28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Pemkab Nias Barat Gandeng PDAM Tirtanadi

CENDERAMATA: Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo memberikan cenderamata kepada Bupati Nias Barat Faduhusi Daely yang didampingi Kepala Bappeda Nias Barat Yohannes Halawa di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (6/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Nias Barat sebagai Daerah Otonom baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias pada tahun 2008, tentu memiliki banyak keterbatasan dalam hal pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kepada masyarakat, di antaranya pemenuhan ketersediaan air bersih.

Upaya ini diawali dengan surat Bupati Nias Barat Faduhusi Daely SPd kepada Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo ST, nomor : 050/2610/Bappeda tanggal 16 Oktober 2018 perihal Permohonan kerja sama antara Pemkab Nias Barat dengan PDAM Tirtanadi.

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely SPd didampingi Kepala Bappeda Nias Barat Yohannes Halawa ST MSi, sementara Dirut PDAM Tirtanadi didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan Jumirin SE MSi.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Nias Barat menyampaikan agar PDAM Tirtanadi bersedia mengelola penyediaan air bersih di Kabupaten Nias Barat, mengingat saat ini masyarakat sangat membutuhkan air bersih karena belum memiliki PDAM sendiri.

Selain itu, Pemkab Nias Barat belum memiliki Teknologi dan Sumber daya Manusia yang handal untuk mengoperasikan teknologi pengolahan dan pendistribusian air bersih. “Pemkab Nias Barat berupaya untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Ini juga merupakan salah satu visi misi Bupati/Wakil Bupati Nias Barat 2016 – 2021. Namun karena memiliki keterbatasan, kami berkeinginan menggandeng PDAM Tirtanadi untuk membantu kami mengelola air bersih di Nias Barat, sekaligus dapat kami manfaatkan sebagai sarana alih teknologi nantinya,” ujar Faduhusi Daely.

Faduhusi juga menyampaikan di Nias Barat telah ada instalasi pengolahan air dan jaringan pipa yang dibangun BRR pada gempa melanda Nias beberapa tahun lalu, namun hinga saat ini belum difungsikan.

Sementara Dirut PDAM Tirtanadi kepada wartawan, mengatakan bahwa pada prinsipnya PDAM Tirtanadi siap membantu daerah – daerah khususnya di Sumatera Utara dalam hal pengelolaan air bersih. Namun bentuk kerja samanya harus disepakati dan mendapat persetujuan Gubsu. “PDAM Tirtanadi pada prinsipnya siap membantu, namun harus ada izin Gubernur Sumatera Utara dan model atau sistem kerja samanya secara gotong royong mengingat belum ada PDAM di Kabupaten Nias Barat,” kata Sutedi Raharjo, Kamis (6/12).

Menindaklanjuti pertemuan itu, Pemkab Nias Barat dan PDAM Tirtanadi akan merencanakan pembangunan sarana air bersih dalam 2 bulan ke depan.

Survey lapangan dilaksanakan pada 12–15 Desember 2018, untuk menentukan sumber air baku yang akan diambil terutama mencari mata air yang dapat menjadi sumber air baku karena biaya pengolahannya lebih murah dari pada sungai. (adz/han)

CENDERAMATA: Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo memberikan cenderamata kepada Bupati Nias Barat Faduhusi Daely yang didampingi Kepala Bappeda Nias Barat Yohannes Halawa di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (6/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Nias Barat sebagai Daerah Otonom baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias pada tahun 2008, tentu memiliki banyak keterbatasan dalam hal pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kepada masyarakat, di antaranya pemenuhan ketersediaan air bersih.

Upaya ini diawali dengan surat Bupati Nias Barat Faduhusi Daely SPd kepada Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo ST, nomor : 050/2610/Bappeda tanggal 16 Oktober 2018 perihal Permohonan kerja sama antara Pemkab Nias Barat dengan PDAM Tirtanadi.

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely SPd didampingi Kepala Bappeda Nias Barat Yohannes Halawa ST MSi, sementara Dirut PDAM Tirtanadi didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan Jumirin SE MSi.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Nias Barat menyampaikan agar PDAM Tirtanadi bersedia mengelola penyediaan air bersih di Kabupaten Nias Barat, mengingat saat ini masyarakat sangat membutuhkan air bersih karena belum memiliki PDAM sendiri.

Selain itu, Pemkab Nias Barat belum memiliki Teknologi dan Sumber daya Manusia yang handal untuk mengoperasikan teknologi pengolahan dan pendistribusian air bersih. “Pemkab Nias Barat berupaya untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Ini juga merupakan salah satu visi misi Bupati/Wakil Bupati Nias Barat 2016 – 2021. Namun karena memiliki keterbatasan, kami berkeinginan menggandeng PDAM Tirtanadi untuk membantu kami mengelola air bersih di Nias Barat, sekaligus dapat kami manfaatkan sebagai sarana alih teknologi nantinya,” ujar Faduhusi Daely.

Faduhusi juga menyampaikan di Nias Barat telah ada instalasi pengolahan air dan jaringan pipa yang dibangun BRR pada gempa melanda Nias beberapa tahun lalu, namun hinga saat ini belum difungsikan.

Sementara Dirut PDAM Tirtanadi kepada wartawan, mengatakan bahwa pada prinsipnya PDAM Tirtanadi siap membantu daerah – daerah khususnya di Sumatera Utara dalam hal pengelolaan air bersih. Namun bentuk kerja samanya harus disepakati dan mendapat persetujuan Gubsu. “PDAM Tirtanadi pada prinsipnya siap membantu, namun harus ada izin Gubernur Sumatera Utara dan model atau sistem kerja samanya secara gotong royong mengingat belum ada PDAM di Kabupaten Nias Barat,” kata Sutedi Raharjo, Kamis (6/12).

Menindaklanjuti pertemuan itu, Pemkab Nias Barat dan PDAM Tirtanadi akan merencanakan pembangunan sarana air bersih dalam 2 bulan ke depan.

Survey lapangan dilaksanakan pada 12–15 Desember 2018, untuk menentukan sumber air baku yang akan diambil terutama mencari mata air yang dapat menjadi sumber air baku karena biaya pengolahannya lebih murah dari pada sungai. (adz/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/