MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah pedagang di Pasar Timah Medan menyampaikan keluhan kepada Sihar Sitorus. Mereka berharap kelak Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut nomor urut dua itu dapat memberikan solusi jika bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat ke depan.
Para pedagang dan warga di pasar tradisional sangat antusias menyambut kedatangan pasangan Djarot Saiful Hidayat itu. Bukan sekadar menyapa, pedagang juga menyampaikan keluhan dan kekawatiran terkait dengan relokasi pasar yang dinilai tidak berpihak pada mereka.
“Pasar ini mau direvitalisasi oleh pengembang. Pedagang disuruh beli yang baru, sementara pedagang yang ada sudah siap dengan biaya sendiri. Pengembang mau menjual dengan harga yang lebih tinggi. Harapan kami pada Djoss, pasar tidak jadi dibongkar, kalaupun mau direnovasi pedagang siap dengan dana sendiri agar pedagang luar tidak masuk,” terang Nur Cahya, pedagang di Pasar Timah, Selasa (17/4).
Begitu juga Suryanto yang sudah puluhan tahun berdagang, terbilang sudah dua generasi, meneruskan usaha ayahnya di pasar tradisional tersebut juga mengeluhkan hal yang sama.
Pedagang obat tradisional itu berharap ada solusi yang tepat dan berpihak pada mereka. Selain kendala dalam rencana revitalisasi, mereka juga berharap tidak ada pungutan liar yang kerap mengganggu aktivitas pedagang.
“Kita berharap ada solusi, karena kami sudah dua generasi berdagang di sini. Sejak dulu ayah saya juga berdagang di sini,” katanya.
Sementara Sihar Sitorus mengatakan bahwa persoalan yang sama juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Secara peraturan untuk pasar umumnya dikelola oleh pemerintah kabupaten atau kota. Namun, pemerintah provinsi juga tidak boleh tinggal diam. Serta harus hadir untuk semua persoalan ini. Nantinya harus diberikan solusi kepada warga.
“Kita akan cari solusi dengan baik. Warga Sumut harus mendapat perlakuan yang sama dan perlakuan yang adil,” paparnya. (bal/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah pedagang di Pasar Timah Medan menyampaikan keluhan kepada Sihar Sitorus. Mereka berharap kelak Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut nomor urut dua itu dapat memberikan solusi jika bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat ke depan.
Para pedagang dan warga di pasar tradisional sangat antusias menyambut kedatangan pasangan Djarot Saiful Hidayat itu. Bukan sekadar menyapa, pedagang juga menyampaikan keluhan dan kekawatiran terkait dengan relokasi pasar yang dinilai tidak berpihak pada mereka.
“Pasar ini mau direvitalisasi oleh pengembang. Pedagang disuruh beli yang baru, sementara pedagang yang ada sudah siap dengan biaya sendiri. Pengembang mau menjual dengan harga yang lebih tinggi. Harapan kami pada Djoss, pasar tidak jadi dibongkar, kalaupun mau direnovasi pedagang siap dengan dana sendiri agar pedagang luar tidak masuk,” terang Nur Cahya, pedagang di Pasar Timah, Selasa (17/4).
Begitu juga Suryanto yang sudah puluhan tahun berdagang, terbilang sudah dua generasi, meneruskan usaha ayahnya di pasar tradisional tersebut juga mengeluhkan hal yang sama.
Pedagang obat tradisional itu berharap ada solusi yang tepat dan berpihak pada mereka. Selain kendala dalam rencana revitalisasi, mereka juga berharap tidak ada pungutan liar yang kerap mengganggu aktivitas pedagang.
“Kita berharap ada solusi, karena kami sudah dua generasi berdagang di sini. Sejak dulu ayah saya juga berdagang di sini,” katanya.
Sementara Sihar Sitorus mengatakan bahwa persoalan yang sama juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Secara peraturan untuk pasar umumnya dikelola oleh pemerintah kabupaten atau kota. Namun, pemerintah provinsi juga tidak boleh tinggal diam. Serta harus hadir untuk semua persoalan ini. Nantinya harus diberikan solusi kepada warga.