Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, jika benar saat jatuh dari ketinggian tubuh pesawat masih utuh, maka kemungkinan besar disebabkan dua mesinnya mati mendadak.
“Begitu dua mesinnya mati mendadak, maka pesawat kehilangan daya angkat dan daya luncur, maka akan langsung jatuh,” ujar Dudi dihubungi koran ini, kemarin. Mantan wartawan itu mengaku belum punya data lengkap mengenai kecelakaan ini. Jadi, “Ini hanya kemungkinan.”
Menurut Dudi, jenis pesawat Casa 212-200 sendiri merupakan jenis pesawat yang bagus. Di Indonesia, ada ratusan jenis itu yang dioperasikan. Pesawat itu merupakan produksi Spanyol, yang rencananya akan diproduksi langsung di Indonesia. “Nanti pabrik rakitannya ada di Indonesia,” ujarnya. Jenis Casa 212-200 itu, katanya, sudah diproduksi sejak 1970-an.(sam)