29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Salat Tahajud, Resep Sehat Nek Gelang

Gusman/Sumut Pos
TERTUA: Nek Gelang bersama anaknya Doriaman br Harahap, calon haji asal Padanglawas, di Asrama Haji Embarkasi Medan, Senin (13/8).

MEDAN- Wajah dan tubuhnya tampak renta. Namun, wanita tua ini tampak masih sehat. Meski agak tertatih, tapi langkahnya mantap tanpa menggunakan tongkat.

Bicara dan pendengarannya juga masih sangat bagus, meski usianya sudah 85 tahun Gelang Binti Mangarajalelo, warga Kampung Siabung, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Padanglawas ini, menjadi jamaah tertua di kelompok terbang (Kloter) 21 Embarkasi Medan. Wajah wanita tua yang akrab disapa Nek Gelang ini, tampak bahagia dan senyumnya tak pernah lepas.

Apa rahasia sehatnya Nek? Tanya seorang petugas medis di Asrama Haji Medan, Minggu (12/8). “Banyak salat Tahajud,” ucapnya sumringah.

Nek Gelang mengaku, selain melaksanakan salat wajib 5 waktu, dia juga rajin salat sunat termasuk salat Duha dan Tahajud. “Kalau malam salat tahajudnya sampai 3 kali, bahkan lebih,” sebutnya.

Selain itu, resep sehat Nek Gelang banyak mengonsumsi sayur dan masakan rumah. “Nenek nggak suka makanan di luar atau jajan gitu. Suka makan sayur,” kata nenek yang memiliki 17 cucu dari 6 anaknya ini.

Kesehariannya, Nek Gelang berjualan sayur di Pasar Panyabungan. Hidupnya tetap sederhana dan mandiri, meski anak-anaknya telah dewasa dan mampu menopang hidupnya. “Sejak anak-anak masih kecil saya sudah jualan sayur. Sudah puluhan tahunlah,” ujarnya.

Keinginannya melaksanakan ibadah haji muncul setelah sang suami (alm) Sutan Oloan Harahap meninggal dunia sekitar 30 tahun lalu. Semangat itulah yang membuat Nek Gelang tak ingin larut dalam kesedihan. Dia semakin memacu dirinya agar giat menabung untuk mencapai niatnya ke Tanah Suci.

Sedikit demi sedikit hasil yang diperolehnya dari berjualan disimpannya. Sekitar tahun 2011, Nek Gelang mendaftar haji dengan membayar kontan biaya keberangkatan ke Tanah Suci. “Saya daftar langsung bayar kontan,” katanya.

Nek Gelang tampak sangat bahagia. Saking bahagianya, saat awak media menyalaminya, Nek Gelang langsung memeluk erat seraya meminta doa agar diberi keselamatan.

Nek Gelang tak sendirian menjalani rukun Islam ke 5 ini. Dia ditemani putrinya, Doriaman boru Harahap (49). Penuturan Doriaman, sebenarnya jatah keberangkatan ibunya di tahun 2019 karena saat mendaftar dulu di Desember 2011. Sementara Doriaman mendaftar ibadah haji sekitar bulan Mei 2011.

“Tapi karena ibu saya lanjut usia (lansia), keberangkatannya dimajukan tahun ini. Jadi sama dengan saya sebagai pendampingnya,” kata Doriaman.

Sementara itu, Bupati Padanglawas Ali Sutan Harahap melepas keberangkatan calon jemaah haji (Calhaj) Kloter 21/MES di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan. “Saya berharap, jamaah yang kita berangkatkan sebanyak 360 dalam sehat walafiat dan kembali ke tanah air dengan jumlah 360 orang juga. Bisa melaksanakan yang wajib maupun yang sunat selama di tanah suci,” harap Ali Sutan kepada para calhaj Padanglawas.

Ali Sutan mengingatkan, selama di Tanah Suci calhaj agar selalu menjaga kesehatan, menjaga pola makan, banyak minum air putih karena cuaca di tanah suci sangat berbeda dengan cuaca di Tanah Air. “Calhaj juga harus selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan petugas kloter, terutama dengan petugas kesehatan apabila merasa kesehatan mulai terganggu,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Dokumen PPIH Embarkasi Medan Eri Nofa mengatakan, calhaj Kloter 21/MES berjumlah 393 orang berasal dari Padanglawas 360 orang Langkat 1 orang, Tapanuli Selatan 24 orang, TPHD Palas 1 orang, TPHD Medan 2 orang, TPHI 1 orang, TPIHI 1 orang dan TKHI 3 orang.

Eri Nofa menambahkan, jemaah calhaj Kloter 22/MES yang merupakan Kloter terakhir Embarkasi Medan, masuk Asrama Haji Medan, Selasa (14/8) pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan take off dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Rabu (15/8) pukul 09.45 WIB. (man)

Gusman/Sumut Pos
TERTUA: Nek Gelang bersama anaknya Doriaman br Harahap, calon haji asal Padanglawas, di Asrama Haji Embarkasi Medan, Senin (13/8).

MEDAN- Wajah dan tubuhnya tampak renta. Namun, wanita tua ini tampak masih sehat. Meski agak tertatih, tapi langkahnya mantap tanpa menggunakan tongkat.

Bicara dan pendengarannya juga masih sangat bagus, meski usianya sudah 85 tahun Gelang Binti Mangarajalelo, warga Kampung Siabung, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Padanglawas ini, menjadi jamaah tertua di kelompok terbang (Kloter) 21 Embarkasi Medan. Wajah wanita tua yang akrab disapa Nek Gelang ini, tampak bahagia dan senyumnya tak pernah lepas.

Apa rahasia sehatnya Nek? Tanya seorang petugas medis di Asrama Haji Medan, Minggu (12/8). “Banyak salat Tahajud,” ucapnya sumringah.

Nek Gelang mengaku, selain melaksanakan salat wajib 5 waktu, dia juga rajin salat sunat termasuk salat Duha dan Tahajud. “Kalau malam salat tahajudnya sampai 3 kali, bahkan lebih,” sebutnya.

Selain itu, resep sehat Nek Gelang banyak mengonsumsi sayur dan masakan rumah. “Nenek nggak suka makanan di luar atau jajan gitu. Suka makan sayur,” kata nenek yang memiliki 17 cucu dari 6 anaknya ini.

Kesehariannya, Nek Gelang berjualan sayur di Pasar Panyabungan. Hidupnya tetap sederhana dan mandiri, meski anak-anaknya telah dewasa dan mampu menopang hidupnya. “Sejak anak-anak masih kecil saya sudah jualan sayur. Sudah puluhan tahunlah,” ujarnya.

Keinginannya melaksanakan ibadah haji muncul setelah sang suami (alm) Sutan Oloan Harahap meninggal dunia sekitar 30 tahun lalu. Semangat itulah yang membuat Nek Gelang tak ingin larut dalam kesedihan. Dia semakin memacu dirinya agar giat menabung untuk mencapai niatnya ke Tanah Suci.

Sedikit demi sedikit hasil yang diperolehnya dari berjualan disimpannya. Sekitar tahun 2011, Nek Gelang mendaftar haji dengan membayar kontan biaya keberangkatan ke Tanah Suci. “Saya daftar langsung bayar kontan,” katanya.

Nek Gelang tampak sangat bahagia. Saking bahagianya, saat awak media menyalaminya, Nek Gelang langsung memeluk erat seraya meminta doa agar diberi keselamatan.

Nek Gelang tak sendirian menjalani rukun Islam ke 5 ini. Dia ditemani putrinya, Doriaman boru Harahap (49). Penuturan Doriaman, sebenarnya jatah keberangkatan ibunya di tahun 2019 karena saat mendaftar dulu di Desember 2011. Sementara Doriaman mendaftar ibadah haji sekitar bulan Mei 2011.

“Tapi karena ibu saya lanjut usia (lansia), keberangkatannya dimajukan tahun ini. Jadi sama dengan saya sebagai pendampingnya,” kata Doriaman.

Sementara itu, Bupati Padanglawas Ali Sutan Harahap melepas keberangkatan calon jemaah haji (Calhaj) Kloter 21/MES di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan. “Saya berharap, jamaah yang kita berangkatkan sebanyak 360 dalam sehat walafiat dan kembali ke tanah air dengan jumlah 360 orang juga. Bisa melaksanakan yang wajib maupun yang sunat selama di tanah suci,” harap Ali Sutan kepada para calhaj Padanglawas.

Ali Sutan mengingatkan, selama di Tanah Suci calhaj agar selalu menjaga kesehatan, menjaga pola makan, banyak minum air putih karena cuaca di tanah suci sangat berbeda dengan cuaca di Tanah Air. “Calhaj juga harus selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan petugas kloter, terutama dengan petugas kesehatan apabila merasa kesehatan mulai terganggu,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Dokumen PPIH Embarkasi Medan Eri Nofa mengatakan, calhaj Kloter 21/MES berjumlah 393 orang berasal dari Padanglawas 360 orang Langkat 1 orang, Tapanuli Selatan 24 orang, TPHD Palas 1 orang, TPHD Medan 2 orang, TPHI 1 orang, TPIHI 1 orang dan TKHI 3 orang.

Eri Nofa menambahkan, jemaah calhaj Kloter 22/MES yang merupakan Kloter terakhir Embarkasi Medan, masuk Asrama Haji Medan, Selasa (14/8) pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan take off dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Rabu (15/8) pukul 09.45 WIB. (man)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/