MEDAN-Sebanyak 18 pemain yang masih seleksi di PSMS ternyata sudah dipanjar. Hal itu diungkapkan Idris Sekum PSMS kemarin (13/10). Panjar pemain rata-rata Rp4 juta, sementara legiun asing diberi uang panjar Rp10juta. Sedangkan pemain magang dipanjar rendah Rp2juta.
“Jadi totalnya Rp80 juta sudah dikucurkan,” ungkap Idris tanpa menyebut dari mana sumber dana untuk panjar pemain itu.
Menurutnya, hal ini sengaja dilakukan untuk mengikat para pemain. “Dengan melakukan hal ini, mereka sudah terikat dengan PSMS. Gak bisa lari lagi. Jadi kita harapkan juga mereka bisa lebih konsentrasi berlatih untuk meningkatkan performa permainan,” tambahnya.
Namun, ketidakjelasan dana dari konsorsium bisa jadi mengancam keberlangsungan kontrak pemain seandainya pihak konsorsium tak setuju terhadap pemain yang direkrut. Tapi, Ketum PSMS yang nantinya akan menunjuk CEO mengharuskan menyetujui pemain yang ditetapkan.
Idris juga mengaku belum berani bertindak lebih jauh. “Kalau untuk mengontrak, kami belum berani, karena jadwal dan manual liga juga belum jelas. Misalnya kalau kami kontrak pemain selama 12 bulan atau 10 bulan, sementara liga berlangsung lebih lama atau lebih cepat dari itu, bisa kacau,” katanya.
Sementara itu, tim pemandu bakat PSMS Roekinoy membenarkan ada 18 pemain yang sudah menerima uang panjar, dari 21 pemain yang saat ini lolos seleksi tahap pertama. “Selain Cucu Hidayat dan Ferry Aman Saragih, semua sudah mendapat panjar. Kenapa mereka belum dipanjar, karena mereka baru datang setelah pemanjaran pemain dilakukan. Itu juga berlaku terhadap Jacky Pasarela dan Alamsyah Nasution yang telah bergabung Rabu (12/10) lalu,” terangnya.
Sementara itu, sejak dideklarasikan kesepakatan merger dengan PT Bintang Medan 13 Agustus 2011 lalu, belum ada perkembangan positif yang terlihat di tubuh PSMS. Hingga saat ini, PSMS malah terlihat terseok-seok mempersiapkan diri mengikuti kompetisi musim mendatang.
Saat ini sudah ada 23 pemain seleksi yang lolos pada tahap awal. Kembali Idris mengakui, hal ini memang terjadi di PSMS. Namun, menurutnya hal ini bukan hanya PSMS yang mengalami. “Ini juga terjadi di 19 klub lainnya yang kerjasama dengan konsorsium,” ujarnya lagi. (saz)