29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Harimau Pemangsa Jumiati 2 Jam Sandera Tim Gabungan

Ilustrasi

RIAU, SUMUTPOS.CO – Kisah menyeramkan dialami tim gabungan pencari harimau pemangsa Jumati, warga Sei Balai, Kab. Batu Bara, di hutan Indragiri Hilir (Inhil) Riau.

Tim gabungan Polres Inhil dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akhirnya menemukan kawanan harimau yang memangsa Jumiati saat sedang bekerja di kebun kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), Kec. Pelangiran.

Pertemuan antara tim gabungan dengan harimau itu setelah dua bulan dilakukan pencarian. Saat itu petugas langsung lemes dan bergetar, karena tanpa sengaja jarak mereka dengan makhluk buas itu hanya berjarak 3 meter.

Awalnya tim gabungan menerima informasi dari warga ada harimau berkeliaran di kebun sawit itu pada Senin (19/2/2018). “Dari laporan itu tim mencoba untuk mencari tahu keberadaan harimau itu,” kata Kapolsek Pelangiran, Iptu M Rafi kepada wartawan.

Iptu Rafi mengatakan, tim gabungan kemudian bergerak ke lokasi yang disebutkan warga pada Selasa (20/2/2018). Tim gabungan dimpimpin BBKSDA Riau. Ada 7 anggota BBKSDA Riau dan dua anggota Polsek Pelangiran. “Saat memasuki kawasan hutan, tim menemukan jejak harimau yang diperkirakan baru melintas,” ujarnya.

Kejadian selanjutnya sangat mengejutkan dan tak terduga sama sekali. Pasalnya, tiba-tiba harimau itu muncul di depan tim gabungan. Lalu berjalan hingga jarak 3 meter. Walau tim membawa senjata api, namun tidak melakukan penembakan. Tim hanya bisa berdiam diri melihat harimau itu di hadapan mereka.

“Tim berusaha untuk tidak memancing pergerakan apapun yang bisa memicu harimau menyerang. Tim hanya bisa berdoa, sambil tetap bersiap bila terjadi kemungkinan terburuk,” kata Rafi.

Harimau itu mengeliling tim di dalam kawasan hutan selama 2 jam lamanya. Mata harimau menatap tajam yang seakan siap menerkam mereka. Tim hanya bisa berdiam diri, sambil meminta harimau itu untuk pergi.

“Datuk pulanglah, datuk pulanglah, dan mereka takbir,” itu yang mereka ucapkan selama dikelilingi oleh harimau.

Setelah dua jam lamanya, binatang buas itu akhirnya menjauhi tim dan masuk ke dalam kawasan hutan kembali. Tak lama tim bantuan datang ke lokasi. Tim akhirnya bisa keluar dari dalam kawasan hutan dengan selamat.

Sebelumnya, awal Januari 2018 lalu, Jumiati tewas diterkam harimau. Saat itu korban dan temannya sedang bekerja di kebun sawit. Meski telah berlari dan memanjat pohon kelapa sawit, namun tetap dimangsa hewan buas itu.(bbs/ras)

Ilustrasi

RIAU, SUMUTPOS.CO – Kisah menyeramkan dialami tim gabungan pencari harimau pemangsa Jumati, warga Sei Balai, Kab. Batu Bara, di hutan Indragiri Hilir (Inhil) Riau.

Tim gabungan Polres Inhil dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akhirnya menemukan kawanan harimau yang memangsa Jumiati saat sedang bekerja di kebun kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), Kec. Pelangiran.

Pertemuan antara tim gabungan dengan harimau itu setelah dua bulan dilakukan pencarian. Saat itu petugas langsung lemes dan bergetar, karena tanpa sengaja jarak mereka dengan makhluk buas itu hanya berjarak 3 meter.

Awalnya tim gabungan menerima informasi dari warga ada harimau berkeliaran di kebun sawit itu pada Senin (19/2/2018). “Dari laporan itu tim mencoba untuk mencari tahu keberadaan harimau itu,” kata Kapolsek Pelangiran, Iptu M Rafi kepada wartawan.

Iptu Rafi mengatakan, tim gabungan kemudian bergerak ke lokasi yang disebutkan warga pada Selasa (20/2/2018). Tim gabungan dimpimpin BBKSDA Riau. Ada 7 anggota BBKSDA Riau dan dua anggota Polsek Pelangiran. “Saat memasuki kawasan hutan, tim menemukan jejak harimau yang diperkirakan baru melintas,” ujarnya.

Kejadian selanjutnya sangat mengejutkan dan tak terduga sama sekali. Pasalnya, tiba-tiba harimau itu muncul di depan tim gabungan. Lalu berjalan hingga jarak 3 meter. Walau tim membawa senjata api, namun tidak melakukan penembakan. Tim hanya bisa berdiam diri melihat harimau itu di hadapan mereka.

“Tim berusaha untuk tidak memancing pergerakan apapun yang bisa memicu harimau menyerang. Tim hanya bisa berdoa, sambil tetap bersiap bila terjadi kemungkinan terburuk,” kata Rafi.

Harimau itu mengeliling tim di dalam kawasan hutan selama 2 jam lamanya. Mata harimau menatap tajam yang seakan siap menerkam mereka. Tim hanya bisa berdiam diri, sambil meminta harimau itu untuk pergi.

“Datuk pulanglah, datuk pulanglah, dan mereka takbir,” itu yang mereka ucapkan selama dikelilingi oleh harimau.

Setelah dua jam lamanya, binatang buas itu akhirnya menjauhi tim dan masuk ke dalam kawasan hutan kembali. Tak lama tim bantuan datang ke lokasi. Tim akhirnya bisa keluar dari dalam kawasan hutan dengan selamat.

Sebelumnya, awal Januari 2018 lalu, Jumiati tewas diterkam harimau. Saat itu korban dan temannya sedang bekerja di kebun sawit. Meski telah berlari dan memanjat pohon kelapa sawit, namun tetap dimangsa hewan buas itu.(bbs/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/