29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

RSUP H Adam Malik Rawat 1 Orang Susfek Difteri

Difteri-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik kembali merawat seorang pasien suspek difteri. Pasien dengan inisial ZFS masih berusia 11 tahun dan dirawat sejak Rabu (10/1) kemarin.

Menurut Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting di Medan, Senin (15/1), kondisi kondisi ZFS saat ini mulai membaik. Berbeda dengan pertama kali datang ke rumah sakit pemerintah pusat itu.

”ZFS sudah mulai membaik. Kondisi badannya sudah mulai normal. Dia juga sudah mulai makan,” ungkapnya.

Dijelaskan, ZFS berasal dari Limapuluh Kabupaten Batubara. Saat pertama kali masuk ke IGD RSUP H Adam Malik, dia mengalami demam dengan panas mencapai 39 derajat celcius.

”Dia mengaku mengalami sakit tenggorokan dan merasakan nyeri saat menelan makanan. Terdapat bercak putih di tenggorokan dan kondisi lemah,” terangnya.

Melihat kondisi pasien, tim dokter langsung melakukan tidakan EKG, pemberian Anti Difteri Serum (ADS), antibiotik, obat penurun demam dan terapi cairan. Begitu juga dengan swab tenggorokan ZFS.

”Swab tenggorokan ZFS sudah diambil 3 kali untuk sampel dan sudah dikirim ke Litbangkes di Jakarta. Kita masih menunggu hasilnya,” tambahnya.

Ginting berharap agar pemeriksaan swab tenggorokan ZFS juga negatif difteri. Hal ini seperti yang dialami delapan pasien sebelumnya yang susfect difteri. Dari delapan orang tersebut, tujuh orang diduga terkena infeksi tenggorokan, sedangkan 1 orang diduga mengidap HIV.

Kini delapan orang tersebut sudah dipulangkan. Mereka adalah SM (12)  asal Doloksanggul pulang pada 20 Desember 2017, NM (15) asal Asahan dipulangkan pada 20 Desember 2017, MRH (7) asal Medan dipulangkan pada 22 Desember 2017, RS (19) asal Lubukpakam dipulangkan pada 22 Desember 2017.

Selanjutnya DNS (24) asal Deliserdang dipulangkan pada 29 Desember 2017, N (4,5) asal Tapteng dipulangkan pada 30 Desember 2017, RAP (4) asal Langkat dipulangkan pada 30 Desember 2017 dan DST (2,5) asal Dairi dipulangkan pada 8 Januari 2018.

Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2011-2016, RSUP H Adam Malik baru merawat delapan orang penderita difteri. Menurut Staff Humas RSUP H Adam Malik, Rosa, pada 2011 ada 3 orang, tahun 2013 ada 1 orang, tahun 2014 ada 3 orang dan di tahun 2016 ada 1 orang. (ain/dek)

Difteri-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik kembali merawat seorang pasien suspek difteri. Pasien dengan inisial ZFS masih berusia 11 tahun dan dirawat sejak Rabu (10/1) kemarin.

Menurut Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting di Medan, Senin (15/1), kondisi kondisi ZFS saat ini mulai membaik. Berbeda dengan pertama kali datang ke rumah sakit pemerintah pusat itu.

”ZFS sudah mulai membaik. Kondisi badannya sudah mulai normal. Dia juga sudah mulai makan,” ungkapnya.

Dijelaskan, ZFS berasal dari Limapuluh Kabupaten Batubara. Saat pertama kali masuk ke IGD RSUP H Adam Malik, dia mengalami demam dengan panas mencapai 39 derajat celcius.

”Dia mengaku mengalami sakit tenggorokan dan merasakan nyeri saat menelan makanan. Terdapat bercak putih di tenggorokan dan kondisi lemah,” terangnya.

Melihat kondisi pasien, tim dokter langsung melakukan tidakan EKG, pemberian Anti Difteri Serum (ADS), antibiotik, obat penurun demam dan terapi cairan. Begitu juga dengan swab tenggorokan ZFS.

”Swab tenggorokan ZFS sudah diambil 3 kali untuk sampel dan sudah dikirim ke Litbangkes di Jakarta. Kita masih menunggu hasilnya,” tambahnya.

Ginting berharap agar pemeriksaan swab tenggorokan ZFS juga negatif difteri. Hal ini seperti yang dialami delapan pasien sebelumnya yang susfect difteri. Dari delapan orang tersebut, tujuh orang diduga terkena infeksi tenggorokan, sedangkan 1 orang diduga mengidap HIV.

Kini delapan orang tersebut sudah dipulangkan. Mereka adalah SM (12)  asal Doloksanggul pulang pada 20 Desember 2017, NM (15) asal Asahan dipulangkan pada 20 Desember 2017, MRH (7) asal Medan dipulangkan pada 22 Desember 2017, RS (19) asal Lubukpakam dipulangkan pada 22 Desember 2017.

Selanjutnya DNS (24) asal Deliserdang dipulangkan pada 29 Desember 2017, N (4,5) asal Tapteng dipulangkan pada 30 Desember 2017, RAP (4) asal Langkat dipulangkan pada 30 Desember 2017 dan DST (2,5) asal Dairi dipulangkan pada 8 Januari 2018.

Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2011-2016, RSUP H Adam Malik baru merawat delapan orang penderita difteri. Menurut Staff Humas RSUP H Adam Malik, Rosa, pada 2011 ada 3 orang, tahun 2013 ada 1 orang, tahun 2014 ada 3 orang dan di tahun 2016 ada 1 orang. (ain/dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/