26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ratu Tisha Diperiksa Lagi Enam Jam

net
PERIKSA: Ratu Tisha kembali dipanggil Satgas Antimafia Bola Polri.

SUMUTPOS.CO – Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri kembali melakukan pemeriksaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria terkait kasus dugaan skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia. Pemeriksaan ini merupakan yang kedua kali dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Ratu Tisha hadir dan lagi diperiksa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).

Pemeriksaan ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan pada 28 Desember 2018 kali terkait skandal pengaturan skor.

Dalam pemeriksaan kali ini, Ratu diminta memberikan keterangan dan data ke penyidik guna membantu menumpas mafia bola. Pihaknya hendak mendalami sejumlah regulasi dari setiap pertandingan sepak bola dari mulai jadwal pertandingan hingga teknis tentang liga.

“Hari ini diminta verifikasi dan klarifikasi baik secara lisan atau data itu Sekjen PSSI. Karena operasional organisasi Sekjen PSSI. Oleh karenanya dari Sekjen sangan koperatif akan berikan keterangan dan data kembali,” bebernya.

Tisha keluar ruang penyidikan sekitar pukul 15.30 WIB. Dia telah memenuhi panggilan penyidik sejak pukul 09.30 WIB. Tisha mengaku ditanya mengenai tugas pokok dan fungsi struktur organisasi PSSI. Menurutnya, tim penyidik lebih melakukan pemeriksaan ke arah mekanisme prosedur operasi standar (SOP) PSSI.

“Seperti langkah-langkah yang telah diambil PSSI sejak tahun 2017 untuk memerangi match fixing, mulai kerja sama dengan genius sport sampai kerja sama dengan JFA,” kata Tisha.

Tisha mengaku, pertanyaan yang dilontarkan penyidik lebih ke arah transparasi tubuh PSSI. “Jadi mekanisme keorganisasian seperti apa, jadi posisinya ini seperti kerja sama PSSI dan Polri untuk mengetahui lebih lanjut tentang mekanisme keorganisasian,” ucapnya.

Oleh karenanya, Tisha menyebut, untuk memerangi mafia bola tidak bisa dilakukan secara pribadi. Namun perlu aparat penegak hukum yang dapat mengusut tuntas. “Karena ada area terjangkau dan ini area yang di-support penuh oleh kepolisian. Kita sangat berterima kasih,” pungkasnya.

Selain Tisha, Satgas juga memeriksa pejabat PT LIB. Hingga kini dua pejabat PT LIB yang dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan dan Risha Adi Wijaya. Pemanggilan tersebut sebatas meminta keterangan dari keduanya mengenai wewenang dan tanggung jawab PT LIB dalam kompetisi Liga Indonesia.

“Prinsipnya sebenarnya kami sangat setuju. Kami sangat senang dengan adanya pemberian keterangan yang kami sampaikan kepada satgas karena itu bagian dari tujuan kita semua,” ungkap Risha.

Menurut Risha, pemanggilan tersebut memberikan dampak positif bagi atmosfer sepak bola Indonesia. Sebab, secara langsung PT LIB ikut membantu tugas satgas dalam menangani polemik tersebut. (bbs/don)

net
PERIKSA: Ratu Tisha kembali dipanggil Satgas Antimafia Bola Polri.

SUMUTPOS.CO – Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri kembali melakukan pemeriksaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria terkait kasus dugaan skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia. Pemeriksaan ini merupakan yang kedua kali dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Ratu Tisha hadir dan lagi diperiksa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).

Pemeriksaan ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan pada 28 Desember 2018 kali terkait skandal pengaturan skor.

Dalam pemeriksaan kali ini, Ratu diminta memberikan keterangan dan data ke penyidik guna membantu menumpas mafia bola. Pihaknya hendak mendalami sejumlah regulasi dari setiap pertandingan sepak bola dari mulai jadwal pertandingan hingga teknis tentang liga.

“Hari ini diminta verifikasi dan klarifikasi baik secara lisan atau data itu Sekjen PSSI. Karena operasional organisasi Sekjen PSSI. Oleh karenanya dari Sekjen sangan koperatif akan berikan keterangan dan data kembali,” bebernya.

Tisha keluar ruang penyidikan sekitar pukul 15.30 WIB. Dia telah memenuhi panggilan penyidik sejak pukul 09.30 WIB. Tisha mengaku ditanya mengenai tugas pokok dan fungsi struktur organisasi PSSI. Menurutnya, tim penyidik lebih melakukan pemeriksaan ke arah mekanisme prosedur operasi standar (SOP) PSSI.

“Seperti langkah-langkah yang telah diambil PSSI sejak tahun 2017 untuk memerangi match fixing, mulai kerja sama dengan genius sport sampai kerja sama dengan JFA,” kata Tisha.

Tisha mengaku, pertanyaan yang dilontarkan penyidik lebih ke arah transparasi tubuh PSSI. “Jadi mekanisme keorganisasian seperti apa, jadi posisinya ini seperti kerja sama PSSI dan Polri untuk mengetahui lebih lanjut tentang mekanisme keorganisasian,” ucapnya.

Oleh karenanya, Tisha menyebut, untuk memerangi mafia bola tidak bisa dilakukan secara pribadi. Namun perlu aparat penegak hukum yang dapat mengusut tuntas. “Karena ada area terjangkau dan ini area yang di-support penuh oleh kepolisian. Kita sangat berterima kasih,” pungkasnya.

Selain Tisha, Satgas juga memeriksa pejabat PT LIB. Hingga kini dua pejabat PT LIB yang dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan dan Risha Adi Wijaya. Pemanggilan tersebut sebatas meminta keterangan dari keduanya mengenai wewenang dan tanggung jawab PT LIB dalam kompetisi Liga Indonesia.

“Prinsipnya sebenarnya kami sangat setuju. Kami sangat senang dengan adanya pemberian keterangan yang kami sampaikan kepada satgas karena itu bagian dari tujuan kita semua,” ungkap Risha.

Menurut Risha, pemanggilan tersebut memberikan dampak positif bagi atmosfer sepak bola Indonesia. Sebab, secara langsung PT LIB ikut membantu tugas satgas dalam menangani polemik tersebut. (bbs/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/