25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Dosen Unsam Gelar Pengabdian kepada Masyarakat, Bantu Pokdakan Tiara Jaya Produksi Pakan Ikan Mandiri

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dosen Universitas Samudera (Unsam) yang terdiri dari Ketua Tim Rini Mastuti (Prodi Agribisnis), Muhammad Fuad dan Fauzan Isma, selaku anggota (Prodi Manajemen), menggelar Pengabdian kepada Masyarakat bersama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tiara Jaya, Senin (1/9) lalu.

DIABADIKAN: Dosen Universitas Samudera diabadikan bersama Kelompok Pembudidaya Ikan Tiara Jaya, Senin (1/9). SAHRUL AKBAR/SUMUT POS.

Pada kegiatan yang berfokus membantu proses produksi pakan ikan, serta persoalan lain yang kerap dialami pembudidaya ini, turut dihadiri Kordinator Hanifah.

Kegiatan ini, pun merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dalam penerapan iptek produksi pakan ikan serta proses pembesaran bibit ikan lele serta pemasarannya di Desa Bayuen, Kabupaten Aceh Timur.

Menurut Ketua Pokdakan Tiara Jaya, Mahyudanil, selama ini yang kerap menjadi masalah pihaknya adalah pakan ikan lele yang bertambah mahal, sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat.

“Namun sayangnya, itu tidak selaras dengan harga jual ikan lele di pasar yang stagnan, sehingga dapat menurunkan pendapatan,” ungkap Mahyudanil.

Karena itu, lanjut Mahyudanil, dengan adanya program dari dosen Unsam yang mendorong produksi pakan ikan secara mandiri ini, jadi jawaban dari segala persoalan selama ini.

“Tentunya kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, karena dengan memproduksi pakan ikan secara mandiri, dapat mengurangi biaya produksi selama ini. Serta membantu kami dalam menghadapi ekonomi sulit selama pandemi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Rini Mastuti bersama tim, selama ini sudah mempelajari apa saja yang kerap menjadi masalah bagi Pokpadan Tiara Jaya, yang satu di antaranya pakan ikan.

“Karena itu, kami berupaya membantu memberikan solusi melalui transfer teknologi dan ilmu untuk memproduksi pelet ikan menggunakan bahan ekonomis. Seperti bungkil kedelai, tepung jagung, tepung ikan, dedak, tapioka, minyak ikan, mineral, vitamin, serta bungkil kelapa sawit. Pakan ini diproduksi menggunakan mesin diesel sederhana, yang dapat menghemat 30 persen biaya produksi, sehingga bisa bermaanfaat bagi pembudidaya,” jelasnya.

Selain permasalahan pakan ikan, para dosen Unsam ini, juga memberikan inovasi tentang pencatatan pendapatan dan pengeluaran dengan teratur.

“Dengan harapan nantinya mereka dapat mengelola keuangan secara sistematis dan efisien. Dengan begitu, kami berharap, mereka dapat bertahan di situasi ekonomi sulit selama pandemi Covid-19 ini,” pungkas Rini, didampingi Muhammad Fuad dan Fauzan Isma. (mag-6/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dosen Universitas Samudera (Unsam) yang terdiri dari Ketua Tim Rini Mastuti (Prodi Agribisnis), Muhammad Fuad dan Fauzan Isma, selaku anggota (Prodi Manajemen), menggelar Pengabdian kepada Masyarakat bersama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tiara Jaya, Senin (1/9) lalu.

DIABADIKAN: Dosen Universitas Samudera diabadikan bersama Kelompok Pembudidaya Ikan Tiara Jaya, Senin (1/9). SAHRUL AKBAR/SUMUT POS.

Pada kegiatan yang berfokus membantu proses produksi pakan ikan, serta persoalan lain yang kerap dialami pembudidaya ini, turut dihadiri Kordinator Hanifah.

Kegiatan ini, pun merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dalam penerapan iptek produksi pakan ikan serta proses pembesaran bibit ikan lele serta pemasarannya di Desa Bayuen, Kabupaten Aceh Timur.

Menurut Ketua Pokdakan Tiara Jaya, Mahyudanil, selama ini yang kerap menjadi masalah pihaknya adalah pakan ikan lele yang bertambah mahal, sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat.

“Namun sayangnya, itu tidak selaras dengan harga jual ikan lele di pasar yang stagnan, sehingga dapat menurunkan pendapatan,” ungkap Mahyudanil.

Karena itu, lanjut Mahyudanil, dengan adanya program dari dosen Unsam yang mendorong produksi pakan ikan secara mandiri ini, jadi jawaban dari segala persoalan selama ini.

“Tentunya kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, karena dengan memproduksi pakan ikan secara mandiri, dapat mengurangi biaya produksi selama ini. Serta membantu kami dalam menghadapi ekonomi sulit selama pandemi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Rini Mastuti bersama tim, selama ini sudah mempelajari apa saja yang kerap menjadi masalah bagi Pokpadan Tiara Jaya, yang satu di antaranya pakan ikan.

“Karena itu, kami berupaya membantu memberikan solusi melalui transfer teknologi dan ilmu untuk memproduksi pelet ikan menggunakan bahan ekonomis. Seperti bungkil kedelai, tepung jagung, tepung ikan, dedak, tapioka, minyak ikan, mineral, vitamin, serta bungkil kelapa sawit. Pakan ini diproduksi menggunakan mesin diesel sederhana, yang dapat menghemat 30 persen biaya produksi, sehingga bisa bermaanfaat bagi pembudidaya,” jelasnya.

Selain permasalahan pakan ikan, para dosen Unsam ini, juga memberikan inovasi tentang pencatatan pendapatan dan pengeluaran dengan teratur.

“Dengan harapan nantinya mereka dapat mengelola keuangan secara sistematis dan efisien. Dengan begitu, kami berharap, mereka dapat bertahan di situasi ekonomi sulit selama pandemi Covid-19 ini,” pungkas Rini, didampingi Muhammad Fuad dan Fauzan Isma. (mag-6/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/