26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pasca Pencopotan 8 Pimpinan di Sumut, Ketua DPD PKS Tapsel Mengundurkan Diri

ist
H Edi Hasan Nasution, Lc

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Soliditas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) khususnya di Sumatera Utara sedang menghadapi ujian dan konflik internal, pasca dicopotnya 8 dari 9 pimpinan PKS Sumut pada Rabu (17/10), di Hotel Madani Medan.

Ketua DPD PKS Tapanuli Selatan (Tapsel), H Edi Hasan Nasution, Lc menyatakan mengundurkan diri sebagai pimpinan partai di kabupaten tersebut.

Pengunduran diri ini juga diikuti pengurus lainnya baik di DPD dan DPC. Seperti Ketua Bidang Pemilu dan Pilkada, Murda Ningrat dan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga, Hj Ikhwani Batubara.

Dalam sikap resminya, Edi Hasan menyatakan jika keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap tindakan semena-mena DPP PKS.

“Saya dan jajaran pengurus menyatakan mundur sebagai bentuk protes terhadap kebijakan DPP yang semena-mena dan tidak mementingkan nasib daerah jelang Pemilu,” ujar Edy Hasan, Jumat (19/10).

Tindakan pencopotan posisi pimpinan partai di Sumut oleh DPP lanjutnya, juga tidak sesuai kebiasaan dan sistem kepartaian yang selama ini mereka bangun dan jalankan. Apalagi munculnya wacana tentang loyalis kepada sosok atau kelompok tertentu. Justru dinilai bisa membangun gap di antara para kader, khususnya menjelang pertarungan politik di Pileg tahun depan.

“Ini juga sangat bertentangan dengan sistem yang biasa dibangun di internal PKS, dan jelas ini seperti operasi bersih-bersih terhadap kelompok tertentu yang belum pasti itu benar, karena tidak dilakukan mekanisme organisasi dalam proses pergantian tersebut” katanya.

Sebelumnya Pengamat Politik USU, Yurial Arif Lubis, mengatakan jika perombakan pimpinan PKS akan mengganggu kerja mesin partai dan komunikasi politik di elit Sumut, karena semua harus dimulai dari awal, sementara tahapan pemilu sudah dimulai. (bal/han)

ist
H Edi Hasan Nasution, Lc

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Soliditas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) khususnya di Sumatera Utara sedang menghadapi ujian dan konflik internal, pasca dicopotnya 8 dari 9 pimpinan PKS Sumut pada Rabu (17/10), di Hotel Madani Medan.

Ketua DPD PKS Tapanuli Selatan (Tapsel), H Edi Hasan Nasution, Lc menyatakan mengundurkan diri sebagai pimpinan partai di kabupaten tersebut.

Pengunduran diri ini juga diikuti pengurus lainnya baik di DPD dan DPC. Seperti Ketua Bidang Pemilu dan Pilkada, Murda Ningrat dan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga, Hj Ikhwani Batubara.

Dalam sikap resminya, Edi Hasan menyatakan jika keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap tindakan semena-mena DPP PKS.

“Saya dan jajaran pengurus menyatakan mundur sebagai bentuk protes terhadap kebijakan DPP yang semena-mena dan tidak mementingkan nasib daerah jelang Pemilu,” ujar Edy Hasan, Jumat (19/10).

Tindakan pencopotan posisi pimpinan partai di Sumut oleh DPP lanjutnya, juga tidak sesuai kebiasaan dan sistem kepartaian yang selama ini mereka bangun dan jalankan. Apalagi munculnya wacana tentang loyalis kepada sosok atau kelompok tertentu. Justru dinilai bisa membangun gap di antara para kader, khususnya menjelang pertarungan politik di Pileg tahun depan.

“Ini juga sangat bertentangan dengan sistem yang biasa dibangun di internal PKS, dan jelas ini seperti operasi bersih-bersih terhadap kelompok tertentu yang belum pasti itu benar, karena tidak dilakukan mekanisme organisasi dalam proses pergantian tersebut” katanya.

Sebelumnya Pengamat Politik USU, Yurial Arif Lubis, mengatakan jika perombakan pimpinan PKS akan mengganggu kerja mesin partai dan komunikasi politik di elit Sumut, karena semua harus dimulai dari awal, sementara tahapan pemilu sudah dimulai. (bal/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/