MEDAN- Hingga Jumat (10/8) dini hari tadi, sudah 18 kelompok terbang (Kloter) Embarkasi Medan telah berangkat ke Tanah Suci. Kloter 18 yang diisi jamaah asal Padanglawas Utara (Paluta) dan Kota Medan bertolak ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah dari Bandara Kualanamu dini hari tadi, pukul 04.40 WIB.
Kepala Kantor Kemenag Paluta, Parmohonan Harahap mengungkapkan, jamaah calhaj asal Paluta ini didominasi petani, ada sekitar 190 orang. Kemudian, 54 orang diantaranya bekerja sebagai PNS, TNI, dan Polri “Sedangkan sisanya merupakan calhaj umum. Jadi sekitar 70 persen jamaah Paluta petani,” kata Parmohonan Harahap kepada wartawan, Kamis (9/8).
Disebutnya, umumnya para petani yang menunaikan ibadah haji tahun ini memiliki lahan perkebunan sawit dan karet di Paluta. “Kalau petani di Paluta kebanyakan mempunyai lahan perkebunan sawit dan karet sendiri,” sebutnya.
Sementara itu, lanjutnya, sebanyak empat orang calhaj Paluta gagal berangkat lantaran sebelum masuk Asrama Haji, meninggal dunia. Namun, saat ini calhaj yang gagal berangkat disebabkan meninggal dunia, belum bisa digantikan oleh ahli warisnya. “Program digantikan oleh ahli warisnya kan baru tahun 2018 ini. Sementara ahli warisnya mendesak supaya berangkat haji pada 2019, jadi belum bisa,” jelasnya.
Selain itu, terangnya, dalam keberangkatan haji ini, Pemkab Paluta membantu transportasi dan konsumsi calhaj, selama dalam perjalanan dari Gunung Tua ke Asrama Haji Medan. “Pemkab juga memberikan bantuan dua helai sarung untuk masing-masing jemaah calhaj Kabupaten Paluta yang berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini,” sebutnya.
Parmohonan berpesan, agar seluruh calhaj asal Paluta ini, dapat menjaga kesehatannya selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. “Jaga kesehatan serta mempersiapkan mental dan fisik, agar tidak terhalang dalam melaksanakan ibadah haji dan memegang teguh rasa ikhlas dan sabar selama pelaksanaan ibadah haji di tanah suci agar menjadi haji mabrur,” katanya. (man/adz)