30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jembatan Desa Hiliweto Rubuh, Teluk Dalam-Bandara Binaka Jadi 4 Jam

GENDONG ANAK:
Kapolres Nias AKBP Deny Kurniawan menggendong seorang anak balita saat melintasi jembatan yang rubuh karena dilintasi truk melebihi bertonase, Rabu (19/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Putusnya jembatan di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias Selatan, Rabu (19/12) lalu, membuat akses warga dari Teluk Dalam, Nias Selatan, menuju Bandara Binaka mengalami kendala. Untuk menuju bandara, warga harus memutar melalui jalur alternatif. Sayangnya, jalur alternatif ini kondisinya cukup parah, sehingga waktu tempuh ke Bandara Binaka bertambah dua jamn

Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan yang dihubungi Sumut Pos menyebutkan, dari pemantauan yang dilakukannya, ada 10 titik kerusakan jalan di jalur alternatif Teluk Dalam ke Gunung Sitoli. “Jadi dari monitoring yang kita lakukan, kerusakan di jalur alternatif itu ada 10 titik rusaknya berat. Dan cuma jalur itu yang bisa dilalui untuk menuju Gunung Sitoli dari Teluk Dalam,” katanya.

Menurutnya, jalur alternatif itu berada di Desa Lolowau, Kecamatan Lolowau tembus Desa Lelesitumoi, Kecamatan Nias Tengah, baru selanjutnya menuju Gunung Sitoli. “Jadi, selain kondisi jalan yang rusak berat, jalan alternatif tadi kondisinya sempit. Karena harus memutar, jarak tempuhnya jadi bertambah satu sampai dua jam. Kan kalau melewati jembatan itu waktu tempuhnya hanya 2,5 jam. Kalau lewat jalur alternatif bisa jadi 4 jam,” ungkapnya.

Deni mengutarakan, robohnya jembatan tersebut dikarenakan truk yang melintas kelebihan tonase. “Jadi melintas truk pengangkut material untuk membangun jembatan di Teluk Dalam dari Gunung Sitoli dengan plat nomor BK 9919 CI. Sewaktu melintas truk itu langsung terjerembab karena kelebihan tonase sekira pukul 10.30 WIB,” katanya.

Jembatan yang roboh adalah jembatan sementara. Karena jembatan yang permanen sedang dalam tahap revitalisasi. “Sekarang ini sedang dalam pembenahan, mungkin 2 sampai tiga hari ini baru bisa digunakan,” katanya.

Diketahui, jembatan alternatif tersebut terbuat dari kayu, jembatan tidak bisa menahan beban yang berat. Namun truk yang membawa material jembatan memaksakan untuk melintas. (dvs)

GENDONG ANAK:
Kapolres Nias AKBP Deny Kurniawan menggendong seorang anak balita saat melintasi jembatan yang rubuh karena dilintasi truk melebihi bertonase, Rabu (19/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Putusnya jembatan di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias Selatan, Rabu (19/12) lalu, membuat akses warga dari Teluk Dalam, Nias Selatan, menuju Bandara Binaka mengalami kendala. Untuk menuju bandara, warga harus memutar melalui jalur alternatif. Sayangnya, jalur alternatif ini kondisinya cukup parah, sehingga waktu tempuh ke Bandara Binaka bertambah dua jamn

Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan yang dihubungi Sumut Pos menyebutkan, dari pemantauan yang dilakukannya, ada 10 titik kerusakan jalan di jalur alternatif Teluk Dalam ke Gunung Sitoli. “Jadi dari monitoring yang kita lakukan, kerusakan di jalur alternatif itu ada 10 titik rusaknya berat. Dan cuma jalur itu yang bisa dilalui untuk menuju Gunung Sitoli dari Teluk Dalam,” katanya.

Menurutnya, jalur alternatif itu berada di Desa Lolowau, Kecamatan Lolowau tembus Desa Lelesitumoi, Kecamatan Nias Tengah, baru selanjutnya menuju Gunung Sitoli. “Jadi, selain kondisi jalan yang rusak berat, jalan alternatif tadi kondisinya sempit. Karena harus memutar, jarak tempuhnya jadi bertambah satu sampai dua jam. Kan kalau melewati jembatan itu waktu tempuhnya hanya 2,5 jam. Kalau lewat jalur alternatif bisa jadi 4 jam,” ungkapnya.

Deni mengutarakan, robohnya jembatan tersebut dikarenakan truk yang melintas kelebihan tonase. “Jadi melintas truk pengangkut material untuk membangun jembatan di Teluk Dalam dari Gunung Sitoli dengan plat nomor BK 9919 CI. Sewaktu melintas truk itu langsung terjerembab karena kelebihan tonase sekira pukul 10.30 WIB,” katanya.

Jembatan yang roboh adalah jembatan sementara. Karena jembatan yang permanen sedang dalam tahap revitalisasi. “Sekarang ini sedang dalam pembenahan, mungkin 2 sampai tiga hari ini baru bisa digunakan,” katanya.

Diketahui, jembatan alternatif tersebut terbuat dari kayu, jembatan tidak bisa menahan beban yang berat. Namun truk yang membawa material jembatan memaksakan untuk melintas. (dvs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/