32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

BNPB: Ribuan Warga Ramai-ramai Tinggalkan Kota Palu

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut, ribuan warga ingin meninggalkan Kota Palu, pascagempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9/2018). Mereka, kata Sutopo, kebanyakan pendatang yang berasal dari luar kota.

“Masyarakat yang ingin keluar dari Palu sebagian besar warga pendatang, dari Makassar, Jakarta, dan lain-lain,” kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur.

Mereka yang meninggalkan Kota Palu, mayoritas ingin kembali ke daerah asalnya. Warga diangkut menggunakan pesawat komersil melalui Bandara Mutiara Palu. Selain itu, warga juga difasilitasi menggunakan Kapal Pelni. Namun demikian, hingga saat ini, Sutopo belum dapat memastikan jumlah warga yang meninggalkan Kota Palu pascagempa dan tsunami.

“Totalnya masih terus diupdate. Tapi kalau melihat jadwal dan jumlah kapal dan pesawat, sudah ribuan masyarakat yang keluar dari wilayah Palu,” kata Sutopo.

Data terbaru BNPB, Kamis (4/10/2018) pukul 14.00 WIB menyebut, sebanyak 1.424 warga meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulteng.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sementara jumlah rumah rusak mencapai 66.238 unit. Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik. (kps)

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut, ribuan warga ingin meninggalkan Kota Palu, pascagempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9/2018). Mereka, kata Sutopo, kebanyakan pendatang yang berasal dari luar kota.

“Masyarakat yang ingin keluar dari Palu sebagian besar warga pendatang, dari Makassar, Jakarta, dan lain-lain,” kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur.

Mereka yang meninggalkan Kota Palu, mayoritas ingin kembali ke daerah asalnya. Warga diangkut menggunakan pesawat komersil melalui Bandara Mutiara Palu. Selain itu, warga juga difasilitasi menggunakan Kapal Pelni. Namun demikian, hingga saat ini, Sutopo belum dapat memastikan jumlah warga yang meninggalkan Kota Palu pascagempa dan tsunami.

“Totalnya masih terus diupdate. Tapi kalau melihat jadwal dan jumlah kapal dan pesawat, sudah ribuan masyarakat yang keluar dari wilayah Palu,” kata Sutopo.

Data terbaru BNPB, Kamis (4/10/2018) pukul 14.00 WIB menyebut, sebanyak 1.424 warga meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulteng.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sementara jumlah rumah rusak mencapai 66.238 unit. Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik. (kps)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/