JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Demokrat meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas ditangkapnya anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Demokrat (PD), Amin Santono oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Amin ditangkap bersama Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Yaya Purnomo, dan seorang swasta Eka Kamaludin (swasta). Dia diduga menerima suap dari kontraktor Ahmad Ghiast.
Mereka terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang mengendus adanya transaksi suap terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2018.
“Pertama, kami Partai Demokrat meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa tersebut,” kata Jansen menjawab JPNN (grup Sumut Pos), Minggu (6/5).
Dia menegaskan bahwa Partai Demokrat tetap konsisten mendukung pemberantasan korupsi. “Kami tidak akan menoleransi perilaku koruptif di dalam tubuh partai,” tegasnya.
Politikus berlatar belakang pengacara itu menambahkan partai Demokrat mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah membersihkan bangsa ini dari para pelaku korupsi.
“Termasuk juga membersihkan Partai Demokrat dari kader-kader yang korupsi,” ujarnya.
Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu telah memutuskan memberhentikan dengan tidak hormat Amin Santono dari Partai Demokrat.
Bahkan, Partai Demokrat juga memberhentikan Amin dari keanggotaan di DPR. “Semua administrasi terkait pemberhentian ini akan segera diproses,” ujarnya.
Jansen berharap agar kejadian sejenis ini tidak berulang lagi, Partai Demokrat terus berbenah.
Dia menuturkan, selama tiga tahun ini Partai Demokrat telah punya pelatihan antikorupsi yang bekerja sama dan pengajarnya langsung dari KPK.
Namun, Jansen menyadari bahwa kader itu bukan barang cetakan yang semua hasilnya bisa seragam.
Bisa saja, kata dia, satu dua kader masih ada yang seperti Amin Santono ini.
“Namun beberapa tahun ini kami terus berbenah. Hasilnya juga sudah terlihat nyata bahwa selama beberapa tahun ini kader kami, Partai Demokrat, sudah sangat jarang menjadi “pasien” KPK,” pungkas Jansen. (boy/jpnn/ala)