30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Golkar Disarankan Bentuk Koalisi Sendiri

Foto: ISTIMEWA/SUMUT POS
RAPIMNAS: Ngogesa Sitepu, didampingi beberapa pengurus DPD Golkar Sumut mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut) saat ini sedang mencari sosok yang disandingkan dengan HT Erry Nuradi pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Pencarian sosok tersebut dilakukan setelah Ngogesa Sitepu memutuskan mundur.

Penyebab Ngogesa mundur dari bakal calon Wakil Gubernur Sumut masih simpang siur. Ada yang bilang dia sakit dan ada juga karena tidak mau berada di nomor dua.

Pengamat politik Shohibul Anshor menilai, sebagai partai besar, Golkar seharusnya membentuk koalisi baru. Sebab, bila hanya mencari sosok pengganti Ngogesa, maka marwahnya akan jatuh.

“Kalau Golkar tetap mendukung Erry, dengan berhasil mengajukan satu calonnya, saya kira itu seolah-olah mengikuti hasrat lama. Tapi sebetulnya secara marwah dia sudah jatuh,” ujar Shohibul Anshor, kemarin.

Menurut Shohibul Anshor, jauh sebelum Ngogesa Sitepu memutuskan untuk mengundurkan diri, marwah Partai Golkar sudah jatuh. Pasalnya, Ngogesa Sitepu yang merupakan kader partai besar, hanya ditempatkan di posisi kedua.

“Seseorang yang menjadi ketua partai politik, untuk tradisi Indonesia, adalah seseorang yang berambisi mendapat jabatan eksekutif tertinggi di levelnya. Kenapa Ngogesa Sitepu tidak dimuluskan jalannya untuk itu, ini kan pertanyaan besar. Dan dia sebagai ketua partai politik terbesar hanya disubordinasikan oleh seorang kader dari partai yang kecil,” jelasnya.

Oleh karena itu, Shohibul Anshor menyimpulkan bahwa Partai Golkar sedang memiliki masalah serius dalam menghadapi Pilgubsu 2018.

“Karena itu, susah membayangkan bagi saya ada konsolidasi yang rapi dalam menghadapi Pilgub Sumut. Prediksinya tidak sukses,” tandasnya. (bbs/azw)

Foto: ISTIMEWA/SUMUT POS
RAPIMNAS: Ngogesa Sitepu, didampingi beberapa pengurus DPD Golkar Sumut mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut) saat ini sedang mencari sosok yang disandingkan dengan HT Erry Nuradi pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Pencarian sosok tersebut dilakukan setelah Ngogesa Sitepu memutuskan mundur.

Penyebab Ngogesa mundur dari bakal calon Wakil Gubernur Sumut masih simpang siur. Ada yang bilang dia sakit dan ada juga karena tidak mau berada di nomor dua.

Pengamat politik Shohibul Anshor menilai, sebagai partai besar, Golkar seharusnya membentuk koalisi baru. Sebab, bila hanya mencari sosok pengganti Ngogesa, maka marwahnya akan jatuh.

“Kalau Golkar tetap mendukung Erry, dengan berhasil mengajukan satu calonnya, saya kira itu seolah-olah mengikuti hasrat lama. Tapi sebetulnya secara marwah dia sudah jatuh,” ujar Shohibul Anshor, kemarin.

Menurut Shohibul Anshor, jauh sebelum Ngogesa Sitepu memutuskan untuk mengundurkan diri, marwah Partai Golkar sudah jatuh. Pasalnya, Ngogesa Sitepu yang merupakan kader partai besar, hanya ditempatkan di posisi kedua.

“Seseorang yang menjadi ketua partai politik, untuk tradisi Indonesia, adalah seseorang yang berambisi mendapat jabatan eksekutif tertinggi di levelnya. Kenapa Ngogesa Sitepu tidak dimuluskan jalannya untuk itu, ini kan pertanyaan besar. Dan dia sebagai ketua partai politik terbesar hanya disubordinasikan oleh seorang kader dari partai yang kecil,” jelasnya.

Oleh karena itu, Shohibul Anshor menyimpulkan bahwa Partai Golkar sedang memiliki masalah serius dalam menghadapi Pilgubsu 2018.

“Karena itu, susah membayangkan bagi saya ada konsolidasi yang rapi dalam menghadapi Pilgub Sumut. Prediksinya tidak sukses,” tandasnya. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/