MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga di seputaran perlintasan rel kereta api (KA) Jalan Mandala By Pass Kecamatan Medan Denai mendadak heboh, Selasa (27/11). Seorang pria tewas lantaran dihantam kereta api. Tubuhnya tecampak sejauh ratusan meter.
Informasi dihimpun, korban diketahui bernama Jani Indrianto Sitanggang (36), warga Jalan Panca, Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.
Menurut saksi mata, Marsadat, yang melihat kejadian tersebut, korban terseret sejauh 200 meter. Akibatnya, tubuh korban terpisah-pisah menjadi beberapa bagian.
“Entah dia tidak melihat atau bagaimana kita heran juga kok bisa dia tertabrak kereta. Warga sudah meneriaki korban sebelumnya kalau akan ada kereta yang akan melintas, tapi entah kenapa korban gak mendegar,” ungkapnya.
Ia mengatakan di kawasan tersebut sering terjadi kejadian orang ditabrak kereta api. Kebanyakan, katanya, korban orang yang mengalami gangguan jiwa. “Karena aneh saja kalau tidak melihat kereta api lewat, apalagi kalau kereta melintas itu kan selalu ada suara klakson dari keretanya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sepekan lalu juga ada kejadian ditabrak kereta api. Korbannya seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. “Kalau minggu lalu itu orang kurang waras. Sudah dua kali lah sebulan ini kejadian,” katanya. Polisi kemudian memboyong mayat korban ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan untuk melakukan otopsi. “Ya tadi pagi anggota sudah turun. Mayat sudah dibawa ke rumah sakit. Keluarga korban sudah datang untuk mengambil jenazah korban,” ungkapnya. (dvs/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga di seputaran perlintasan rel kereta api (KA) Jalan Mandala By Pass Kecamatan Medan Denai mendadak heboh, Selasa (27/11). Seorang pria tewas lantaran dihantam kereta api. Tubuhnya tecampak sejauh ratusan meter.
Informasi dihimpun, korban diketahui bernama Jani Indrianto Sitanggang (36), warga Jalan Panca, Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.
Menurut saksi mata, Marsadat, yang melihat kejadian tersebut, korban terseret sejauh 200 meter. Akibatnya, tubuh korban terpisah-pisah menjadi beberapa bagian.
“Entah dia tidak melihat atau bagaimana kita heran juga kok bisa dia tertabrak kereta. Warga sudah meneriaki korban sebelumnya kalau akan ada kereta yang akan melintas, tapi entah kenapa korban gak mendegar,” ungkapnya.
Ia mengatakan di kawasan tersebut sering terjadi kejadian orang ditabrak kereta api. Kebanyakan, katanya, korban orang yang mengalami gangguan jiwa. “Karena aneh saja kalau tidak melihat kereta api lewat, apalagi kalau kereta melintas itu kan selalu ada suara klakson dari keretanya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sepekan lalu juga ada kejadian ditabrak kereta api. Korbannya seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. “Kalau minggu lalu itu orang kurang waras. Sudah dua kali lah sebulan ini kejadian,” katanya. Polisi kemudian memboyong mayat korban ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan untuk melakukan otopsi. “Ya tadi pagi anggota sudah turun. Mayat sudah dibawa ke rumah sakit. Keluarga korban sudah datang untuk mengambil jenazah korban,” ungkapnya. (dvs/azw)