25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Djanur Tak Mau Muluk-muluk

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Djajang Nurjaman menyapa sejumlah suporter PSMS saat akan memberikan kata sambutan di acara penyambutan PSMS, Kamis (30/11).

SUMUTPOS.CO – PSMS dipastikan lolos ke Liga 1 membuat posisi Djajang Nurjaman sebagai pelatih bakal berlanjut. Meskipun belum dikontrak resmi pelatih asal Bandung ini sudah mendapat lampu hijau dari manajemen untuk terus menukangi PSMS di kompetisi kasta teratas nanti.

Djanur menargetkan PSMS tak akan numpang lewat di Liga 1 musim depan. Hal itu disampaikannya pada acara penyambutan skuad PSMS di Lapangan Benteng, Kamis (30/11). Pelatih PSMS asal Sunda itu mengatakan PSMS harus bisa bersaing di kompetisi kasta teratas itu, jika masih dipercaya menjadi pelatih musim depan.

“Setelah liga 1 2018 kami sepakat tidak ingin numpang lewat dan kemudian berikutnya mundur lagi ke Liga 2. Untuk itu mari menyingsingkan tangan kita ingin bersaing dengan tim kuat dan sudah mapan di liga 1. Harus dengan persatuan untuk tercapainya cita-cita itu,” beber Djanur.

Djanur tak mau muluk-muluk untuk target juara di Liga 1. PSMS harus bertahap untuk bisa menargetkan juara. “Kami harus mulai dari bawah dan bertahap. Misalnyamusim ini peringkat delapan, tujuh dan terus meningkat. Musim berikutnya kita bersaing di papan atas ranking 4, 3, dan di tahun ketiga PSMS baru bisa berbicara juara,” kata pelatih berusia 53 tahun.

“Semuanya perlu proses. Terlalu muluk-muluk tahun pertama kita langsung mau jadi juara. Apalagi pemain-pemain kita pemain muda,” katanya.

“Tidak cukup pemain yang ada. Di samping memberdayakan pemain asing juga akan ada penambahan lagi untuk pemain yang ada,” kata Djanur.

Dirinya juga mengatakan akan ada tambahan marque player namun belum mau menyebutkan.

Sejatinya Djanur diminati sejumlah klub Liga 1. Namun suami dari Miranda Panggabean ini mengaku ingin melanjutkan kerjasama dengan PSMS. “Saya pikir saya sudah tanggung cinta sama anak-anak ini, sama PSMS. Jadi kenapa tidak untuk dilanjutkan,” beber Djanur.

Mantan pelatih Persib ini mengatakan dirinya bersyukur PSMS bisa lolos ke kasta teratas. Dia juga memuji perjuangan pemain dan ofisial. “Saya mengajak semuanya bersyukur kepada Allah. Pada akhirnya PSMS melalui perjuangan luar biasa karena hampir 64 klub berlomba-lomba menjadi tiga terbaik. Berkat perjuangan dari para pemain, ofisial, dan semua yang telah mensuport perjuangan di lapangan. Sejarah mencatat kalian sebagai pelaku karena sudah sekian lama psms berlaga di kasta nomor dua, ” bebernya.

Sementara itu Mandataris PSMS, Kodrat Shah mengatakan Djanur akan tetap berlanjut di PSMS. “Tetap, dia akan tetap melatih PSMS musim depan, karena tangan dinginnya bisa membawa PSMS lolos. Padahal dia baru melatih di 16 besar lalu,” kata Kodrat

Kodrat mengatakan PSMS akan menyusun kekuatan kembali menghadapi Liga 1. “Pasti ada perombakan. Nanti pelatih yang menentukan pemain,” beber Kodrat. (don)

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Djajang Nurjaman menyapa sejumlah suporter PSMS saat akan memberikan kata sambutan di acara penyambutan PSMS, Kamis (30/11).

SUMUTPOS.CO – PSMS dipastikan lolos ke Liga 1 membuat posisi Djajang Nurjaman sebagai pelatih bakal berlanjut. Meskipun belum dikontrak resmi pelatih asal Bandung ini sudah mendapat lampu hijau dari manajemen untuk terus menukangi PSMS di kompetisi kasta teratas nanti.

Djanur menargetkan PSMS tak akan numpang lewat di Liga 1 musim depan. Hal itu disampaikannya pada acara penyambutan skuad PSMS di Lapangan Benteng, Kamis (30/11). Pelatih PSMS asal Sunda itu mengatakan PSMS harus bisa bersaing di kompetisi kasta teratas itu, jika masih dipercaya menjadi pelatih musim depan.

“Setelah liga 1 2018 kami sepakat tidak ingin numpang lewat dan kemudian berikutnya mundur lagi ke Liga 2. Untuk itu mari menyingsingkan tangan kita ingin bersaing dengan tim kuat dan sudah mapan di liga 1. Harus dengan persatuan untuk tercapainya cita-cita itu,” beber Djanur.

Djanur tak mau muluk-muluk untuk target juara di Liga 1. PSMS harus bertahap untuk bisa menargetkan juara. “Kami harus mulai dari bawah dan bertahap. Misalnyamusim ini peringkat delapan, tujuh dan terus meningkat. Musim berikutnya kita bersaing di papan atas ranking 4, 3, dan di tahun ketiga PSMS baru bisa berbicara juara,” kata pelatih berusia 53 tahun.

“Semuanya perlu proses. Terlalu muluk-muluk tahun pertama kita langsung mau jadi juara. Apalagi pemain-pemain kita pemain muda,” katanya.

“Tidak cukup pemain yang ada. Di samping memberdayakan pemain asing juga akan ada penambahan lagi untuk pemain yang ada,” kata Djanur.

Dirinya juga mengatakan akan ada tambahan marque player namun belum mau menyebutkan.

Sejatinya Djanur diminati sejumlah klub Liga 1. Namun suami dari Miranda Panggabean ini mengaku ingin melanjutkan kerjasama dengan PSMS. “Saya pikir saya sudah tanggung cinta sama anak-anak ini, sama PSMS. Jadi kenapa tidak untuk dilanjutkan,” beber Djanur.

Mantan pelatih Persib ini mengatakan dirinya bersyukur PSMS bisa lolos ke kasta teratas. Dia juga memuji perjuangan pemain dan ofisial. “Saya mengajak semuanya bersyukur kepada Allah. Pada akhirnya PSMS melalui perjuangan luar biasa karena hampir 64 klub berlomba-lomba menjadi tiga terbaik. Berkat perjuangan dari para pemain, ofisial, dan semua yang telah mensuport perjuangan di lapangan. Sejarah mencatat kalian sebagai pelaku karena sudah sekian lama psms berlaga di kasta nomor dua, ” bebernya.

Sementara itu Mandataris PSMS, Kodrat Shah mengatakan Djanur akan tetap berlanjut di PSMS. “Tetap, dia akan tetap melatih PSMS musim depan, karena tangan dinginnya bisa membawa PSMS lolos. Padahal dia baru melatih di 16 besar lalu,” kata Kodrat

Kodrat mengatakan PSMS akan menyusun kekuatan kembali menghadapi Liga 1. “Pasti ada perombakan. Nanti pelatih yang menentukan pemain,” beber Kodrat. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/