MEDAN,SUMUTPOS.CO – Untuk memberikan pelayanan maksimal dalam pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM).
PT Pertamina (Persero) menetapkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Uban, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi TBBM Utama yang akan menerima Fatty Acid Methyl Eter (Fame).
Direktur Logisitk Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo, mengatakan bahwa TBBM tersebut, digunakan untuk menyalurkan Biodiesel 20 persen (B20) ke TBBM di sekitarnya. Fame yang diblending dengan Solar menjadi B20, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah TBBM sekitarnya antara lain TBBM Kijang, Kabil-Batam dan Natuna.
Gandhi menjelaskan TBBM Tanjung Uban dijadikan Terminal Utama diestimasikan menyerap Fame sekitar 8.700 KL per bulan. ?Pastinya, akan meningkatkan pemasaran dan pendistribusian B20 diwilayah kerja masing-masing.
“Sejak berjalannya mandatori B20, TBBM Tanjung Uban sudah menerima Fame dan menyalurkan B20 Subsidi ke TBBM sekitarnya untuk selanjutnya disuplai ke SPBU, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB), dan ASDP di wilayah Sumatra Utara, sebagian Kalimantan, serta Sulawesi Selatan,” kata Ghandi dalam keterangan pers diterima Sumut Pos, Minggu (16/9).
Ghandi mengatakan untuk B20 Non PSO diserap beberapa perusahaan sektor industri, pertambagan serta resort. Kemudian, Dibangun di atas area seluas 247 Hektar. Terminal BBM Tanjung Uban, lanjut Gandhi, saat ini memiliki tangki timbun dengan kapasitas sekitar 200.000 KL, dilengkapi dengan fasilitas blending, sehingga dapat melakukan pencampuran Fame dan Solar menjadi B20.
Ia mengungkapkan TBBM tersebut, Selain untuk Solar B20, juga digunakan menyalurkan bahan bakar jenis Premium, Kerosine, dan Pertamax Plus yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Sumatra bagian utara, Sumatera bagian selatan, dan Kalimantan Barat.
“Tanjung Uban memiliki peran yang sangat strategis untuk menyediakan energi, khususnya BBM bagi masyarakat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, dan sekitarnya,” tandasnya.
Sementara itu, ?Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto menambahkan MOR I sudah memiliki TBBM B20 sebelumnya.”Saat ini dari 19 TBBM yang ada di MOR I seluruhnya telah menyediakan B20, 17 diantaranya blending oleh TBBM itu sendiri, sedangkan dua lainnya yaitu TBBM Kabil dan Natuna di Kepri memperoleh pasokan B20 dari TBBM lainnya,” kata Rudi.(rel/gus/ram)