SUMUTPOS.CO – Iran menetapkan hari berkabung resmi pada hari Selasa bagi para korban gempa kuat hari Minggu di perbatasannya dengan Irak.
Presiden Hassan Rouhani dijadwalkan mengunjungi daerah-daerah pegunungan yang terkena gempa berskala 7,3 pada skala Richter itu.
Kantor berita Iran IRNA mengatakan sedikitnya 550 orang dilaporkan tewas dan 7.000 lainnya luka-luka. Banyak korban berada di Zarpol-e-Zahab di provinsi Kermanshah, Iran. Kementerian Dalam Negeri Irak mengumumkan korban tewas di Irak tujuh orang dan 500 lainnya terluka.
Survei Geologi Amerika mengatakan bahwa gempa tersebut berpusat di dekat kota Halabja di wilayah Kurdistan Irak dan dirasakan sampai sejauh Turki dan Israel.
Orang-orang meninggalkan rumah mereka saat terjadi gempa dan banyak yang menghabiskan malam baik di tenda-tenda bantuan atau di luar dalam cuaca dingin karena banyak gempa susulan melanda wilayah tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirim tim tanggap darurat, termasuk ambulans dan peralatan bedah, sementara tim penyelamat menggali puing-puing rumah-rumah yang roboh dan menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban.
Iran terletak di beberapa jalur patahan utama dan dalam sejarahnya telah mengalami banyak gempa mematikan.
Gempa tahun 2003 di kota Bam, Iran selatan menewaskan sedikitnya 26.000 orang, sementara gempa tahun 2012 di provinsi Azerbaijan, Iran timur menewaskan lebih dari 300 orang. (rel)
SUMUTPOS.CO – Iran menetapkan hari berkabung resmi pada hari Selasa bagi para korban gempa kuat hari Minggu di perbatasannya dengan Irak.
Presiden Hassan Rouhani dijadwalkan mengunjungi daerah-daerah pegunungan yang terkena gempa berskala 7,3 pada skala Richter itu.
Kantor berita Iran IRNA mengatakan sedikitnya 550 orang dilaporkan tewas dan 7.000 lainnya luka-luka. Banyak korban berada di Zarpol-e-Zahab di provinsi Kermanshah, Iran. Kementerian Dalam Negeri Irak mengumumkan korban tewas di Irak tujuh orang dan 500 lainnya terluka.
Survei Geologi Amerika mengatakan bahwa gempa tersebut berpusat di dekat kota Halabja di wilayah Kurdistan Irak dan dirasakan sampai sejauh Turki dan Israel.
Orang-orang meninggalkan rumah mereka saat terjadi gempa dan banyak yang menghabiskan malam baik di tenda-tenda bantuan atau di luar dalam cuaca dingin karena banyak gempa susulan melanda wilayah tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirim tim tanggap darurat, termasuk ambulans dan peralatan bedah, sementara tim penyelamat menggali puing-puing rumah-rumah yang roboh dan menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban.
Iran terletak di beberapa jalur patahan utama dan dalam sejarahnya telah mengalami banyak gempa mematikan.
Gempa tahun 2003 di kota Bam, Iran selatan menewaskan sedikitnya 26.000 orang, sementara gempa tahun 2012 di provinsi Azerbaijan, Iran timur menewaskan lebih dari 300 orang. (rel)