JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jelang akhir tahun, permohonan paspor ke kantor Imigrasi semakin melonjak. Lantaran banyak warga yang ingin menghabiskan liburan ke luar negeri.
Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukan data perlintasan orang Indonesia ke luar negeri meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2016 tercatat ada 6,8 juta WNI yang bepergian keluar negeri. Sedangkan pada tahun ini, data hingga Oktober sudah tercatat ada 8,2 juta orang yang ke luar negeri.
Kabag Humas dan Umum Dirjen Imigrasi Agung Sampurno menuturkan imigrasi akan membuka pelayanan pada hari libur akhir tahun untuk mengatasi lonjakan itu. Ada rencana untuk membuka pelayanan paspor pada hari libur yang akan dilaksanakan oleh semua Kantor Imigrasi yang mengalami lonjakan permohonan. ”Yaitu pada 16 dan 23 Desember. Serta 6, 13 dan 20 Januari 2018,” ujar Agung, kemarin (17/12).
Dia menuturkan Imigrasi juga memperhatikan data lonjakan penerbitan paspor. Hingga November saja data penerbitan mencapai 2,5 juta paspor yang telah diberikan kepada pemohon paspor. Sedangkan sepanjang 2016 data penerbitan paspor tercatat 3 juta paspor. ”Lonjakan permohonan paspor disebabkan beberapa faktor seperti libur panjang, paket liburan murah, umrah, bekerja dan lain-lain,” ungkap dia.
Lantaran, permohonan paspor yang begitu banyak itu berdampak langsung pada lalu lintas data yang masuk pada Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim). Imbasnya, lalu lintas data menjadi padat begitu sibuk sehingga membuat proses identifikasi dan verifikasi agak terganggu. Sehingga perlu ditambah waktu pelayanan paspor.
”Berdasarkan pantauan Ditjen Imigrasi kegiatan ini mendapatkan apresiasi dan respon baik dari masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang datang,” ujar Agung. Dia mencontohkan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan misalnya ada tambahan pelayanan hingga masuk ke pusat berbelanjaan. Yakni, pelayanan permohonan paspor di Mall Gandaria City.
Upaya lainnya yang dilakukan Ditjen Imigrasi adalah memperbesar kapasitas server Pusdakim dan memperbaharui hardware serta mengembangkan aplikasi pelayanan paspor yang saat ini. Proses lelang telah selesai dilakukan dan saat ini sedang dilakukan proses instalasi, migrasi data, dan selanjutnya uji coba jaringan komunikasi. ”Diharapkan tahun depan dengan perangkat yang baru akan menambah performa dan kinerja pelayanan keimigrasian,” tutur pria kelahiran Malang itu.
Agung berharap masyarakat juga bisa membantu memperlancar pelayanan pembuatan paspor. Caranya, dengan tidak terburu-buru waktu dan berdasarkan kebutuhan pada para pemohon. Jasa calo sangat tidak dianjurkan oleh imigrasi karena bisa merusak budaya kerja. ”Jika masyarakat menemukan dan mengetahui adanya praktek Pungli oleh petugas laporkan segera dengan menggunakan berbagai media yang telah disiapkan,” tegas dia. (jun/jpg/adz)