32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Borneo FC v PSMS: Jangan Tunda Lagi

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Striker asing PSMS Medan Wilfried Yessoh diharapkam bisa curi poin dari Borneo FC.

SUMUTPOS.CO – Ambisi PSMS meraih poin perdananya di kandang lawan terus tertunda. Dari lima laga away sebelumnya pasukan Djadjang Nurdjaman selalu pulang dengan tangan hampa. Ambisi itu diharapkan tidak lagi tertunda saat PSMS melawat ke markas Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Jumat (1/6).

Legimin Raharjo dkk tetap berangkat dengan penuh optimisme. Meski dihantui rekor buruk di laga away, PSMS tetap yakin bisa pecah telur.

“Kita berharap kepergian kita kali ini bisa mendapatkan poin. Tetap semangat dan jaga konsentrasi saat laga, ” ujar Djanur, sebelum melepas keberangkatan tim di mess Kebun Bunga Medan, Jumat (1/6) pukul 04.00 WIB.

Sama seperti Bali United, PSIS, Persela, PS Tira dan Mitra Kukar yang tak mudah ditumbangkan di kandangnya, Borneo FC juga demikian. Terbukti mereka mampu menumbangkan tim sekelas Bali United. Mereka juga belum terkalahkan dari lima laga kandangnya.

Namun Djanur mengatakan performa timnya di laga tandang mulai membaik dari laga ke laga. Perkembangan itu terlihat pada laga terakhir kontra Mitra Kukar. Pada laga itu PSMS nyaris membawa satu poin namun buyar di menti akhir.

“Saya maklum kalau memang anggapan seperti itu. Karena hasilnya memang begitu. Tapi kami pelatih selalu memotivasi itu uyntuk segera memperbaiki keadaan. Tidak ada pikiran pesimis bagi kami. Kami selalu berangkat dengan optimis,” kata Djanur.

Apalagi menurut pelatih asal Bandung itu, perlahan performa Ayam Kinantan di laga away mulai menemukan strategi yang pas. Seperti di laga terakhir kontra Mitra Kukar, mereka nyaris mendapat poin. Namun sayang kebobolan di menit akhir.

“Apalagi kami sudah beranjak dari kalah telak, kemarin sempat mengimbangi dan hanya kalah di menit akhir. Secara taktikal sudah nemu sebenarnya tinggal lebih konsentrasi saja,” tambahnya.

Hanya saja kali ini tanpa Reinaldo Lobo dikhawatirkan mereduksi kekuatan lini pertahanan PSMS. Apalagi untuk laga tandang PSMS memang harus bertahan dengan lebih baik.

“Yang pasti sangat dirasakan absennya Lobo. Selalu menjadi pilihan utama. Selama ini belum pernah tanpa Lobo. Pasti ada pengaruhnya. Tapi adanya Roni kami harapkan bisa menjadi pengganti. Memang Roni terkadang kurang perhitungan. Sudah saya wanti-wanti setelah kejadian membuat penalti lawan Barito. Mudah-mudahan menjadi catatan bagi dia,” bebernya.

Selain perubahan di belakang, PSMS juga akan menempatkan trio Frets Butuan, Wilfried Yessoh dan Antoni di depan. Sadney yang seharusnya jadi pelapis Suhandi juga tidak dibawa. Untuk itu, ada Choiril Hidayat yang bisa menjadi opsi.

Djanur berharap lini pertahanan lebih sigap mengantisipasi bola-bola mati dan konsentrasi agar tak kebobolan di menit-menit krusial baik di awal maupun akhir laga. “Tetap konsentrasi di lini pertahanan, terutama menit-menit krusial. Di awal dan akhir kami selalu kebobolan. Termasuk itu (set piece). karena itu dalam latihan selalu kami selalu coba antisipasi itu. Apalagi mereka Borneo FC, pemain yang tinggi-tinggi dan bagus dalam bola mati,” bebernya.

Sementara itu Borneo FC juga bakal pincang. Mereka tak diperkuat dua mesin golnya Lerby Eliandri yang harus memperkuat timnas U-23 hadapi Thailand. Selain itu juga harus kehilangan Titus Bonai karena sanksi empat laga akibat protes berlebihan. Hal ini harusnya menjadi keuntungan bagi Ayam Kinantan. (don)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Striker asing PSMS Medan Wilfried Yessoh diharapkam bisa curi poin dari Borneo FC.

SUMUTPOS.CO – Ambisi PSMS meraih poin perdananya di kandang lawan terus tertunda. Dari lima laga away sebelumnya pasukan Djadjang Nurdjaman selalu pulang dengan tangan hampa. Ambisi itu diharapkan tidak lagi tertunda saat PSMS melawat ke markas Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Jumat (1/6).

Legimin Raharjo dkk tetap berangkat dengan penuh optimisme. Meski dihantui rekor buruk di laga away, PSMS tetap yakin bisa pecah telur.

“Kita berharap kepergian kita kali ini bisa mendapatkan poin. Tetap semangat dan jaga konsentrasi saat laga, ” ujar Djanur, sebelum melepas keberangkatan tim di mess Kebun Bunga Medan, Jumat (1/6) pukul 04.00 WIB.

Sama seperti Bali United, PSIS, Persela, PS Tira dan Mitra Kukar yang tak mudah ditumbangkan di kandangnya, Borneo FC juga demikian. Terbukti mereka mampu menumbangkan tim sekelas Bali United. Mereka juga belum terkalahkan dari lima laga kandangnya.

Namun Djanur mengatakan performa timnya di laga tandang mulai membaik dari laga ke laga. Perkembangan itu terlihat pada laga terakhir kontra Mitra Kukar. Pada laga itu PSMS nyaris membawa satu poin namun buyar di menti akhir.

“Saya maklum kalau memang anggapan seperti itu. Karena hasilnya memang begitu. Tapi kami pelatih selalu memotivasi itu uyntuk segera memperbaiki keadaan. Tidak ada pikiran pesimis bagi kami. Kami selalu berangkat dengan optimis,” kata Djanur.

Apalagi menurut pelatih asal Bandung itu, perlahan performa Ayam Kinantan di laga away mulai menemukan strategi yang pas. Seperti di laga terakhir kontra Mitra Kukar, mereka nyaris mendapat poin. Namun sayang kebobolan di menit akhir.

“Apalagi kami sudah beranjak dari kalah telak, kemarin sempat mengimbangi dan hanya kalah di menit akhir. Secara taktikal sudah nemu sebenarnya tinggal lebih konsentrasi saja,” tambahnya.

Hanya saja kali ini tanpa Reinaldo Lobo dikhawatirkan mereduksi kekuatan lini pertahanan PSMS. Apalagi untuk laga tandang PSMS memang harus bertahan dengan lebih baik.

“Yang pasti sangat dirasakan absennya Lobo. Selalu menjadi pilihan utama. Selama ini belum pernah tanpa Lobo. Pasti ada pengaruhnya. Tapi adanya Roni kami harapkan bisa menjadi pengganti. Memang Roni terkadang kurang perhitungan. Sudah saya wanti-wanti setelah kejadian membuat penalti lawan Barito. Mudah-mudahan menjadi catatan bagi dia,” bebernya.

Selain perubahan di belakang, PSMS juga akan menempatkan trio Frets Butuan, Wilfried Yessoh dan Antoni di depan. Sadney yang seharusnya jadi pelapis Suhandi juga tidak dibawa. Untuk itu, ada Choiril Hidayat yang bisa menjadi opsi.

Djanur berharap lini pertahanan lebih sigap mengantisipasi bola-bola mati dan konsentrasi agar tak kebobolan di menit-menit krusial baik di awal maupun akhir laga. “Tetap konsentrasi di lini pertahanan, terutama menit-menit krusial. Di awal dan akhir kami selalu kebobolan. Termasuk itu (set piece). karena itu dalam latihan selalu kami selalu coba antisipasi itu. Apalagi mereka Borneo FC, pemain yang tinggi-tinggi dan bagus dalam bola mati,” bebernya.

Sementara itu Borneo FC juga bakal pincang. Mereka tak diperkuat dua mesin golnya Lerby Eliandri yang harus memperkuat timnas U-23 hadapi Thailand. Selain itu juga harus kehilangan Titus Bonai karena sanksi empat laga akibat protes berlebihan. Hal ini harusnya menjadi keuntungan bagi Ayam Kinantan. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/