30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tebingtinggi-Jepang Jalin Kesepakatan Kerja Sama 8 Bidang Pembangunan

sopian/sumut pos
KERJA SAMA: Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan Wali Kota Toraja Jepang Masashi Mori melakukan penandatanganan kerja sama.

TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO – Wali Kota TebingtinggI H Umar Zunaidi Hasibuan dan Wali Kota Toyama, Masashi Mori, Jepang, melakukan pematangan kerja sama sebanyak delapan bidang pembangunan yang diselenggarakan di Kantor Kementrian Dalam Negeri Jakarta, Selasa (18/9).

Penandatangan kerja sama tersebut, Wali Kota didampingi Kabag Humas PP Kota Tebingtinggi, H Abdul Halim Purba, Asisten Ekbang Muhammad Dimiyathi, Kadis Pendidikan H Pardamean Siregar, Kadis BPKAD Jefri Sembiring dan Kadis Kesehatan, dr H Nanang Fitra Aulia.

Dalam siaran persnya, Kabag Humas Kota Tebingtinggi menyampaikan, jalinan kerja sama tersebut juga dihadiri beberapa Kepala Daerah (Kada) lainnya. “Selain Wali Kota Tebingtinggi, jalinan kerjasama juga dilakukan dengan Walikota Semarang, Walikota Banda Aceh, Bupati Klungkung (Bali), Bupati Lebong (Bengkulu) dan Bupati Tabanan (Bali). Khusus Kota Tebingtinggi mewakili Provinsi Sumatera Utara,” jelas Abdul Halim Purba.

Adapun ke delapan bidang pembangunan tersebut, meliputi Inovasi Teknologi Pertanian Perkotaan (Urban Farming), Inovasi Teknologi Daur Ulang Sampah, Inovasi Teknologi Pengembangan dan Pemasaran Produk Unggulan UMKM. Inovasi Teknologi Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Bidang Kepariwisataan (River Side City), Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemudiam, Peningkatan Kapasitas Jaringan Pasokan Air Bersih dan Sanitasi, serta Teknologi Bangunan Tahan Gempa.

Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri, Dr Nelson Simanjuntak SH menyampaikan, bahwa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia sangat menyambut baik dan membuka peluang-peluang kerja sama yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia dengan Pemerintah Kota Toyama Jepang.

Baik dalam bentuk kerja sama teknik, maupun kerja sama lainnya di berbagai sektor, seperti pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran budaya, promosi potensi daerah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan lain-lain.

“Hal ini perlu dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama serta untuk mendorong proses pemerataan pembangunan daerah di Indonesia,”ujar Dr Nelson Simanjuntak.

Sementara Wali Kota Toyama, Masashi Mori mengatakan, pada bulan Juni ini, kota Toyama dipilih sebagai Kota Masa Depan oleh pemerintah Jepang. Kota Toyama, kata Masashi Mori, mengembangkan berbagai proyek di Indonesia dan di beberapa Negara lain, hal ini sesuai dengan filsafat SDG (Systemel Development Goals) atau TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang diresmikan pada konferensi PBB.

Menurut Wali Kota Toyama, sebagai project pertama kerja sama pada bulan Maret 2014. Telah ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Kabupaten Tabanan, yaitu project pembangkit listrik mikro hydro untuk dimanfaatkan dalam pengairan pertanian yang merupakan bantuan dari JICA Indonesia.

Dukungan yang sangat besar juga dari pihak Kemendagri, dimana pada bulan Nopember tahun 2017 terletak di Desa Subak Jatiluih yang merupakan warisan budaya dunia, project tersebut dapat terealisasi dengan baik. (ian/han)

sopian/sumut pos
KERJA SAMA: Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan Wali Kota Toraja Jepang Masashi Mori melakukan penandatanganan kerja sama.

TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO – Wali Kota TebingtinggI H Umar Zunaidi Hasibuan dan Wali Kota Toyama, Masashi Mori, Jepang, melakukan pematangan kerja sama sebanyak delapan bidang pembangunan yang diselenggarakan di Kantor Kementrian Dalam Negeri Jakarta, Selasa (18/9).

Penandatangan kerja sama tersebut, Wali Kota didampingi Kabag Humas PP Kota Tebingtinggi, H Abdul Halim Purba, Asisten Ekbang Muhammad Dimiyathi, Kadis Pendidikan H Pardamean Siregar, Kadis BPKAD Jefri Sembiring dan Kadis Kesehatan, dr H Nanang Fitra Aulia.

Dalam siaran persnya, Kabag Humas Kota Tebingtinggi menyampaikan, jalinan kerja sama tersebut juga dihadiri beberapa Kepala Daerah (Kada) lainnya. “Selain Wali Kota Tebingtinggi, jalinan kerjasama juga dilakukan dengan Walikota Semarang, Walikota Banda Aceh, Bupati Klungkung (Bali), Bupati Lebong (Bengkulu) dan Bupati Tabanan (Bali). Khusus Kota Tebingtinggi mewakili Provinsi Sumatera Utara,” jelas Abdul Halim Purba.

Adapun ke delapan bidang pembangunan tersebut, meliputi Inovasi Teknologi Pertanian Perkotaan (Urban Farming), Inovasi Teknologi Daur Ulang Sampah, Inovasi Teknologi Pengembangan dan Pemasaran Produk Unggulan UMKM. Inovasi Teknologi Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Bidang Kepariwisataan (River Side City), Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemudiam, Peningkatan Kapasitas Jaringan Pasokan Air Bersih dan Sanitasi, serta Teknologi Bangunan Tahan Gempa.

Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri, Dr Nelson Simanjuntak SH menyampaikan, bahwa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia sangat menyambut baik dan membuka peluang-peluang kerja sama yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia dengan Pemerintah Kota Toyama Jepang.

Baik dalam bentuk kerja sama teknik, maupun kerja sama lainnya di berbagai sektor, seperti pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran budaya, promosi potensi daerah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan lain-lain.

“Hal ini perlu dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama serta untuk mendorong proses pemerataan pembangunan daerah di Indonesia,”ujar Dr Nelson Simanjuntak.

Sementara Wali Kota Toyama, Masashi Mori mengatakan, pada bulan Juni ini, kota Toyama dipilih sebagai Kota Masa Depan oleh pemerintah Jepang. Kota Toyama, kata Masashi Mori, mengembangkan berbagai proyek di Indonesia dan di beberapa Negara lain, hal ini sesuai dengan filsafat SDG (Systemel Development Goals) atau TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang diresmikan pada konferensi PBB.

Menurut Wali Kota Toyama, sebagai project pertama kerja sama pada bulan Maret 2014. Telah ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Kabupaten Tabanan, yaitu project pembangkit listrik mikro hydro untuk dimanfaatkan dalam pengairan pertanian yang merupakan bantuan dari JICA Indonesia.

Dukungan yang sangat besar juga dari pihak Kemendagri, dimana pada bulan Nopember tahun 2017 terletak di Desa Subak Jatiluih yang merupakan warisan budaya dunia, project tersebut dapat terealisasi dengan baik. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/