25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

15.000 Warga Tebingtinggi Bakal Cetak Rekor Muri Makan Soto Terbanyak

Soto-ilustrasi
Soto-ilustrasi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disora Budpar) Kota Tebingtinggi berencana mencetak rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) yang kedua, setelah membuat lemang tertinggi dan terbesar di Indonesia. Rekor MURI yang akan dicetak kali ini adalah makan soto terbanyak, yakni sekitar 15.000 warga Kota Tebingtinggi secara bersamaan.

“Kegiatan mencetak rekor MURI ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2015 mendatang dalam rangka menyambut Hut Kemerdekaan RI ke 70 dan merayakan HUT ke-69 Kota Tebingtinggi,” jelas Kadis Porabudpar H Azhar Efendi Lubis SE di ruangan kerjanya, Jumat (24/7).

Menurut Azhar Efendi, rangkaian kegiatan ini adalah sebagai kado Hut Kota Tebingtinggi ke 69 pada bulan Juli lalu. Rekor Muri makan soto terbanyak ini sengaja buat untuk menjual Kota Tebingtinggi selama ini dikenal dengan Kota Lemang, Kota Roti Kacang. “Memang untuk kuliner, kita kembali akan memperkenalkan kenikmatan soto ayam, daging, jeroan dan soto babat asal Kota Tebingtinggi ke tingkat nasional dan internasional,” paparnya.

Rekor MURI
Rekor MURI

Bukan itu saja, ujar Azhar Efendi kembali, Kota Tebingtinggi yang terkenal dengan kuliner dan pelayanan jasanya harus mampu berbenah diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 ini, dimana banyaknya warga asing akan bekerja di Tebingtinggi. Karena itu, sarana penunjang kebutuhan yaitu masalah kuliner akan menjadi alternatif pengunjung. “Kalau soto ini paling perlu dipopulerkan,” bilangnya.

Terutama juga menghadapi perkembangan industri wilayah barat yaitu Sei Mangkei, Pelabuhan Internasional di Batubara dan Industri Karet Hilir di Sergai. Menurutnya ini merupakan suatu kebutuhan yang akan ditingkatkan di Tebingtinggi terutama bidang makanan kulinernya. Setelah jalan Tol Medan-Tebingtinggi selesai, maka banyak orang akan berhenti di Tebingtinggi untuk makan setelah menempuh perjalanan 90 menit. D i sinilah pihaknya harus cepat menangkap pasar.

“Kita akan menjadi kota jasa, Tebingtinggi merupakan wilayah hinterland yang dikelilingi perkebunan namun tanpa sumber daya alam yang memadai. Untuk itu Tebingtinggi harus terus mengubah pola menset untuk menciptakan kuliner sebagai ikon teratas dan dicari orang,” tukas Azhar Efendi yang juga mantan Ketua Karang Taruna Kota Tebingtinggi.

Sebelum melakukan makan soto terbanyak, 15.000 warga Tebingtinggi yang hadir akan melakukan olahraga jalan santai dengan mengelilingi Kota Tebingtinggi dengan titik start di depan Lapangan Merdeka Jalan Sutomo, Azhar berharap pelaksanaan kegiatan event pecahkan Rekor Muri ini akan kembali terwujud untuk kedua kali bagi Kota Tebingtinggi. (ian)

Soto-ilustrasi
Soto-ilustrasi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disora Budpar) Kota Tebingtinggi berencana mencetak rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) yang kedua, setelah membuat lemang tertinggi dan terbesar di Indonesia. Rekor MURI yang akan dicetak kali ini adalah makan soto terbanyak, yakni sekitar 15.000 warga Kota Tebingtinggi secara bersamaan.

“Kegiatan mencetak rekor MURI ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2015 mendatang dalam rangka menyambut Hut Kemerdekaan RI ke 70 dan merayakan HUT ke-69 Kota Tebingtinggi,” jelas Kadis Porabudpar H Azhar Efendi Lubis SE di ruangan kerjanya, Jumat (24/7).

Menurut Azhar Efendi, rangkaian kegiatan ini adalah sebagai kado Hut Kota Tebingtinggi ke 69 pada bulan Juli lalu. Rekor Muri makan soto terbanyak ini sengaja buat untuk menjual Kota Tebingtinggi selama ini dikenal dengan Kota Lemang, Kota Roti Kacang. “Memang untuk kuliner, kita kembali akan memperkenalkan kenikmatan soto ayam, daging, jeroan dan soto babat asal Kota Tebingtinggi ke tingkat nasional dan internasional,” paparnya.

Rekor MURI
Rekor MURI

Bukan itu saja, ujar Azhar Efendi kembali, Kota Tebingtinggi yang terkenal dengan kuliner dan pelayanan jasanya harus mampu berbenah diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 ini, dimana banyaknya warga asing akan bekerja di Tebingtinggi. Karena itu, sarana penunjang kebutuhan yaitu masalah kuliner akan menjadi alternatif pengunjung. “Kalau soto ini paling perlu dipopulerkan,” bilangnya.

Terutama juga menghadapi perkembangan industri wilayah barat yaitu Sei Mangkei, Pelabuhan Internasional di Batubara dan Industri Karet Hilir di Sergai. Menurutnya ini merupakan suatu kebutuhan yang akan ditingkatkan di Tebingtinggi terutama bidang makanan kulinernya. Setelah jalan Tol Medan-Tebingtinggi selesai, maka banyak orang akan berhenti di Tebingtinggi untuk makan setelah menempuh perjalanan 90 menit. D i sinilah pihaknya harus cepat menangkap pasar.

“Kita akan menjadi kota jasa, Tebingtinggi merupakan wilayah hinterland yang dikelilingi perkebunan namun tanpa sumber daya alam yang memadai. Untuk itu Tebingtinggi harus terus mengubah pola menset untuk menciptakan kuliner sebagai ikon teratas dan dicari orang,” tukas Azhar Efendi yang juga mantan Ketua Karang Taruna Kota Tebingtinggi.

Sebelum melakukan makan soto terbanyak, 15.000 warga Tebingtinggi yang hadir akan melakukan olahraga jalan santai dengan mengelilingi Kota Tebingtinggi dengan titik start di depan Lapangan Merdeka Jalan Sutomo, Azhar berharap pelaksanaan kegiatan event pecahkan Rekor Muri ini akan kembali terwujud untuk kedua kali bagi Kota Tebingtinggi. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/