkan penambahan infrastruktur dan fasilitas kampus guna menunjang proses belajar mengajar.

“Kami sangat membutuhkan untuk memperbaharui infrastruktur dan laboratorium. Kami membutuhkan budget tambahan karena kami berencana untuk membangun kampus yang bisa mengakomodir 20 ribu pelajar. Ini tentunya akan semakin membuat masa depan pariwisata Indonesia semakin baik,” ujar Anang Sutono.

Hal senada dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Ahman Sya. Ia mengatakan, sertifikasi yang dikeluarkan UNWTO sebagai lembaga PBB yang membidangi Pariwisata membutikan bahwa STP NHI Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pariwisata yang berkualitas serta berdaya saing global.

“Selain STP NHI Bandung, yang juga sudah mendapat TedQual Certificate adalah STP Bali, Akpar Medan dan Poltekpar Makassar,” kata Ahman Sya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas kembali diraihnya TedQual Certificate dari UNWTO untuk STP NHI Bandung. Nada optimisme pun kembali muncul. “Kita harus selalu benchmark ke negara lain yang sudah sukses, dengan standar dunia. Jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar,” jelas Arief Yahya.

“Dengan adanya SDM-SDM berkualitas tentu akan mempermudah. Dan STP NHI Bandung telah membuktikannya dengan mempertahankan kualitas yang dimiliki,” ujar Menpar Arief Yahya.

Ia pun berharap dengan sektor pariwisata yang menjadi primadona, akan semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“SDM-nya dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dari dalam negeri berkualitas seperti STP NHI Bandung. Selamat sekali lagi untuk STP NHI Bandung,” ujar Menpar Arief. (rel)

STP Bandung Pertahankan TedQual Certification dari UNWTO.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung berhasil mempertahankan predikatnya sebagai salah satu pencetak lulusan SDM pariwisata berstandar global. Itu setelah STP Bandung sukses menyambar TedQual Certification dari UNWTO terhadap 14 program studi pariwisata yang ada di STP Bandung.

TedQual Certification ini ditandatangani UNWTO.TedQual Programme Manager, Lucy Garner pada 30 Oktober 2017 kemarin. Dan awardnya, akan berlaku untuk tiga tahun ke depan hingga 29 Oktober 2020.

Perolehan pembaharuan sertifikasi ini tentunya bakal menjadikan setiap lulusan lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini sudah terstandar global. Daya saing pariwisata Indonesia pun akan semakin terangkat. Ujungnya, pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian tanah air semakin terbukti.

Ketua STP NHI Bandung, Anang Sutono mengatakan, sertifikasi ini menjadi bukti bahwa STP Bandung merespons arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk dapat menetapkan standar global dalam program pendidikan mencetak SDM andal pariwisata.

“Perlu diketahui, STP NHI Bandung telah mendapat sertifikat ini secara berkala sejak tahun 2009. Yang setiap tiga tahun dilakukan evaluasi dan penilaian ulang. Dan kita selalu berhasil mempertahankanya,” ujar Anang Sutono, Selasa (31/10).

Mempertahankan sertifikasi sejak tahun 2009 dikatakan Anang Sutono bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan konsistensi tinggi dan pemenuhan kualitas yang selalu baik.

Untuk ini, Anang memiliki strategi. Yang pertama adalah menjadikan kualitas sebagai bagian dari budaya belajar mengajar di STP Bandung. Selain juga ditunjang dengan manajemen yang baik.

Serta yang tidak kalah penting adalah merespons proses perubahan kurikulum yang dinamis di tengah perkembangan yang begitu tinggi.

“Juga memperbaharui model pariwisata dan hospitality dengan berbagai paradigmanya. Seperti wisata halal dan lainnya,” ujar Anang.

Selain itu juga memperkuat dan selalu meningkatkan kualitas kerja sama dengan institusi pariwisata lainnya. “Untuk itu kami selalu fokus memberikan servis bagi konsumen kami, yaitu para pelajar,” kata dia.

Sertifikat ini tentunya akan memberikan manfaat lebih bagi STP Bandung. Namun yang terpenting, ujar Anang, sertifikat ini akan membuat STP Bandung dan tentunya Indonesia semakin percaya diri dalam memainkan perannya di ranah global.

“Kami semakin siap untuk bersaing, kami memiliki kepercayaan kuat bahwa sumber daya manusia kita terutama di bidang pariwisata akan memainkan perannya dengan penting di tatanan global,” ujar Anang percaya diri.

 Dari data yang ada, 40 persen lulusan STP NHI Bandung memiliki kontribusi dalam pendapatan devisa karena bekerja di luar negeri. Lulusan STP NHI Bandung tidak ada yang tidak memiliki pekerjaan.

Ia tidak asal bicara. Dari data yang ada, 40 persen lulusan STP NHI Bandung memiliki kontribusi dalam pendapatan devisa karena bekerja di luar negeri. Lulusan STP NHI Bandung tidak ada yang tidak memiliki pekerjaan.

“14 persen dari lulusan STP NHI Bandung menjadi entrepreneurs. Artinya mereka turut membuka lapangan pekerjaan di bidang pariwisata. Dan ini yang selalu didorong oleh Menteri Arief Yahya,” kata dia.

Ke depan, dengan adanya raihan pemberharuan sertifikasi, STP NHI Bandung akan terus meningkatkan kapasitas. Terutama dalam pengembangan kapasitas para pelajar untuk sepenuhnya meraih predikat standar global. Diantaranya dengan lebih banyak mengirim pelajar dalam internship program di luar negeri.

“Di mana mereka juga menjadi bagian dari Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di sana,” ujar Anang.

Selain itu, tentunya kami membutuhkan penambahan infrastruktur dan fasilitas kampus guna menunjang proses belajar mengajar.

“Kami sangat membutuhkan untuk memperbaharui infrastruktur dan laboratorium. Kami membutuhkan budget tambahan karena kami berencana untuk membangun kampus yang bisa mengakomodir 20 ribu pelajar. Ini tentunya akan semakin membuat masa depan pariwisata Indonesia semakin baik,” ujar Anang Sutono.

Hal senada dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Ahman Sya. Ia mengatakan, sertifikasi yang dikeluarkan UNWTO sebagai lembaga PBB yang membidangi Pariwisata membutikan bahwa STP NHI Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pariwisata yang berkualitas serta berdaya saing global.

“Selain STP NHI Bandung, yang juga sudah mendapat TedQual Certificate adalah STP Bali, Akpar Medan dan Poltekpar Makassar,” kata Ahman Sya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas kembali diraihnya TedQual Certificate dari UNWTO untuk STP NHI Bandung. Nada optimisme pun kembali muncul. “Kita harus selalu benchmark ke negara lain yang sudah sukses, dengan standar dunia. Jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar,” jelas Arief Yahya.

“Dengan adanya SDM-SDM berkualitas tentu akan mempermudah. Dan STP NHI Bandung telah membuktikannya dengan mempertahankan kualitas yang dimiliki,” ujar Menpar Arief Yahya.

Ia pun berharap dengan sektor pariwisata yang menjadi primadona, akan semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“SDM-nya dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dari dalam negeri berkualitas seperti STP NHI Bandung. Selamat sekali lagi untuk STP NHI Bandung,” ujar Menpar Arief. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/