25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Setiap Hari 2.000 Orang Idap Diabetes Melitus, Jadi Penyakit Pembunuh Ketiga di Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diabetes Mellitus (DM) atau biasa dikenal Kencing Manis, dinilai merupakan penyakit pembunuh ketiga setelah jantung dan kanker. Setiap harinya, ada 2 ribu kasus DM baru terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP H Adam Malik, dr Melati Silvani Nasution MKed (PD) SpPD saat menjadi narasumber pada seminar awam bertema “ Family and Diabetes “ di Gedung Paviliun RSUP H Adam Malik, Jumat (30/11).

“Penyebabnya, di antaranya karena banyaknya tempat makanan instan yang memiliki kalori dan lemak tinggi, dan itu sangat mudah kita temui saat ini, “ ungkapnya.

Dikatakannya, gaya hidup tidak aktif, tekanan darah tinggi, hiper kolesterol, obesitas atau berat badan berlebih, juga menjadi pemicu DM.

Begitu juga lingkungan dan genetik seperti orangtua mengidap DM, maka 50 persen juga akan terkena DM, terlebih bila tidak memperdulikan asupan makanan dan gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, lanjut Melati Silvani, gejala klasik penyakit yang dikenal dengan sebutan kencing manis itu, untuk menghindari keterlambatan diagnosa dan juga untuk mempercepat penanganan medis.

“Lemas, mudah lelah kesemutan dan gatal, penglihatan kabur, penyembuhan luka buruk, disfungsi ereksi, gatal pada kelamin. Mudah haus, mudah lelah dan banyak buang air kecil, inilah gejala klasik DM, “ sambungnya.

Masih dikatakannya, berdasar data, penyakit DM sangat banyak di dunia dan menjadi peringkat keenam di Indonesia dan peringkat ketiga yang menyebabkan kematian di Indonesia.

“Penyakit DM ini terbagi atas DM tipe 1, DM tipe 2 ada juga DM gestasional yakni perubahan hormonal saat kehamilan, namun DM ini bisa saja hilang setelah sang ibu melahirkan.

Penyakit DM tidak bisa disembuhkan, maka harus dikontrol dengan cara nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi, pola makan yang baik, olahraga yang ringan dan seiram a serta pengecekan rutin mengenai gula darah dalam tubuh, “ ujar dr Melati mengakhiri.

Ketua Panitia seminar awam, dr Qadri F Tanjung SpAN KAKV mengatakan RSUP H Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di Sumut. Disebutnya, 30 persen yang berobat ke RSUP H Adam Malik merupakan penderita DM.

Untuk itu, dia mengharapkan, seminar yang dilaknakan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang tanda awal penyakit DM dan mencegah DM agar tidak komplikasi dengan penyakit lain.

“Bagaimana sebenarnya tanda awalnya, yang penting itu pencegahannya. Namun kalau sudah kena, tahu cara agar tidak komplikasi dengan penyakit lain, “ ucap dr Qadri singkat. (ain/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diabetes Mellitus (DM) atau biasa dikenal Kencing Manis, dinilai merupakan penyakit pembunuh ketiga setelah jantung dan kanker. Setiap harinya, ada 2 ribu kasus DM baru terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP H Adam Malik, dr Melati Silvani Nasution MKed (PD) SpPD saat menjadi narasumber pada seminar awam bertema “ Family and Diabetes “ di Gedung Paviliun RSUP H Adam Malik, Jumat (30/11).

“Penyebabnya, di antaranya karena banyaknya tempat makanan instan yang memiliki kalori dan lemak tinggi, dan itu sangat mudah kita temui saat ini, “ ungkapnya.

Dikatakannya, gaya hidup tidak aktif, tekanan darah tinggi, hiper kolesterol, obesitas atau berat badan berlebih, juga menjadi pemicu DM.

Begitu juga lingkungan dan genetik seperti orangtua mengidap DM, maka 50 persen juga akan terkena DM, terlebih bila tidak memperdulikan asupan makanan dan gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, lanjut Melati Silvani, gejala klasik penyakit yang dikenal dengan sebutan kencing manis itu, untuk menghindari keterlambatan diagnosa dan juga untuk mempercepat penanganan medis.

“Lemas, mudah lelah kesemutan dan gatal, penglihatan kabur, penyembuhan luka buruk, disfungsi ereksi, gatal pada kelamin. Mudah haus, mudah lelah dan banyak buang air kecil, inilah gejala klasik DM, “ sambungnya.

Masih dikatakannya, berdasar data, penyakit DM sangat banyak di dunia dan menjadi peringkat keenam di Indonesia dan peringkat ketiga yang menyebabkan kematian di Indonesia.

“Penyakit DM ini terbagi atas DM tipe 1, DM tipe 2 ada juga DM gestasional yakni perubahan hormonal saat kehamilan, namun DM ini bisa saja hilang setelah sang ibu melahirkan.

Penyakit DM tidak bisa disembuhkan, maka harus dikontrol dengan cara nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi, pola makan yang baik, olahraga yang ringan dan seiram a serta pengecekan rutin mengenai gula darah dalam tubuh, “ ujar dr Melati mengakhiri.

Ketua Panitia seminar awam, dr Qadri F Tanjung SpAN KAKV mengatakan RSUP H Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di Sumut. Disebutnya, 30 persen yang berobat ke RSUP H Adam Malik merupakan penderita DM.

Untuk itu, dia mengharapkan, seminar yang dilaknakan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang tanda awal penyakit DM dan mencegah DM agar tidak komplikasi dengan penyakit lain.

“Bagaimana sebenarnya tanda awalnya, yang penting itu pencegahannya. Namun kalau sudah kena, tahu cara agar tidak komplikasi dengan penyakit lain, “ ucap dr Qadri singkat. (ain/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/