SUMUTPOS.CO – Pelaksana Proyek Underpass Katamso-Delitua, PT Hutama Karya (HK) mengeluhkan lambatnya relokasi utilitas oleh PT PLN (Persero) dan PDAM Provinsi Sumatera Utara, sehingga proses pengerjaan pengorekan di simpang Jalan Zein Hamid dan Brigjen Katamso. Bahkan, pihak PLN dan PDAM merelokasi utilitas mereka di akhir April 2017.”Kabar terakhir yang saya dengar, PLN dan PDAM malah molor akhir April. Mereka baru siap merelokasi pada bulan itu,” kata sumber Sumut Pos yang menangani proyek tersebut, Jumat (19/1).
Meski demikian, pihaknya menyahuti pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang menargetkan pengerjaan terowongan bawah tanah itu selesai 2018. Menurut PT HK, masih memungkinkan rampungnya pekerjaan underpass di tahun ini. “Kalau akhir tahun ini kami pikir bisa (selesai). Dan memang molor dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya,” kata sumber lagi.
Perampungan pekerjaan sendiri, lanjut sumber, tetap bisa dituntaskan tahun ini. Mengingat sesuai kontrak kerja yang terjalin, April seharusnya proyek tersebut bisa selesai. “Kami belum bisa maksimal lakukan pengorekan di sisi bagian tengah, karena utilitas mereka masih di situ. Makanya kita berupaya melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk menambah progres pengerjaan,” jelasnya.
Diketahui, saat ini kendala progres Underpass Katamso-Delitua ada pada utilitas pipa milik PDAM berdiameter 30 centimeter. Sedangkan milik PLN ada kabel 150 KV dan 20 KV, yang posisinya melintang Jalan Zein Hamid serta satunya lagi di bawah jembatan. “Sebenarnya kalau cepat pihak PDAM dan PLN memindahkan utilitas tersebut, pelaksana pekerjaan akan lebih cepat merampungkan proyek Underpass-Katamso. Jadi memang harus direlokasi dulu, baru kita bisa kerjakan. Sekarang tergantung mereka kapan mau dipindahkan,” paparnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya menargetkan pengerjaan underpass atau terowongan bawah tanah Katamso-Delitua akan selesai tahun ini. (prn/ila)
SUMUTPOS.CO – Pelaksana Proyek Underpass Katamso-Delitua, PT Hutama Karya (HK) mengeluhkan lambatnya relokasi utilitas oleh PT PLN (Persero) dan PDAM Provinsi Sumatera Utara, sehingga proses pengerjaan pengorekan di simpang Jalan Zein Hamid dan Brigjen Katamso. Bahkan, pihak PLN dan PDAM merelokasi utilitas mereka di akhir April 2017.”Kabar terakhir yang saya dengar, PLN dan PDAM malah molor akhir April. Mereka baru siap merelokasi pada bulan itu,” kata sumber Sumut Pos yang menangani proyek tersebut, Jumat (19/1).
Meski demikian, pihaknya menyahuti pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang menargetkan pengerjaan terowongan bawah tanah itu selesai 2018. Menurut PT HK, masih memungkinkan rampungnya pekerjaan underpass di tahun ini. “Kalau akhir tahun ini kami pikir bisa (selesai). Dan memang molor dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya,” kata sumber lagi.
Perampungan pekerjaan sendiri, lanjut sumber, tetap bisa dituntaskan tahun ini. Mengingat sesuai kontrak kerja yang terjalin, April seharusnya proyek tersebut bisa selesai. “Kami belum bisa maksimal lakukan pengorekan di sisi bagian tengah, karena utilitas mereka masih di situ. Makanya kita berupaya melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk menambah progres pengerjaan,” jelasnya.
Diketahui, saat ini kendala progres Underpass Katamso-Delitua ada pada utilitas pipa milik PDAM berdiameter 30 centimeter. Sedangkan milik PLN ada kabel 150 KV dan 20 KV, yang posisinya melintang Jalan Zein Hamid serta satunya lagi di bawah jembatan. “Sebenarnya kalau cepat pihak PDAM dan PLN memindahkan utilitas tersebut, pelaksana pekerjaan akan lebih cepat merampungkan proyek Underpass-Katamso. Jadi memang harus direlokasi dulu, baru kita bisa kerjakan. Sekarang tergantung mereka kapan mau dipindahkan,” paparnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya menargetkan pengerjaan underpass atau terowongan bawah tanah Katamso-Delitua akan selesai tahun ini. (prn/ila)