Adik Tebas Kepala Abang
TAPTENG- Diduga tidak mendapat bagian uang hasil penjualan langsat, Lam Hiras Hutagalung (30),warga Desa Lobu Singkam, Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), membacok kepala abang kandungnya, Harapan Baik Hutagalung (37), Selasa (11/10) sekira pukul 08.00 WIB. Kontan Harapan tewas di tempat dengan kepala terbelah.
Informasi dihimpun menyebutkan, kejadian ini berawal saat tersangka Lam Hiras Hutagalung, mencoba meminta sebagian dari hasil penjualan buah langsat kepada abangnya Harapan Baik Hutagalung, Senin (10/10) malam. Namun Harapan tidak memberikan sebagian hasil penjualan buah langsat kepada adik kandungnya itu.
Kemudian, Selasa (11/10) pagi, kedua abang beradik yang masih lajang ini, berangkat dari rumah iparnya bermarga Simatupang di Desa Lobu Singkam menuju kebun keluarga mereka menderes karet.
Namun, masih dalam perjalanan, keduanya bertengkar dan terjadi per cekcokan. Dan tanpa diduga, tersangka Lam Hiras menusukkan parang yang dipegangnya sebanyak dua kali ke badan korban Harapan, dan korban pun terjatuh ke jalan.
Setelah korban tersungkur dan terkapar ke badan jalan, tersangka dengan sadis menebaskan parang yang dipegangnya ke arah kepala korban. Sehingga kepala korban terbelah mulai dari kepala bagian belakang hingga mulut sebelah kanan, yang mengakibatkan korban tewas di tempat.
Selanjutnya, tersangka kemudian menyeret mayat korban ke semak-semak dengan maksud meninggalkannya. Meski saat itu, seorang warga bernama Diana Pandiangan, melihat langsung kejadian itu, tapi tersangka mengancamnya agar tidak memberitahukan peristiwa itu kepada siapapun juga. Selanjutnya tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian dengan menumpang sepeda motor salah satu warga yang sedang melintas.
Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara, melalui Kasat Reskrim AKP Faisal Rahmad HS Simatupang, saat dikonfirmasi membenarkan adanya pembunuhan yang menyebabkan hilangnya nyawa Harapan Baik Hutagalung.
“Pelakunya adik kandung korban sendiri. Berdasarkan keterangan masyarakat, pelaku memiliki gangguan jiwa, karena sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Medan, namun karena kurang dana, akhirnya pelaku dibawa pulang kembali,” beber Faisal.
Meskipun demikian, Kasat Reskrim yang baru bertugas di Polres Tapteng ini mengaku, belum mendapat informasi secara pasti tentang kesehatan, khususnya kejiwaan pelaku.
Sementara jenazah korban sudah divisum di Puskesmas Sitahuis, dan sudah diambil pihak keluarga dan dibawa ke rumah orangtuanya untuk disemayamkan di Desa Lapan Lombu, Kecamatan Sitahuis, Tapteng. (tob/smg)