KARO, SUMUTPOS.CO – Dalam Musrembang ini, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyampaikan isu skala prioritas yang penting, dan wajib bagi para Kepling, dan masyarakat, untuk memasukkan program terkait masalah kebersihan, drainase, parit dan lokasi pembunagan air. “Pesan ini saya ungkit ulang, karena ini adalah pesan Kemenkomaritim beberapa minggu yang lalu di Balige, terkait Kabupaten sekitar Danau Toba sebagai KSPN (kawasan strategis parawisata Nasional),” ucap Terkelin.
Faktor inilah saya tegaskan ulang, kata Terkelin, agar para peserta yang hadir utamakan agenda untuk kebersihan, sebab lingkungan kita tidak bersih akan timbul penyakit dari parit akibat nyamuk bersarang, di dalam parit atau drainase yang sumbat dan penuh sampah.
Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi juga berpesan, banyaknya aspirasi dan usulan para Kepling terkait program kerja ditahun 2019 ini, yang dilontarkan kepala Kepling I sampai Kepling 10, semuanya akan kita catat, dan kita rangkum, dalam usulan Musrenbang ini.
“Kita akan menargetkan di tahun 2020 connecting drainase tuntas, artinya setiap parit satu sama yang lainnya berhubungan dan jelas pembuangannya, begitu pun saya mengharapkan para Kepling berperan aktif untuk mempersatukan masyarakat,” ucapnya.
Kepala Dinas Perkim Chandra Tarigan mengatakan, pihaknya akan segera mensurvei lokasi saluran air yang sumbat dan tergenang, diminta para kepling lakukan pendataan, dan kirim ke kami, agar dapat kami tindak lanjuti. Sebab ada anggaran rumah tidak layak huni di Dinas Perkim.
“Solusi sementara, terkait tergenangnya air di beberapa wilayah Kepling saran saya, supaya air di alirkan kepada tanah yang bersedia tanahnya menampung air. Solusi kedua dibuat sumur serapan, dan biopori,” pungkasnya. Turut hadir dalam Musrembang lurah Gung Negeri Kecamatan Kabanjahe, para Kepala Kepling I sampai Kepling 10, dan masyarakat lurah Gung Negeri. (deo/han)