26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gawat! Personel PM Diamuk 12 Pria Bercelana Loreng

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Demi memuluskan penarikan paksa kendaraan penunggak kredit, tak jarang leasing dikabarkan menggunakan jasa oknum TNI. Benarkah itu? Semoga tidak!

Namun, Rabu (23/5/2018) kemarin ada kejadian seolah menyiratkan kebenaranya. Dimana, sekelompok pria bercelana loreng bertindak arogan dengan mengenjar dan menganiaya seorang pria paruh baya.

Belakang diketahui, korban bernama Serka Hendrik Siallagan (51). Pria yang menetap di Jalan Krakatau, Pasar III, Medan Timur ini tugas di Bag Lid Pam Pomdam 1/BB.

Mulanya, Siallagan melihat 4 orang pria berjaket hitam dipadu celana loreng menghajar warga sipil di seputaran Cemara Asri. Sebagai anggota TNI, dirinya tergerak untuk menolong warga tersebut. Terlebih, dia melihat pelaku bercelana loreng.

“Saya dari bandara KNIA mengantar tamu. Saat di lokasi, saya melihat ada masyarakat dihajar di pinggir jalan oleh 4 orang memakai celana TNI, makanya saya berhenti,” ucap Siallagan.

Setelah menghampiri pelaku, dia menanyakan perihal penyebab korban dihajar. Bukannya mendapat penjelasan, Siallagan malah dibentak dan kerah bajunya ditarik hingga koyak.

“Dia bilang ini bukan urusan saya. Bahkan setelah saya bilang kalau saya Polisi Militer (PM), mereka tidak takut. Karena saya masih banyak urusan, setelah itu saya pergi,” terang anggota Bag Lid Pam Pomdam 1/BB ini.

Lanjutnya, meski sudah meninggalkan lokasi, dirinya malah dikejar para pria tersebut yang ditaksir berjumlah 12 orang dengan menumpangi Yamaha Vixion hingga ke Jalan Keadilan, Desa Sampali, Percut Sei Tua, Deli Serdang.

“Karena terjebak macet, saya berhasil dikejar. Disitu mobil saya dipukul pakai batu. Karena saya sudah merasa sangat terancam, saya keluar dari mobil dan menembakkan senjata saya ke udara. Selanjutnya semua pria itu kabur,” terang Siallagan.

Masih Hendrik, dikatakannya jika dirinya mengalami luka berdarah pada pergelangan kakinya. “Saya sudah buat laporan ke Pomdam 1/BB dan petugas juga sudah turun ke lokasi,” tandas Hendrik.

Kapendam I/BB, Kolonel Edy Hartono membenarkan perihal laporan tersebut. “Iya saya sudah terima laporannya. Untuk saat ini kita masih menyelidiki apakah pria yang melakukan pengeroyokan tersebut oknum TNI atau tidak,” jelas Edy.

Ditegaskannya, jika pihaknya sudah menyiapkan sanksi administrasi jika nantinya para pelaku pengeroyokan tersebut terbukti oknum TNI.

“Kalau memang benar TNI, yang pasti menjadi debt collector sudah salah. Oleh sebab itu kita masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi dilokasi,” terang Edy.

Masih Edy, pihaknya mengharapkan bantuan masyarakat jika menemukan adanya oknum TNI terlibat dalam aksi debt collector. “Jika melihat Prajurit TNI ikut, silahkan tulis nama dan Kesatuannya lalu lapor ke kita, pasti akan kita tindak lanjuti. Dan kita juga mendukung penuh sikap Polri untuk memberantas debt collector,” tandas perwira dengan tiga melati dipundaknya ini. (cr-8/ras)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Demi memuluskan penarikan paksa kendaraan penunggak kredit, tak jarang leasing dikabarkan menggunakan jasa oknum TNI. Benarkah itu? Semoga tidak!

Namun, Rabu (23/5/2018) kemarin ada kejadian seolah menyiratkan kebenaranya. Dimana, sekelompok pria bercelana loreng bertindak arogan dengan mengenjar dan menganiaya seorang pria paruh baya.

Belakang diketahui, korban bernama Serka Hendrik Siallagan (51). Pria yang menetap di Jalan Krakatau, Pasar III, Medan Timur ini tugas di Bag Lid Pam Pomdam 1/BB.

Mulanya, Siallagan melihat 4 orang pria berjaket hitam dipadu celana loreng menghajar warga sipil di seputaran Cemara Asri. Sebagai anggota TNI, dirinya tergerak untuk menolong warga tersebut. Terlebih, dia melihat pelaku bercelana loreng.

“Saya dari bandara KNIA mengantar tamu. Saat di lokasi, saya melihat ada masyarakat dihajar di pinggir jalan oleh 4 orang memakai celana TNI, makanya saya berhenti,” ucap Siallagan.

Setelah menghampiri pelaku, dia menanyakan perihal penyebab korban dihajar. Bukannya mendapat penjelasan, Siallagan malah dibentak dan kerah bajunya ditarik hingga koyak.

“Dia bilang ini bukan urusan saya. Bahkan setelah saya bilang kalau saya Polisi Militer (PM), mereka tidak takut. Karena saya masih banyak urusan, setelah itu saya pergi,” terang anggota Bag Lid Pam Pomdam 1/BB ini.

Lanjutnya, meski sudah meninggalkan lokasi, dirinya malah dikejar para pria tersebut yang ditaksir berjumlah 12 orang dengan menumpangi Yamaha Vixion hingga ke Jalan Keadilan, Desa Sampali, Percut Sei Tua, Deli Serdang.

“Karena terjebak macet, saya berhasil dikejar. Disitu mobil saya dipukul pakai batu. Karena saya sudah merasa sangat terancam, saya keluar dari mobil dan menembakkan senjata saya ke udara. Selanjutnya semua pria itu kabur,” terang Siallagan.

Masih Hendrik, dikatakannya jika dirinya mengalami luka berdarah pada pergelangan kakinya. “Saya sudah buat laporan ke Pomdam 1/BB dan petugas juga sudah turun ke lokasi,” tandas Hendrik.

Kapendam I/BB, Kolonel Edy Hartono membenarkan perihal laporan tersebut. “Iya saya sudah terima laporannya. Untuk saat ini kita masih menyelidiki apakah pria yang melakukan pengeroyokan tersebut oknum TNI atau tidak,” jelas Edy.

Ditegaskannya, jika pihaknya sudah menyiapkan sanksi administrasi jika nantinya para pelaku pengeroyokan tersebut terbukti oknum TNI.

“Kalau memang benar TNI, yang pasti menjadi debt collector sudah salah. Oleh sebab itu kita masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi dilokasi,” terang Edy.

Masih Edy, pihaknya mengharapkan bantuan masyarakat jika menemukan adanya oknum TNI terlibat dalam aksi debt collector. “Jika melihat Prajurit TNI ikut, silahkan tulis nama dan Kesatuannya lalu lapor ke kita, pasti akan kita tindak lanjuti. Dan kita juga mendukung penuh sikap Polri untuk memberantas debt collector,” tandas perwira dengan tiga melati dipundaknya ini. (cr-8/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/