26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

TPS Bernuansa Melayu di Tanjungpura Langkat, 14 Pemilih Absen

STABAT, SUMUTPOS.CO – Tempat pemungutan suara (TPS) 013 di Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjungpura, Langkat, berbeda dari yang lainnya. TPS tersebut dikatakan unik karena dikonsep atau didekorasi dengan budaya melayu.

Beragam cara memang dilakukan petugas dan masyarakat untuk memeriahkan pemilu dan pileg 2024 ini. Pada TPS 13 ini, terasa kental budaya melayu dengan balutan ornamen dan pernak-pernik warna kuningnya di pintu masuknya.

Dua payung warna kuning pun menghiasinya, pada sisi kiri dan kanan. Tak ketinggalan, petugas KPPS pun mengenakan pakaian adat melayu.

Menariknya lagi, sebelum warga memasuki TPS, petugas KPPS melantunkan beberapa pantun, yang di mana agar membuat warga berantusias mencoblos surat suara. Menurut Ketua KPPS, Yusuf, TPS ini didekorasi budaya melayu sebagai bentuk mengenang dan menguatkan identitas kesukuannya.

Bahwa Kabupaten Langkat adalah tanah melayu. Juga di Desa Pekubuan sendiri merupakan identik dengan masa Kesultanan Melayu pada saat itu.

“Karena zaman dulu, setiap sore desa ini disambangi sultan sambil menaiki kuda, sampai di sini ada namanya Jalan Kuda,” ujar Yusuf, Rabu (14/2/2024).

“Jadi nuansa ini mau kita bangkitkan kembali, karena Melayu di sini dengan gairah bersama-sama kita bangun budaya Melayu, supaya masyarakat itu hadir untuk memeriahkan Pemilu 2024,” sambungnya.

Para pemilih di TPS-nya, kata dia, mendapat antusias dari masyarakat. Hingga proses pencoblosan berakhir pukul 13.00 WIB, ujar dia, ada 14 pemilih yang absen.

“Ada 14 orang yang tidak hadir di TPS untuk mencoblos surat suara,” kata dia.

Yusuf menambahkan, ada 265 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap pada TPS tersebut. Terkait TPS nuansa melayu, sambung Yusuf, juga sebagai untuk daya tarik, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

“Yang menggunakan hak pilihnya ada 234 orang,” tukasnya. (ted)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Tempat pemungutan suara (TPS) 013 di Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjungpura, Langkat, berbeda dari yang lainnya. TPS tersebut dikatakan unik karena dikonsep atau didekorasi dengan budaya melayu.

Beragam cara memang dilakukan petugas dan masyarakat untuk memeriahkan pemilu dan pileg 2024 ini. Pada TPS 13 ini, terasa kental budaya melayu dengan balutan ornamen dan pernak-pernik warna kuningnya di pintu masuknya.

Dua payung warna kuning pun menghiasinya, pada sisi kiri dan kanan. Tak ketinggalan, petugas KPPS pun mengenakan pakaian adat melayu.

Menariknya lagi, sebelum warga memasuki TPS, petugas KPPS melantunkan beberapa pantun, yang di mana agar membuat warga berantusias mencoblos surat suara. Menurut Ketua KPPS, Yusuf, TPS ini didekorasi budaya melayu sebagai bentuk mengenang dan menguatkan identitas kesukuannya.

Bahwa Kabupaten Langkat adalah tanah melayu. Juga di Desa Pekubuan sendiri merupakan identik dengan masa Kesultanan Melayu pada saat itu.

“Karena zaman dulu, setiap sore desa ini disambangi sultan sambil menaiki kuda, sampai di sini ada namanya Jalan Kuda,” ujar Yusuf, Rabu (14/2/2024).

“Jadi nuansa ini mau kita bangkitkan kembali, karena Melayu di sini dengan gairah bersama-sama kita bangun budaya Melayu, supaya masyarakat itu hadir untuk memeriahkan Pemilu 2024,” sambungnya.

Para pemilih di TPS-nya, kata dia, mendapat antusias dari masyarakat. Hingga proses pencoblosan berakhir pukul 13.00 WIB, ujar dia, ada 14 pemilih yang absen.

“Ada 14 orang yang tidak hadir di TPS untuk mencoblos surat suara,” kata dia.

Yusuf menambahkan, ada 265 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap pada TPS tersebut. Terkait TPS nuansa melayu, sambung Yusuf, juga sebagai untuk daya tarik, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

“Yang menggunakan hak pilihnya ada 234 orang,” tukasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/