28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Konsistensi Suhandi

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Suhandi menjadi top skor tim PSMS dengan torehan empat gol.

SUMUTPOS.CO – PSMS kembali menelan kekalahan di laga away, namun ada sisi positif yang ditorehkan PSMS pada laga kontra PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (11/5). Ya, satu dari dua gol yang diciptakan PSMS kembali lahir dari kaki Suhandi.

Suhandi menjadi satu-satunya pemain lokal yang masuk jajaran top skor. Ada satu pemain Indonesia lain yang melebihi torehan golnya yakni Stefano Lilipaly dengan lima gol. Namun pemain Bali United itu basicnya naturalisasi.

Tentu saja ini menjadi torehan membanggakan bagi PSMS. Dia menjadi top skor tim. Apalagi Suhandi bukan seorang striker, melainkan gelandang serang.

Gol pertama diciptakannya ke gawang Bhayangkara FC. Saat itu Suhandi masuk sebagai pemain pengganti. Saat dipercaya sebagai starter, Suha, sapaan akrabnya, membalasnya dengan satu gol ke gawang Persija. Dua gol berikutnya diciptakannya ke gawang Persela dan satu gol ke gawang PS Tira.

Urusan mencetak gol, Suhandi memang cukup konsisten. Itu sudah dilakukannya sejak memperkuat PSMS di Piala Kemerdekaan 2015 lalu. Hal itu berlanjut di Liga 2 tahun lalu, Suha juga menjadi top skor tim.

Menariknya gol yang diciptakan pemain berusia 26 tahun itu ke gawang PS Tira, tercipta lewat proses yang cukup apik. Suhandi melepaskan plesing bola dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti yang tak dapat dijangkau kiper lawan.

“Pasti bakal menambah motivasi buat saya pribadi, tapi yang paling utama saya ingjn bawa PSMS menang di setiap pertandingan baik home ataupun away,” kata eks pemain PS TNI itu.

Ini merupakan kali kedua Suhandi mencetak gol indah. Sebelumnya gol saltonya ke gawang Persija terpilih menjadi gol terbaik pekan ketiga Liga 1.

Suhandi mengaku senang karena banyak yang mengapresiasi gol tersebut. Ini merupakan berkat kerja kerasnya dalam latihan. “Sebenarnya saya memang lebih sering melatih plesing daripada shoting. Mungkin karena kalau plesing bola saya sudah dapat baik cara tumpuan maupun arahnya dibanding shoting,” kata pemain jebolan Persib junior itu.

Namun Suhandi kecewa karena meski mencetak gol timnya kembali gagal menang di laga away. Apalagi PSMS selalu kebobolan lewat gol-gol cepat. “Kami selalu kebobolan di menit-menit awal dan bola-bola mati. Permasalahannya pastinya tetap fokus sama konsentrasi,” pungkasnya. (don)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Suhandi menjadi top skor tim PSMS dengan torehan empat gol.

SUMUTPOS.CO – PSMS kembali menelan kekalahan di laga away, namun ada sisi positif yang ditorehkan PSMS pada laga kontra PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (11/5). Ya, satu dari dua gol yang diciptakan PSMS kembali lahir dari kaki Suhandi.

Suhandi menjadi satu-satunya pemain lokal yang masuk jajaran top skor. Ada satu pemain Indonesia lain yang melebihi torehan golnya yakni Stefano Lilipaly dengan lima gol. Namun pemain Bali United itu basicnya naturalisasi.

Tentu saja ini menjadi torehan membanggakan bagi PSMS. Dia menjadi top skor tim. Apalagi Suhandi bukan seorang striker, melainkan gelandang serang.

Gol pertama diciptakannya ke gawang Bhayangkara FC. Saat itu Suhandi masuk sebagai pemain pengganti. Saat dipercaya sebagai starter, Suha, sapaan akrabnya, membalasnya dengan satu gol ke gawang Persija. Dua gol berikutnya diciptakannya ke gawang Persela dan satu gol ke gawang PS Tira.

Urusan mencetak gol, Suhandi memang cukup konsisten. Itu sudah dilakukannya sejak memperkuat PSMS di Piala Kemerdekaan 2015 lalu. Hal itu berlanjut di Liga 2 tahun lalu, Suha juga menjadi top skor tim.

Menariknya gol yang diciptakan pemain berusia 26 tahun itu ke gawang PS Tira, tercipta lewat proses yang cukup apik. Suhandi melepaskan plesing bola dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti yang tak dapat dijangkau kiper lawan.

“Pasti bakal menambah motivasi buat saya pribadi, tapi yang paling utama saya ingjn bawa PSMS menang di setiap pertandingan baik home ataupun away,” kata eks pemain PS TNI itu.

Ini merupakan kali kedua Suhandi mencetak gol indah. Sebelumnya gol saltonya ke gawang Persija terpilih menjadi gol terbaik pekan ketiga Liga 1.

Suhandi mengaku senang karena banyak yang mengapresiasi gol tersebut. Ini merupakan berkat kerja kerasnya dalam latihan. “Sebenarnya saya memang lebih sering melatih plesing daripada shoting. Mungkin karena kalau plesing bola saya sudah dapat baik cara tumpuan maupun arahnya dibanding shoting,” kata pemain jebolan Persib junior itu.

Namun Suhandi kecewa karena meski mencetak gol timnya kembali gagal menang di laga away. Apalagi PSMS selalu kebobolan lewat gol-gol cepat. “Kami selalu kebobolan di menit-menit awal dan bola-bola mati. Permasalahannya pastinya tetap fokus sama konsentrasi,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/