25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Program Disdik Banyak Tak Jelas

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2019 DPRD Medan mempertanyakan program yang dibuat Dinas Pendidikan (Disdik) Medan.

Pasalnya, program yang dibuat dinilai tak jelas distribusi anggarannya tanpa ada rinciannya.

Hal itu disampaikan Anggota Pansus R-APBD 2019, Anton Panggabean saat ditemui wartawan yang menunggu di depan ruang Banggar DPRD Medan, Kamis (14/11).

Anton menyebutkan, beberapa program yang dibuat dengan anggaran miliaran rupiah tersebut seperti anggaran pengadaan perlengkapan sekolah siswa miskin SD dan SMP sebesar Rp7,1 miliar lebih. Kemudian, pengadaan media pembelajaran di kelas sebesar Rp4,7 miliar lebih dan pengadaan peralatan pendidikan IPA untuk SD Rp1,35 miliar lebih.

Selain itu, anggaran-anggaran tak jelas lainnya yakni untuk Rehabilitasi dan Peningkatan Mutu sumber DAK SD Rp2,8 miliar lebih serta Rehabilitasi dan Peningkatan Mutu sumber DAK SMP sebesar Rp2,5 miliar lebih. “Mereka (Disdik Medan,Red) tak mampu merinci ke sekolah mana saja, dan juga distribusi anggarannya,” ujar Anton.

Menurut dia, pengganggaran yang dilakukan oleh Disdik Medan bersifat gelondongan tanpa ada rincian kemana saja anggaran itu digunakan. “Pada prinsipnya banyak anggaran yang diusulkan itu tidak dirinci secara detail, sehingga patut dipertanyakan alirannya. Untuk itu, kami meminta mereka memperbaiki usulan anggaran pada APBD 2019,” tegasnya.

Sementara, Plt Kepala Disdik Medan, Ramlan Tarigan mengakui bahwa Pansus R-APBD 2019 meminta pihaknya merinci program dan kegiatan yang akan dianggarkan dalam APBD 2019. “Iya, ada banyak perbaikan kata Pansus,” ujarnya sesaat sebelum meninggalkan ruang rapat sembari berlalu.

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2019 DPRD Medan mempertanyakan program yang dibuat Dinas Pendidikan (Disdik) Medan.

Pasalnya, program yang dibuat dinilai tak jelas distribusi anggarannya tanpa ada rinciannya.

Hal itu disampaikan Anggota Pansus R-APBD 2019, Anton Panggabean saat ditemui wartawan yang menunggu di depan ruang Banggar DPRD Medan, Kamis (14/11).

Anton menyebutkan, beberapa program yang dibuat dengan anggaran miliaran rupiah tersebut seperti anggaran pengadaan perlengkapan sekolah siswa miskin SD dan SMP sebesar Rp7,1 miliar lebih. Kemudian, pengadaan media pembelajaran di kelas sebesar Rp4,7 miliar lebih dan pengadaan peralatan pendidikan IPA untuk SD Rp1,35 miliar lebih.

Selain itu, anggaran-anggaran tak jelas lainnya yakni untuk Rehabilitasi dan Peningkatan Mutu sumber DAK SD Rp2,8 miliar lebih serta Rehabilitasi dan Peningkatan Mutu sumber DAK SMP sebesar Rp2,5 miliar lebih. “Mereka (Disdik Medan,Red) tak mampu merinci ke sekolah mana saja, dan juga distribusi anggarannya,” ujar Anton.

Menurut dia, pengganggaran yang dilakukan oleh Disdik Medan bersifat gelondongan tanpa ada rincian kemana saja anggaran itu digunakan. “Pada prinsipnya banyak anggaran yang diusulkan itu tidak dirinci secara detail, sehingga patut dipertanyakan alirannya. Untuk itu, kami meminta mereka memperbaiki usulan anggaran pada APBD 2019,” tegasnya.

Sementara, Plt Kepala Disdik Medan, Ramlan Tarigan mengakui bahwa Pansus R-APBD 2019 meminta pihaknya merinci program dan kegiatan yang akan dianggarkan dalam APBD 2019. “Iya, ada banyak perbaikan kata Pansus,” ujarnya sesaat sebelum meninggalkan ruang rapat sembari berlalu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/