26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Wartawan, Juri Nasional dan Mantan Atlet Humoris Itu Telah Tiada

Tengku Deddy Budiman semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia olahraga Sumatera Utara kembali kehilangan dalah satu sosok terbaiknya. Itu terjadi setelah mantan atlet yang kini berprofesi sebagai wartawan dan wasit atlet loncat indah, Tengku Deddy Bustamam meninggal dunia, Minggu (1/7).

Tengku Deddy Bustamam meninggal dalam usia 49 tahun di RS Herna. “Kita sangat terkejut dengan mendengar kabar meninggalnya almarhum. Pasalnya beberapa hari sebelumnya dia masih sehat,” ungkap Ketua SIWO PWI Sumut SR Hamonangan Panggabean di rumah duka, Jalan Garu IV Medan Amplas.

Hamonangan menjelaskan, almarhum semasa hidupnya sangat berdidikasi terhadap dunia olahraga dan jurnalistik. Dia merupakan atlet loncat indah Sumut pada tahun 80-an. Terakhir tampil membela Sumut pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996.

Setelah pensiun dari atlet, almarhum kemudian terjun ke dunia jurnalistik. Dia mulai tercatat sebagai wartawan olahraga Harian Analisa mulai tahun 1997. “Meski sudah pensiun, almarhum tetap menyumbangkan gagasannya untuk dunia olahraga Sumut melalui tulisannya,” tambah Hamonangan.

Almarhum semasa menjadi wartawan dikenal sebagai sosok humoris. Dedikasinya di jurnalistik mengantarkannya pernah menjabat sebagai Ketua SIWO PWI Sumut periode 2006-2010.

Selain berprofesi sebagai wartawan, almarhum yang sangat mencintai olahraga, juga tercatat sebagai juri nasional loncat indah. Dia sudah beberapa kali menjadi juri di even nasional seperti PON. Terakhir, dia menjadi juri di PON 2016 Jawa Barat.

“Almarhum memang sangat mencintai olahraga, khususnya aquatik. Karena itu, setelah memutuskan pensiun sebagai atlet dia beralih menjadi juri,” ujar mantan atlet nasional polo air, Rudi Rinaldi di rumah duka.

Rudi mengakui, insan olahraga aquatik Sumut sangat kehilangan sosok Tengku Deddy Bustamam. Sebab almarhum tercatat sebagai pengurus Pengprov PRSI Sumut dan PB PRSI. “Almarhum sangat berjasa dengan perkembangan aquatik di Sumut,” katanya sedih.

Menurut keterangan istri almarhum, Siti Khadijah, Tengku Deddy meninggal saat menunaikan ibadah Salat Zuhur.

Almarhum juga meninggalkan empat orang anak yakni, Tengku Natasya Hanim, Tengku Nanda Ramadhani, Tengku M Maulana serta Tengku Danul Rozak. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Garu IV Medan Amplas dan rencananya dikebumikan di pekuburan kawasan Masjid Raya, Senin (2/7) hari ini. (dek/don)

Tengku Deddy Budiman semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia olahraga Sumatera Utara kembali kehilangan dalah satu sosok terbaiknya. Itu terjadi setelah mantan atlet yang kini berprofesi sebagai wartawan dan wasit atlet loncat indah, Tengku Deddy Bustamam meninggal dunia, Minggu (1/7).

Tengku Deddy Bustamam meninggal dalam usia 49 tahun di RS Herna. “Kita sangat terkejut dengan mendengar kabar meninggalnya almarhum. Pasalnya beberapa hari sebelumnya dia masih sehat,” ungkap Ketua SIWO PWI Sumut SR Hamonangan Panggabean di rumah duka, Jalan Garu IV Medan Amplas.

Hamonangan menjelaskan, almarhum semasa hidupnya sangat berdidikasi terhadap dunia olahraga dan jurnalistik. Dia merupakan atlet loncat indah Sumut pada tahun 80-an. Terakhir tampil membela Sumut pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996.

Setelah pensiun dari atlet, almarhum kemudian terjun ke dunia jurnalistik. Dia mulai tercatat sebagai wartawan olahraga Harian Analisa mulai tahun 1997. “Meski sudah pensiun, almarhum tetap menyumbangkan gagasannya untuk dunia olahraga Sumut melalui tulisannya,” tambah Hamonangan.

Almarhum semasa menjadi wartawan dikenal sebagai sosok humoris. Dedikasinya di jurnalistik mengantarkannya pernah menjabat sebagai Ketua SIWO PWI Sumut periode 2006-2010.

Selain berprofesi sebagai wartawan, almarhum yang sangat mencintai olahraga, juga tercatat sebagai juri nasional loncat indah. Dia sudah beberapa kali menjadi juri di even nasional seperti PON. Terakhir, dia menjadi juri di PON 2016 Jawa Barat.

“Almarhum memang sangat mencintai olahraga, khususnya aquatik. Karena itu, setelah memutuskan pensiun sebagai atlet dia beralih menjadi juri,” ujar mantan atlet nasional polo air, Rudi Rinaldi di rumah duka.

Rudi mengakui, insan olahraga aquatik Sumut sangat kehilangan sosok Tengku Deddy Bustamam. Sebab almarhum tercatat sebagai pengurus Pengprov PRSI Sumut dan PB PRSI. “Almarhum sangat berjasa dengan perkembangan aquatik di Sumut,” katanya sedih.

Menurut keterangan istri almarhum, Siti Khadijah, Tengku Deddy meninggal saat menunaikan ibadah Salat Zuhur.

Almarhum juga meninggalkan empat orang anak yakni, Tengku Natasya Hanim, Tengku Nanda Ramadhani, Tengku M Maulana serta Tengku Danul Rozak. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Garu IV Medan Amplas dan rencananya dikebumikan di pekuburan kawasan Masjid Raya, Senin (2/7) hari ini. (dek/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/