26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Motif Sengketa Tanah, Kepala Korban Dipenggal, Kapolsek Ditikam

JENGUK: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat menjenguk Kapolsek Parongil, AKP Sayuti Malik di Rumah Sakit Murni Teguh.

Kepala Rimson Sitorus (46) digorok lalu dipenggal Firhot Manahan Nababan (43), Rabu (25/10). Apes, Kapolsek Parongil yang datang melerai malah ditikam pelaku.

PEMBUNUHAN dipicu sengketa tanah yang sudah berlarut antara keduanya. Hal itu diungkap Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto. “Dilatarbelakangi sengketa tanah pada tahun 2016 antara korban dan pelaku,” kata Kapolda kepada wartawan, Kamis (25/10).

Agus menjelaskan, awalnya pelaku Firhot menyambangi rumah korban Rimson di Dusun Lae Sulfi Desa Lae Ambat Kecamatan Silima Pungga Kabupaten Dairi.

Warga Dusun Sulfi, Desa Lae Ambat, Kabupaten Dairi itu berencana membeli LPG 3 kilogram di warung korban.

“Lalu korban menyuruh anaknya mengambil gas. Saat korban dan pelaku berhadapan pada situasi sepi, pelaku langsung menggorok leher korban dengan senjata tajam (parang),” ucap dia.

Saat itu, dua orang warga yang melihat mencoba melerai. Tapi pelaku malah emosi dengan kedua warga itu.

“Dua orang warga malah dikejar oleh pelaku. Kemudian dua warga itu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parongil,” ucap dia.

Setelah mendapatkan laporan itu, Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik bersama anggotanya langsung turun ke lokasi. “Begitu tiba di lokasi, Kapolsek mencoba membujuk pelaku agar parangnya dibuang,” sebut Agus.

Pelaku kemudian mau membuang parangnya. Namun, Kapolsek tidak menduga kalau pelaku masih menyimpan pisau belati. “Ternyata Kapolsek tidak menduga pelaku yang sudah menggorok leher korban hingga putus dan telah membuangnya, masih menyimpan belati. Seandainya tahu, pasti sudah diberi tindakan tegas,” ucapnya.

Saat Kapolsek lengah, pelaku kemudian menikam dada kiri AKP Sayuti dengan belati. “Pada saat Kapolsek ditusuk, masyarakat marah sehingga menghakimi pelaku hingga tewas,” katanya.

Melihat kejadian itu, masyarakat bersama sejumlah personil Polsek Parongil membawa AKP Sayuti Malik ke rumah sakit. “Kapolsek sudah dipindahkan dari rumah sakit di Dairi ke Rumah Sakit Murni Teguh Medan,” ucap dia.

Menurut Agus, kondisi anggotanya itu kini sudah semakin membaik. “Saya tadi sudah lihat, kondisinya sudah membaik. Intinya penikaman itu tidak mengenai organ vital di tubuhnya,” katanya.(dvs/ala)

JENGUK: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat menjenguk Kapolsek Parongil, AKP Sayuti Malik di Rumah Sakit Murni Teguh.

Kepala Rimson Sitorus (46) digorok lalu dipenggal Firhot Manahan Nababan (43), Rabu (25/10). Apes, Kapolsek Parongil yang datang melerai malah ditikam pelaku.

PEMBUNUHAN dipicu sengketa tanah yang sudah berlarut antara keduanya. Hal itu diungkap Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto. “Dilatarbelakangi sengketa tanah pada tahun 2016 antara korban dan pelaku,” kata Kapolda kepada wartawan, Kamis (25/10).

Agus menjelaskan, awalnya pelaku Firhot menyambangi rumah korban Rimson di Dusun Lae Sulfi Desa Lae Ambat Kecamatan Silima Pungga Kabupaten Dairi.

Warga Dusun Sulfi, Desa Lae Ambat, Kabupaten Dairi itu berencana membeli LPG 3 kilogram di warung korban.

“Lalu korban menyuruh anaknya mengambil gas. Saat korban dan pelaku berhadapan pada situasi sepi, pelaku langsung menggorok leher korban dengan senjata tajam (parang),” ucap dia.

Saat itu, dua orang warga yang melihat mencoba melerai. Tapi pelaku malah emosi dengan kedua warga itu.

“Dua orang warga malah dikejar oleh pelaku. Kemudian dua warga itu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parongil,” ucap dia.

Setelah mendapatkan laporan itu, Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik bersama anggotanya langsung turun ke lokasi. “Begitu tiba di lokasi, Kapolsek mencoba membujuk pelaku agar parangnya dibuang,” sebut Agus.

Pelaku kemudian mau membuang parangnya. Namun, Kapolsek tidak menduga kalau pelaku masih menyimpan pisau belati. “Ternyata Kapolsek tidak menduga pelaku yang sudah menggorok leher korban hingga putus dan telah membuangnya, masih menyimpan belati. Seandainya tahu, pasti sudah diberi tindakan tegas,” ucapnya.

Saat Kapolsek lengah, pelaku kemudian menikam dada kiri AKP Sayuti dengan belati. “Pada saat Kapolsek ditusuk, masyarakat marah sehingga menghakimi pelaku hingga tewas,” katanya.

Melihat kejadian itu, masyarakat bersama sejumlah personil Polsek Parongil membawa AKP Sayuti Malik ke rumah sakit. “Kapolsek sudah dipindahkan dari rumah sakit di Dairi ke Rumah Sakit Murni Teguh Medan,” ucap dia.

Menurut Agus, kondisi anggotanya itu kini sudah semakin membaik. “Saya tadi sudah lihat, kondisinya sudah membaik. Intinya penikaman itu tidak mengenai organ vital di tubuhnya,” katanya.(dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/