MEDAN, SUMUTPOS.CO – Festival Danau Toba (FDT) 2017 bakal digelar mulai hari ini, Rabu (6/12) hingga Sabtu (9/12) di Sipinsur, Humbang Hasundutan (Humbahas). Rencananya, kegiatan yang akan dibuka Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi itu ditarget mendatangkan 5.000 wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Elisa Marbun mengatakan persiapan pelaksanaan FDT 2017 ini sudah rampung 90 persen sejak Selasa (5/12). Setidaknya, 2.000-an orang akan mengisi berbagai acara.
Dalam even tahunan kali ini, Elisa Marbun menjanjikan, ada konsep berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Perbedaan tersebut karena pengambilan lokasi kegiatan yakni di kawasan Taman Wisata Sipinsur dan Bakkara. Dua dari banyak lokasi di kawasan Danau Toba ini merupakan bagian dari Geopark Kaldera Toba (GKT) yang merupakan situs bumi dengan target pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark Network (GGN).
“Bedanya kita untuk tahun ini, FDT 2017 berbasis Geopark. Karena itu kita mengambil tempat di Taman Wisata Sipinsur. Dari situ, kita bisa memandang panorama Danau Toba dari atas bukit. Taman ini juga menjadi andalan untuk mendaftarkan Geopark Kaldera Toba ke UNESCO,” sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, jika dibandingkan dengan FDT tahun lalu, sinergitas daerah yang berada di kawasan Danau Toba sudah sangat baik. Kabupaten Humbahas sebagai penyelenggara tahun ini juga sangat antusias. “Masing-masing daerah akan menampilkan kebudayaannya, ditambah juga penampilan budaya dari daerah lain di luar kawasan Danau Toba,” terang Elisa sembari menyebutkan dalam even ini juga disediakan 50 stand kuliner dan 40 stand untuk pelaku UKM dan penggiat pariwisata.
Dari segi teknis, Elisa juga menyebutkan, kesiapan tim panitia pelaksana FDT 2017 sudah mencapai 90 persen. Sebagaian besar kru yang akan terlibat dalam pelaksanaan even tersebut sudah bersiap di lokasi tempat diselenggarakannya festival. Termasuk untuk rekayasa lalu lintas, mengingat kemungkinan satu lokasi akan dipadati ribuan pengunjung.
“Kita perkirakan ada seribuan orang yang mengangkat tandok, dan ulos sepanjang 600 meter yang akan dibawa 200 orang. Termasuk juga ada 200-an orang penari yang kita datangkan dari Medan. Jadi perkiraan kita totalnya hampir 2.000 orang,” katanya.
Selain itu, untuk penerbangan ke Silangit, lanjut Elisa, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT). Hal ini terkait penambahan jadwal oleh maskapai termasuk juga paket wisata yang selama ini telah diberikan badan tersebut kepada wisatawan mancanegara dari penerbangan Internasional di Singapura ke Silangit. Berikut juga untuk persediaan shuttle bus yang mengantarkan pengunjung dari bandara ke lokasi wisata gratis. “Dari Humbahas (Pemkab) juga menyediakan dua bus untuk menuju lokasi Sipinsur. Makanya besok (hari ini) kita harapkan sudah selesai GR (gladi resik),” tambahnya.
Sementara untuk ketersediaan fasilitas menginap di sekitar lokasi kegiatan, diakui saat ini sudah hampir penuh. Karena itu diminta kepada kabupaten sekawasan yang berdekatan seperti Tobasa, Taput, Simalungun khususnya Humbahas sendiri, menyiapkan homestay agar keterbatasan jumlah hotel, losmen dan bungalow serta villa, bisa diatasi.
“Kita sudah meminta Bupati untuk menyediakan homestay. Jadi rumah masyarakat bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap. Kita juga membawa juru masak (chef) dari Medan, untuk membantu penyediaan makanan di sana,” jelasnya.