29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Keluarkan CSR Tambah Koleksi Buku Bacaan

MEDAN-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong seluruh perusahaan di daerah ini untuk menyalurkan dana corporate sosial responsibility (CSR) dalam rangka mengakomodir buku bacaan. Hal ini mengingat ketersediaan anggaran yang terbatas, belum sebanding dengan kebutuhan buku bacaan untuk seluruh lapisan masyarakat. “Kita itu cuma diberi anggaran belanja buku bacaan untuk satu tahun. Sementara kebutuhan akan hal itu sangat banyak sehingga anggaran yang ada masih jauh dari harapan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut, Ferlin H Nainggolan kepada wartawan, Rabu (8/8).

Menurut dia, mayoritas buku bacaan untuk tingkat sekolah masih mengandalkan buku paket (mata pelajaran). Sementara dari sisi pemenuhan bacaan lainnya, referensi dimaksud tidak bisa diperoleh para pelajar. “Itu belum lagi kita bicara untuk perguruan tinggi, kecamatan sampai tingkat terbawah yakni desa. Tentu itu juga bagian dari tanggung jawab kita (pemprov), disamping ikut mendorong dana CSR perusahaan yang ada di Sumut,” katanya.

Pihaknya mengakui minat baca masyarakat Indonesia khususnya Sumut masih rendah. Padahal ada tiga komponen yang berperan menumbuhkan minat baca seseorang, yakni keluarga. Karena ini adalah komponen pertama yang berperan penting. Selanjutnya adalah pendidikan. Literasi dan pendidikan sangat berkaitan. “Salah satunya tidak bisa berdiri sendiri, pendidikan tidak bisa berjalan tanpa literasi begitu juga sebaliknya,” ujar Ferlin.

Komponen terakhir untuk menumbuhkan minat baca adalah masyarakat. “Komponen ini termasuk para pendidik dan stakeholder yang menentukan bagaimana perkembangan literasi itu sendiri,” tuturnya.

Pameran
Dalam rangka meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat Sumut, pihaknya bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) akan menggelar pameran buku, budaya dan teknologi pada 22-27 September 2018 mendatang. “Pameran ini akan lebih besar ketimbang yang pernah diadakan di provinsi lain.

Selanjutnya, pameran ini juga akan diadakan di kabupaten/kota seperti Siantar, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu dan Humbahas,” sebut mantan Staf Ahli Bidang Pendidikan Setdaprovsu ini. Kegiatan itu melibatkan kerja sama dengan pihak sekolah dan universitas untuk mengisi stand pameran. “Kita harapkan sampai 70% target pengunjung pada pameran sehingga omzet penjualan buku juga besar,” ucapnya.

Pameran buku yang digelar di pelataran Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut akan dimulai pukul 08.00 sampai 19.00 WIB ini, menghadirkan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab dan Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando. “Pameran ini akan mengajak 75 penerbit, distributor dan toko buku.

Selain pameran buku, acara tersebut juga akan menyelenggarakan pameran budaya teknologi. Dalam pameran buku ini penerbit akan memberi potongan harga,” pungkasnya. (prn/ila)

MEDAN-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong seluruh perusahaan di daerah ini untuk menyalurkan dana corporate sosial responsibility (CSR) dalam rangka mengakomodir buku bacaan. Hal ini mengingat ketersediaan anggaran yang terbatas, belum sebanding dengan kebutuhan buku bacaan untuk seluruh lapisan masyarakat. “Kita itu cuma diberi anggaran belanja buku bacaan untuk satu tahun. Sementara kebutuhan akan hal itu sangat banyak sehingga anggaran yang ada masih jauh dari harapan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut, Ferlin H Nainggolan kepada wartawan, Rabu (8/8).

Menurut dia, mayoritas buku bacaan untuk tingkat sekolah masih mengandalkan buku paket (mata pelajaran). Sementara dari sisi pemenuhan bacaan lainnya, referensi dimaksud tidak bisa diperoleh para pelajar. “Itu belum lagi kita bicara untuk perguruan tinggi, kecamatan sampai tingkat terbawah yakni desa. Tentu itu juga bagian dari tanggung jawab kita (pemprov), disamping ikut mendorong dana CSR perusahaan yang ada di Sumut,” katanya.

Pihaknya mengakui minat baca masyarakat Indonesia khususnya Sumut masih rendah. Padahal ada tiga komponen yang berperan menumbuhkan minat baca seseorang, yakni keluarga. Karena ini adalah komponen pertama yang berperan penting. Selanjutnya adalah pendidikan. Literasi dan pendidikan sangat berkaitan. “Salah satunya tidak bisa berdiri sendiri, pendidikan tidak bisa berjalan tanpa literasi begitu juga sebaliknya,” ujar Ferlin.

Komponen terakhir untuk menumbuhkan minat baca adalah masyarakat. “Komponen ini termasuk para pendidik dan stakeholder yang menentukan bagaimana perkembangan literasi itu sendiri,” tuturnya.

Pameran
Dalam rangka meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat Sumut, pihaknya bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) akan menggelar pameran buku, budaya dan teknologi pada 22-27 September 2018 mendatang. “Pameran ini akan lebih besar ketimbang yang pernah diadakan di provinsi lain.

Selanjutnya, pameran ini juga akan diadakan di kabupaten/kota seperti Siantar, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu dan Humbahas,” sebut mantan Staf Ahli Bidang Pendidikan Setdaprovsu ini. Kegiatan itu melibatkan kerja sama dengan pihak sekolah dan universitas untuk mengisi stand pameran. “Kita harapkan sampai 70% target pengunjung pada pameran sehingga omzet penjualan buku juga besar,” ucapnya.

Pameran buku yang digelar di pelataran Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut akan dimulai pukul 08.00 sampai 19.00 WIB ini, menghadirkan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab dan Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando. “Pameran ini akan mengajak 75 penerbit, distributor dan toko buku.

Selain pameran buku, acara tersebut juga akan menyelenggarakan pameran budaya teknologi. Dalam pameran buku ini penerbit akan memberi potongan harga,” pungkasnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/