26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Janda Dihabisi karena Terlalu Matre dan Punya Kekasih Lain

diva/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan tersangka bersama barang bukti kejahatannya.

SUMUTPOS.CO – Pelarian Sofyan Wahid (39) warga Desa Pematang Cermai, Tanjungberingin berakhir. Itu setelah ia menghabisi nyawa Indri Lestari (30), janda anak satu yang menjadi kekasihnya dengan 18 tikaman.

KAPOLDA Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, pembunuhan itu berawal saat keduanya membuat janji bertemu, Sabtu (20/10). Sofyan yang masih memiliki istri kala itu berjanji bertemu dengan Indri di Binjai.

“Kemudian, mereka bertemu pada hari Minggu (21/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Di situ mereka sempat komunikasi melalui SMS yang menyatakan kalau tersangka akan menjemput korban menggunakan sepeda motor di Simpang Kilometer 18 Binjai,” kata Irjen Agus kepada wartawan di Mapoldasu, Rabu (24/10).

Setelah mereka bertemu di tempat yang dijanjikan, tersangka dan korban menuju rumah kosong milik kakak korban di Komplek Royal Wahidin. Tepatnya di Jalan Danau Batur, Lingkungan X, Kelurahan Sumber Mulyorejo.

“Mereka sempat singgah sebentar ke kedai untuk membeli sebotol Aqua dan permen,” ujarnya.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Sekira pukul 10.15 WIB, pasangan di luar nikah ini tiba di rumah kosong milik kakak korban.

Saat itu, korban menyuruh tersangka untuk pura-pura pergi dan tiga menit kemudian baru masuk lagi ke rumah kakak korban.

“Kemudian korban mengunci pintu rumah dari dalam. Dan mereka pun masuk ke dalam kamar,” ujarnya.

Saat di kamar, mereka sudah saling membuka baju. Namun tiba-tiba, percakapan berujung cekcok terjadi.

“Jadi saat di kamar, korban meminta uang kepada tersangka sebanyak Rp2 juta untuk membayar cicilan di pegadaian. Namun tersangka tidak bisa memenuhi permintaan korban,” katanya.

Tersangka kemudian membujuk korban. Namun korban tetap tidak terima dan berkata bahwa korban tidak mau lihat tampang tersangka lagi. Korban kemudian, mengambil sebilah pisau yang ada di bawah laci dan menghunuskan ke arah tersangka. Melihat tindakan korban, tersangka marah.

Sambil membentak korban, tersangka coba meraih pisau tersebut dengan tangan kirinya. Sehingga jari telunjuk dan jari tengah serta jari manis tangan kiri tersangka mengalami luka gores.

“Tersangka terus berusaha merebut pisau. Saat terjadi perebutan pisau, tersangka mengarahkan pisau ke perut korban sehingga perut korban tertusuk. Akibatnya, korban jatuh telentang di tempat tidur,” ujarnya.

Pergumulan perebutan pisau terus terjadi. Tersangka kembali menusuk korban untuk kedua kalinya di bagian payudara sebelah kiri. Akhirnya, tersangka berhasil meraih pisau dari tangan korban.

“Korban kemudian lari ke ruang tamu depan rumah sambil menjerit minta tolong. Tersangka mengejar lalu menusuk leher sebelah kiri korban sehingga korban jatuh ke lantai. Dalam keadaan telentang, korban masih juga berteriak meminta tolong,” urai Irjen Agus.

“Kemudian tersangka memasukkan jari tangan kirinya ke mulut korban, sementara tangan kanan tersangka menusuk kemaluan korban menggunakan pisau yang sudah ia raih dari tangan korban,” sambungnya.

Korban lalu berguling ke arah jendela sambil berteriak minta tolong. Saat itu juga, tersangka langsung menusuk punggung korban. Sedangkan korban terus berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan korban, masyarakat berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP). Warga menanyakan kenapa ada keributan dan teriakan minta tolong.

“Sambil membekap korban, tersangka menjawab tidak ada kejadian apa-apa sembari memastikan masyarakat bubar,” kata Irjen Agus seraya menyatakan akhirnya korban meninggal dunia.

Setelah itu, tersangka membersihkan dan membereskan kondisi rumah. Kemudian, tersangka berganti baju dan sepatu sekaligus memastikan kematian korban.

Kemudian, tersangka mengambil kunci sepeda motor menemui temannya berinisial J alias Ceper.

“Tersangka menemui temannya untuk menjual kenderaannya dengan harga Rp5 juta. Dan pada pukul 13.00 WIB teman tersangka yang berinisial J datang ke rumah kosong lalu menyerahkan kepada tersangka uang Rp2,5 juta,” katanya.

Sekira Pukul 17.00 WIB dihari yang sama, tersangka pulang ke rumahnya. Lalu, pukul 20.00 WIB, personel gabungan Polsek Binjai Timur, Sat Reskrim Polres Binjai dan Direktorat Kriminal Umum Polda Sumut menangkap tersangka.

“Atas perbuatannya, kita mensangkakan Pasal 338 kepada tersangka dan kalau ditemukan bukti ada perencanaan pembunuhan akan kita kenakan juga Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” ujarnya.

Kepada polisi, tersangka mengaku kesal lantaran korban memiliki kekasih lain. Suasana semakin diperparah dengan permintaan uang dari korban.

“Sebenarnya saya tidak berniat jahat, tapi karena korban pun menyerang, saya mencoba menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Apakah sebelum membunuh korban pelaku sempat melakukan hubungan intim? “Tidak ada kami melakukan itu sebelum dan sesudah korban tewas,” ungkapnya.

Diketahui dari hasil autopsi terhadap jenazah korban, polisi menemukan ada bercak sperma selain 18 luka tusuk di tubuh korban. (dvs/ala)

diva/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan tersangka bersama barang bukti kejahatannya.

SUMUTPOS.CO – Pelarian Sofyan Wahid (39) warga Desa Pematang Cermai, Tanjungberingin berakhir. Itu setelah ia menghabisi nyawa Indri Lestari (30), janda anak satu yang menjadi kekasihnya dengan 18 tikaman.

KAPOLDA Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, pembunuhan itu berawal saat keduanya membuat janji bertemu, Sabtu (20/10). Sofyan yang masih memiliki istri kala itu berjanji bertemu dengan Indri di Binjai.

“Kemudian, mereka bertemu pada hari Minggu (21/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Di situ mereka sempat komunikasi melalui SMS yang menyatakan kalau tersangka akan menjemput korban menggunakan sepeda motor di Simpang Kilometer 18 Binjai,” kata Irjen Agus kepada wartawan di Mapoldasu, Rabu (24/10).

Setelah mereka bertemu di tempat yang dijanjikan, tersangka dan korban menuju rumah kosong milik kakak korban di Komplek Royal Wahidin. Tepatnya di Jalan Danau Batur, Lingkungan X, Kelurahan Sumber Mulyorejo.

“Mereka sempat singgah sebentar ke kedai untuk membeli sebotol Aqua dan permen,” ujarnya.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Sekira pukul 10.15 WIB, pasangan di luar nikah ini tiba di rumah kosong milik kakak korban.

Saat itu, korban menyuruh tersangka untuk pura-pura pergi dan tiga menit kemudian baru masuk lagi ke rumah kakak korban.

“Kemudian korban mengunci pintu rumah dari dalam. Dan mereka pun masuk ke dalam kamar,” ujarnya.

Saat di kamar, mereka sudah saling membuka baju. Namun tiba-tiba, percakapan berujung cekcok terjadi.

“Jadi saat di kamar, korban meminta uang kepada tersangka sebanyak Rp2 juta untuk membayar cicilan di pegadaian. Namun tersangka tidak bisa memenuhi permintaan korban,” katanya.

Tersangka kemudian membujuk korban. Namun korban tetap tidak terima dan berkata bahwa korban tidak mau lihat tampang tersangka lagi. Korban kemudian, mengambil sebilah pisau yang ada di bawah laci dan menghunuskan ke arah tersangka. Melihat tindakan korban, tersangka marah.

Sambil membentak korban, tersangka coba meraih pisau tersebut dengan tangan kirinya. Sehingga jari telunjuk dan jari tengah serta jari manis tangan kiri tersangka mengalami luka gores.

“Tersangka terus berusaha merebut pisau. Saat terjadi perebutan pisau, tersangka mengarahkan pisau ke perut korban sehingga perut korban tertusuk. Akibatnya, korban jatuh telentang di tempat tidur,” ujarnya.

Pergumulan perebutan pisau terus terjadi. Tersangka kembali menusuk korban untuk kedua kalinya di bagian payudara sebelah kiri. Akhirnya, tersangka berhasil meraih pisau dari tangan korban.

“Korban kemudian lari ke ruang tamu depan rumah sambil menjerit minta tolong. Tersangka mengejar lalu menusuk leher sebelah kiri korban sehingga korban jatuh ke lantai. Dalam keadaan telentang, korban masih juga berteriak meminta tolong,” urai Irjen Agus.

“Kemudian tersangka memasukkan jari tangan kirinya ke mulut korban, sementara tangan kanan tersangka menusuk kemaluan korban menggunakan pisau yang sudah ia raih dari tangan korban,” sambungnya.

Korban lalu berguling ke arah jendela sambil berteriak minta tolong. Saat itu juga, tersangka langsung menusuk punggung korban. Sedangkan korban terus berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan korban, masyarakat berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP). Warga menanyakan kenapa ada keributan dan teriakan minta tolong.

“Sambil membekap korban, tersangka menjawab tidak ada kejadian apa-apa sembari memastikan masyarakat bubar,” kata Irjen Agus seraya menyatakan akhirnya korban meninggal dunia.

Setelah itu, tersangka membersihkan dan membereskan kondisi rumah. Kemudian, tersangka berganti baju dan sepatu sekaligus memastikan kematian korban.

Kemudian, tersangka mengambil kunci sepeda motor menemui temannya berinisial J alias Ceper.

“Tersangka menemui temannya untuk menjual kenderaannya dengan harga Rp5 juta. Dan pada pukul 13.00 WIB teman tersangka yang berinisial J datang ke rumah kosong lalu menyerahkan kepada tersangka uang Rp2,5 juta,” katanya.

Sekira Pukul 17.00 WIB dihari yang sama, tersangka pulang ke rumahnya. Lalu, pukul 20.00 WIB, personel gabungan Polsek Binjai Timur, Sat Reskrim Polres Binjai dan Direktorat Kriminal Umum Polda Sumut menangkap tersangka.

“Atas perbuatannya, kita mensangkakan Pasal 338 kepada tersangka dan kalau ditemukan bukti ada perencanaan pembunuhan akan kita kenakan juga Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” ujarnya.

Kepada polisi, tersangka mengaku kesal lantaran korban memiliki kekasih lain. Suasana semakin diperparah dengan permintaan uang dari korban.

“Sebenarnya saya tidak berniat jahat, tapi karena korban pun menyerang, saya mencoba menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Apakah sebelum membunuh korban pelaku sempat melakukan hubungan intim? “Tidak ada kami melakukan itu sebelum dan sesudah korban tewas,” ungkapnya.

Diketahui dari hasil autopsi terhadap jenazah korban, polisi menemukan ada bercak sperma selain 18 luka tusuk di tubuh korban. (dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/