MAKKAH-Cuaca panas yang menyengat harus diwaspadi para calon haji (cahaj) Indonesia. Apalagi udara saat ini kadang bercampur debu. Menyusul banyak pembangunan gedung di sejumlah lokasi di Makkah. “Para calhaj hendaknya memakai masker kalau keluar dari pemondokan,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah dr Tafshin al Farizi kepada INDOPOS (Grup Sumut Pos), kemarin.
Para calhaj juga harus menjaga waktu istirahat. Terutama mereka yang datang dari Madinah. Sekadar diketahui, calhaj gelombang I menuju ke Madinah dahulu sebelum ke Makkahn
Mereka kali pertama masuk ke Makkah pada 11 Oktober dini hari lalu. “Selain masker dan jaga waktu istirahat, juga banyak minum,” ujar Tafshin.
Para jamaah memang harus menjaga kesehatannya. Sebab, rangkaian haji nanti membutuhkan energi yang cukup. Misalnya wuquf di Arafah dilanjutkan menginap di Muzadilifah, lalu ke Mina, hingga melontar jumrah. “Di setiap kloter disediakan 1 dokter dan 2 perawat. Sedangkan di setiap sektor, ada 8 tenaga medis,” jelasnya.
Dari pantaun kemarin (14/10) sejumlah jamaah di sekitar Masjidil Haram memang memakai masker. Namun, sebagian yang lain belum memakainya.
Makkah memang semakin ramai oleh calon haji (calhaj) Indonesia. Calhaj asal Indonesia sering ditemui di Masjidil Haram dan sekitarnya. Selain dari Madinah yang merupakan gelombang I, yang terus berangsur-angsur masuk Makkah, gelombang dua juga sudah dijadwalkan masuk kemarin (14/10). Dari data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, hingga pukul 15.15 waktu setempat sudah 20.428 calhaj dari Madinah yang masuk ke Makkah.
Mereka tergabung dalam 51 kloter. Kemarin (14/10), dijadwalkan 17 kloter akan datang dari Madinah. Namun hingga pukul 16.30 waktu setempat, baru dua kloter yang sudah tiba di Makkah. Sementara dari gelombang 2, calhaj yang tiba di Jeddah kemarin direncanakan 1 kloter, akan langsung ke Makkah. Kloter 12 dari embarkasi Medan yang mengangkut 455 calhaj dari Sumatera Utara dijadwalkan tiba petang kemarin.
“Kami sudah siap menerima calhaj gelombang kedua. Saya sudah koordinasi dengan kepala sektor agar mereka secepatnya mempersiapkan pemondokan. Seperti menghidupkan AC sebelum jamaah datang, karena jarak Jeddah ke Makkah sekitar 1 jam. Jaraknya 70 km. Kalau dari bandara Jeddah, sekitar 90 km. Kalau dari Madinah perjalanan lumayan panjang, ada waktu persiapan cukup. Sekarang, dari Jeddah lebih cepat,” terang Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat di kantor Misi Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Arsyad juga meminta, para calhaj gelombang kedua ini diberikan pemahaman bahwa mereka akan di Makkah terlebih dahulu sampai puncak haji. Setelah itu baru ke Madinah. Berbeda dengan gelombang pertama, yang ke Madinah terlebih dahulu baru ke Makkah. “Yang gelombang kedua ini, jangan lupa, dari Jeddah sudah berihram. Ihramnya kan di Yulamlam. Jamaah hendakya siap itu. Jangan sampai tidak berihram umrah,” jelasnya.
Di samping gelombang kedua reguler, calhaj khusus juga dijadwalkan tiba kemarin. Jumlah calhaj ini sebanyak 20 ribu orang. Sedangkan total calhaj reguler 201 ribu orang. (zul/jpnn)