BINJAI- Pasca pengerusakan pos jaga Sat Pol PP di Komplek Balai Kota Binjai, oleh honorer Satpol PP kini, kantor tersebut dijaga satuan Brigade Mobil (Brimob), Jumat (11/3).
Penjagaan yang dilakukan tak tanggung-tanggung, sebanyak 3 pleton Brimob dengan bersenjatakan lengkap diturunkan. Selain menjaga Balai Kota dan Kantor Pol PP, Brimob yang diturunkan itu juga turut menjaga rumah Dinas Wali Kota, yang berada di Jalan Veteran, Binjai Kota, rumah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai, di Jalan Kiai Karem, Binjai Selatan dan sejumlah rumah pejabat lainnya, yang dianggap memiliki tanggung jawab atas persoalan honorer Pol PP ini.
Pantawan wartawan koran ini di Balai Kota, puluhan anggota Brimob dengan bersenjata lengkap menduduki pos jaga yang biasanya ditempati Sat Pol PP. Di dalam ruangan, persis di depan ruangan Wali Kota Binjai, juga terlihat dua orang anggota Brimob, yang terlihat siap dengan senjatanya.
Sementara itu, di Kantor Pol PP yang sebelumnya dibakar oleh honorer Pol PP itu sendiri, juga terlihat puluhan anggota Brimob sedang berjaga. Bahkan, Kantor Pol PP tampak sepi dari kegiatan seperti biasanya. Pasalnya sejauh ini, Kantor Pol PP masih diberi police line.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai, Iqbal Pulungan, kepada sejumlah wartawan mengatakan, bahwa ia sudah membuat laporan atas kejadian ini. “Iya, kami sudah membuat laporan ke Polres Binjai. Untuk itu, masalah ini kita serahkan sepenuhnya kepada yang berwajib,” ujar Iqbal.
Secara terpisah, Purwanto, salah seorang Sat Pol PP yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bertugas di rumah Dinas Wali Kota Binjai, kepada wartawan koran ini mengatakan, bahwa ia turut prihatin atas apa yang dialami teman-temannya.
“Memang apa yang dirasakan honorer Pol PP itu juga ikut saya rasakan, tetapi yang sangat disayangkan, kenapa mereka bertindak anarkis. Kalau sudah begini, mau bilang apa lagi, gaji tidak dapat, pekerjaan hilang, dan akibat pengeruskan itu dicari-cari polisi,” ujar Purwanto.
Porwanto juga mengaku, setelah dirumahkannya 310 orang honorer Pol PP, jumlah anggota Sat Pol PP yang bertugas di sejumlah rumah pejabat hanya sekitar 20-an orang. “Kami yang tinggal ini sudah menjadi PNS, dan jumlahnya sekitar 20-an orang, itulah yang sekarng ini ditugaskan untuk menjaga rumah Dinas dan rumah pejabat lainnya,”ungkap Porwanto.
Sementara itu, Kapolres Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi terkait saksi-saksi yang sudah diperiksa terkait kasus ini mengatakan, bahwa sudah ada sekitar delapan orang saksi yang diperiksa.
“Sejauh ini kita sudah memeriksa delapan orang saksi, dan untuk saat ini kita sudah mengantongi nama-nama para pelaku pengeruskan. Dimana, anggota kita sedang melakukan pengejaran,” terang Dra Rina.
Ratusan honorer Sat Pol PP yang dirumahkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, menilai tindakan Wali Kota Binjai, HM Idaham, tidak adil. Pasalnya, dari sekitar 1.625 orang tenaga honorer yang ada di Kota Binjai, hanya mereka yang dirumahkan. Hal inilah salah satu penyebab honorer Pol PP menjadi berang.(dan)