26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Master Plan Danau Toba Untungkan Karo

KARO,SUMUTPOS.CO-Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH memastikan rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba akan sangat menguntungkan Tanah Karo.

Jika terwujud, hal itu tentu akan memberikan nilai tambahan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Bumi Turang termasuk tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba. “Dampak positifnya akan menjalar ke sektor lain, seperti peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan koperasi, UMKM, industri rumah tangga, agribisnis dan pengembangan pasar tradisional, terminal agribisnis dan pasar induk. Otomatis sejumlah proyek besar dari pusat akan mengalir ke Kabupaten Karo,”ujar Terkelin usai audiensi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Selasa (21/8).

Karena itu, Terkelin sangat mendukung hal tersebut. “Kerja sama kolaboratif, saling bersinergi antar daerah se kawasan akan mempercepat gerak laju perekonomian masyarakat di daerah masing-masing termasuk Kabupaten Karo,”sambungnya.

Dukungan yang sama juga dikatakan Bambang, bahwa konsep Rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang melibatkan delapan Kabupaten yang berada sekitar Danau Toba, yakni Kabupaten Karo, Simalungun, Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan (Humbahas), Dairi, Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir.

Strategi pengembangan kawasan agropolitan melalui OPOP (One Place One Product). Konsep pengembangan harus mampu membangun dan mengembangkan mulai dari industri perbenihan sampai industri pengolahan, dan diharapkan daerah seputaran Danau Toba bisa membuat tiga komoditi skala perioritas, dan bagaimana pengembangan jaringan kerja sama antar daerah pengelolaan kawasan agropolitan.

Masterplan pengembangan agropolitan Danau Toba tidak hanya mengandalkan Danau Toba sebagai objek wisata, tetapi bagaimana mengembangkan lahan pertanian secara modern supaya petani tidak dianaktirikan.

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba terbentang di delapan kabupaten di Sumatera Utara, merupakan salah satu kawasan pembangunannya diprioritaskan. “Peningkatan infrastruktur dan pengembangan kawasan wilayah mendukung daya saing perekonomian, pengembangan kawasan perdesaan dan perkotaan, dengan pendekatan kewilayahan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan,” papar Bambang.

“Dengan fokus peningkatan daya saing produk pertanian, sehingga masterplan pengembangan agropolitan Danau Toba tidak hanya mengandalkan danau sebagai objek wisata tetapi bagaimana mengembangkan lahan pertanian secara modern supaya petani tidak dianaktirikan,” ujarnya.

Sebelumnya, RE Foundation memaparkan kegiatan pengembangan agropolitan pada delapan kabupaten untuk Tahun Anggaran 2018 hingga 2022. “Pengembangan kawasan wilayah otomatis mendukung peningkatan daya saing produk pertanian dengan pendekatan kewilayahan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan,” ujar RE Nainggolan yang juga Pembina RE Foundation.

Didampingi Rektor DEL Prof Togar Simatupang dan RE Nainggolan, audiensi dilanjutkan ke Menkomaritim yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin yang menyatakan bahwa pihaknya telah menjadikan infrastruktur sebagai program prioritas pembangunan di Indonesia.

“Infrastruktur ini diarahkan untuk percepatan dan pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia, sekaligus untuk memperkuat fondasi pembangunan yang berkualitas,” ujarnya.

Deputi Ridwan menjelaskan tentang peluang investasi bagi investor semakin terbuka lebar dengan adanya pengembangan agropolitan di KSPN Danau Toba. “Pemerintah saat ini mempunyai semangat pembangunan yang bernafas Indonesia sentris, ujarnya sembari mengapresiasi Rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang melibatkan delapan Kabupaten sekitar Danau Toba. (deo/han)

KARO,SUMUTPOS.CO-Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH memastikan rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba akan sangat menguntungkan Tanah Karo.

Jika terwujud, hal itu tentu akan memberikan nilai tambahan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Bumi Turang termasuk tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba. “Dampak positifnya akan menjalar ke sektor lain, seperti peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan koperasi, UMKM, industri rumah tangga, agribisnis dan pengembangan pasar tradisional, terminal agribisnis dan pasar induk. Otomatis sejumlah proyek besar dari pusat akan mengalir ke Kabupaten Karo,”ujar Terkelin usai audiensi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Selasa (21/8).

Karena itu, Terkelin sangat mendukung hal tersebut. “Kerja sama kolaboratif, saling bersinergi antar daerah se kawasan akan mempercepat gerak laju perekonomian masyarakat di daerah masing-masing termasuk Kabupaten Karo,”sambungnya.

Dukungan yang sama juga dikatakan Bambang, bahwa konsep Rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang melibatkan delapan Kabupaten yang berada sekitar Danau Toba, yakni Kabupaten Karo, Simalungun, Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan (Humbahas), Dairi, Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir.

Strategi pengembangan kawasan agropolitan melalui OPOP (One Place One Product). Konsep pengembangan harus mampu membangun dan mengembangkan mulai dari industri perbenihan sampai industri pengolahan, dan diharapkan daerah seputaran Danau Toba bisa membuat tiga komoditi skala perioritas, dan bagaimana pengembangan jaringan kerja sama antar daerah pengelolaan kawasan agropolitan.

Masterplan pengembangan agropolitan Danau Toba tidak hanya mengandalkan Danau Toba sebagai objek wisata, tetapi bagaimana mengembangkan lahan pertanian secara modern supaya petani tidak dianaktirikan.

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba terbentang di delapan kabupaten di Sumatera Utara, merupakan salah satu kawasan pembangunannya diprioritaskan. “Peningkatan infrastruktur dan pengembangan kawasan wilayah mendukung daya saing perekonomian, pengembangan kawasan perdesaan dan perkotaan, dengan pendekatan kewilayahan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan,” papar Bambang.

“Dengan fokus peningkatan daya saing produk pertanian, sehingga masterplan pengembangan agropolitan Danau Toba tidak hanya mengandalkan danau sebagai objek wisata tetapi bagaimana mengembangkan lahan pertanian secara modern supaya petani tidak dianaktirikan,” ujarnya.

Sebelumnya, RE Foundation memaparkan kegiatan pengembangan agropolitan pada delapan kabupaten untuk Tahun Anggaran 2018 hingga 2022. “Pengembangan kawasan wilayah otomatis mendukung peningkatan daya saing produk pertanian dengan pendekatan kewilayahan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan,” ujar RE Nainggolan yang juga Pembina RE Foundation.

Didampingi Rektor DEL Prof Togar Simatupang dan RE Nainggolan, audiensi dilanjutkan ke Menkomaritim yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin yang menyatakan bahwa pihaknya telah menjadikan infrastruktur sebagai program prioritas pembangunan di Indonesia.

“Infrastruktur ini diarahkan untuk percepatan dan pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia, sekaligus untuk memperkuat fondasi pembangunan yang berkualitas,” ujarnya.

Deputi Ridwan menjelaskan tentang peluang investasi bagi investor semakin terbuka lebar dengan adanya pengembangan agropolitan di KSPN Danau Toba. “Pemerintah saat ini mempunyai semangat pembangunan yang bernafas Indonesia sentris, ujarnya sembari mengapresiasi Rencana Implementasi Master Plan Pengembangan Agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang melibatkan delapan Kabupaten sekitar Danau Toba. (deo/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/