26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Badai Nesat Gilir Negara Asia

Filipina Ditiup Badai Ketiga

BEIJING- Satu persatu negara di Asia disinggahi badai Nesat. Sejumlah negara itu dimulai di Filipinam, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong hingga ke Cina. Badai menyebabkan sungai meluap sehingga sebagian wilayah negara itu digenangi banjir besar. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, Minggu (2/10), badai Nesat mebantai Cina sejak Jumat pekan lalu dan menyebabkan longsor di provinsi Hainan. Akibat Nesat, lima sungai yang mengaliri provinsi tersebut meluap hingga merendam ribuan rumah dan lahan pertanian.

Di kota Qinzhou, sungai Qinjiang meluap hingga membanjiri hutan lindung yang dibangun di sekitar sungai dan jalanan di sekitarnya. Di kota Beihai, fasilitas bandara rusak berat akibat hujan dan petir.

Dilaporkan, sedikitnya dua juta penduduk Cina harus dievakuasi dari kediaman masing-masing, seperti diberitakan CNN. Sedikitnya 132 ribu di antaranya adalah penduduk provinsi Nanning yang mengalami dampak kerusakan terberat.

Badai Nesat menjadi badai terkuat yang meniup Cina sejak 2005. Kali ini, badai Nesat memporak-porandakan 24 wilayah di provinsi Nanning dan menyebabkan kerugian di daerah sekitarnya, kerusakan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari ini.

Pemerintah provinsi memperkirakan kerugian yang dialami akibat bencana itu sebesar 1,4 miliar yuan setera Rp2 triliun. Sebagian besar kerusakan diakibatkan terendamnya 257.900 hektar tanah pertanian dan ribuan rumah penduduk sehingga kegiatan perekonomian terhambat.

Sedangkan di Filipina, Badai Nalgae telah memorak-porandakan pesisir timur laut negara yang dipimpin Presiden Benigno “Nonoy” Aquino III tersebut. Tepatnya, Provinsi Isabela. Tiga orang tewas dan sekitar 28 yang lain hilang akibat amukan badai kedua setelah badai Nesat tersebut.

Hingga kemarin (2/10), tim penyelamat masih kesulitan melakukan evakuasi di lokasi bencana yang berada di Pulau Luzon tersebut. Seperti badai Nesat mengakibatkan banjir di mana-mana. Tim penyelamat terpaksa memencar dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendistribusikan bantuan air minum dan makanan kepada ratusan warga yang terjebak di atap-atap rumah.

Akibat badai itu. Filipina menglami kerugian sebesar 8 miliar peso sama dengan Rp1,6 triliun. Kerugian terbesar disumbang provinsi Isabela dan Cagayan yang merupakan lumbung tani Filipina.
Sementara itu, di Kamboja badai Nesat yang menyebabkan banjir membuat kondisi negara itu porak poranda. Banjir di wilayah ini menyebabkan wisatawan terdampar di lokasi wisata.  (bbs/jpnn)

Filipina Ditiup Badai Ketiga

BEIJING- Satu persatu negara di Asia disinggahi badai Nesat. Sejumlah negara itu dimulai di Filipinam, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong hingga ke Cina. Badai menyebabkan sungai meluap sehingga sebagian wilayah negara itu digenangi banjir besar. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, Minggu (2/10), badai Nesat mebantai Cina sejak Jumat pekan lalu dan menyebabkan longsor di provinsi Hainan. Akibat Nesat, lima sungai yang mengaliri provinsi tersebut meluap hingga merendam ribuan rumah dan lahan pertanian.

Di kota Qinzhou, sungai Qinjiang meluap hingga membanjiri hutan lindung yang dibangun di sekitar sungai dan jalanan di sekitarnya. Di kota Beihai, fasilitas bandara rusak berat akibat hujan dan petir.

Dilaporkan, sedikitnya dua juta penduduk Cina harus dievakuasi dari kediaman masing-masing, seperti diberitakan CNN. Sedikitnya 132 ribu di antaranya adalah penduduk provinsi Nanning yang mengalami dampak kerusakan terberat.

Badai Nesat menjadi badai terkuat yang meniup Cina sejak 2005. Kali ini, badai Nesat memporak-porandakan 24 wilayah di provinsi Nanning dan menyebabkan kerugian di daerah sekitarnya, kerusakan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari ini.

Pemerintah provinsi memperkirakan kerugian yang dialami akibat bencana itu sebesar 1,4 miliar yuan setera Rp2 triliun. Sebagian besar kerusakan diakibatkan terendamnya 257.900 hektar tanah pertanian dan ribuan rumah penduduk sehingga kegiatan perekonomian terhambat.

Sedangkan di Filipina, Badai Nalgae telah memorak-porandakan pesisir timur laut negara yang dipimpin Presiden Benigno “Nonoy” Aquino III tersebut. Tepatnya, Provinsi Isabela. Tiga orang tewas dan sekitar 28 yang lain hilang akibat amukan badai kedua setelah badai Nesat tersebut.

Hingga kemarin (2/10), tim penyelamat masih kesulitan melakukan evakuasi di lokasi bencana yang berada di Pulau Luzon tersebut. Seperti badai Nesat mengakibatkan banjir di mana-mana. Tim penyelamat terpaksa memencar dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendistribusikan bantuan air minum dan makanan kepada ratusan warga yang terjebak di atap-atap rumah.

Akibat badai itu. Filipina menglami kerugian sebesar 8 miliar peso sama dengan Rp1,6 triliun. Kerugian terbesar disumbang provinsi Isabela dan Cagayan yang merupakan lumbung tani Filipina.
Sementara itu, di Kamboja badai Nesat yang menyebabkan banjir membuat kondisi negara itu porak poranda. Banjir di wilayah ini menyebabkan wisatawan terdampar di lokasi wisata.  (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/