31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kapolsek Binjai Selatan, Kompol Adam Malik Santuni Penderita Kanker Hati

teddy akbari/sumut pos
Kunjungi: Kapolsek Binjai Selatan, Kompol Adam Malik Lubis saat mengunjungi Andika Pratama, penderita kanker hati stadium 3.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Binjai Selatan, Kompol Adam Malik Lubis menunjukkan empatinya kepada bocah penderita kanker hati stadium 3, Andika Pratama (13).

Didampingi Kepala Lingkungan 13 dan Lurah Binjai Estate, kedatangan rombongan mantan Wakil Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Daerah Sumatera Utara ini disambut Ayah Andika, Dian Sastrawan (39) di Jalan Gunung Karang, Binjai Selatan, Kamis (7/2).

Melihat kondisi Andika yang memprihatinkan, Adam Malik memberikan bantuan sejumlah uang. “Semoga bermanfaat. Saya doakan supaya Handika cepat sembuh dan dapat beraktifitas lagi seperti remaja lainnya,” ujar Adam.

Ayah Andika, Dian mengucapkan terimakasih seraya bersyukur atas bantuan dari Kapolsek Binjai Selatan. Diceritakan kuli bangunan ini, awalnya buah hatinya mengalami perut gembung. Melihat itu, Dian hanya berpikir kalau perut anaknya gembung karena cacingan. Namun setelah diberi obat, perut Andika tak kunjung sembuh. Dian pun membawa putranya itu ke Rumah Sakit Kesrem Binjai.

Di rumah sakit Tentara Nasional Indonesia itu, Andika diminta untuk dirujuk ke RS Adam Malik Medan. “Beberapa hari di RS Adam Malik Medan, dokter memohon maaf karena tidak sanggup menangani penyakitnya. Bisa berakibat fatal kepada anak saya kalau pengobatan yang dijalani tetap dilanjutkan,” ujar Dian.

Dokter RS Adam Malik Medan menyarankan agar Andika dilakukan kemo. Namun keluarga menolak karena kemo tidak dapat pasti menyembuhkan penyakit yang diderita Andika. Kesepatakan keluarga, Andika pun dibawa berobat ke perkampungan di Tanah Karo. Kondisi Andika saat ini badannya kurus kering. Penyakit yang diderita Andika tak terobati. Selain itu, Andika juga jarang makan sebelum menderita penyakit tersebut.

Bahkan, juga suka sekali makan dan minum yang instan. Akibatnya, perut Andika menjadi membesar atau gembung. Meski sudah ditegur, kebiasaan Andika mengkonsumsi yang instan tidak digubris. “Sudah sering dingatkan, tapi enggak mau dengar. Awalnya kami berpikir gembung karena cacingan. Tapi diberi obat, perutnya tidak kempes juga,”imbuhnya. (ted/han)

teddy akbari/sumut pos
Kunjungi: Kapolsek Binjai Selatan, Kompol Adam Malik Lubis saat mengunjungi Andika Pratama, penderita kanker hati stadium 3.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Binjai Selatan, Kompol Adam Malik Lubis menunjukkan empatinya kepada bocah penderita kanker hati stadium 3, Andika Pratama (13).

Didampingi Kepala Lingkungan 13 dan Lurah Binjai Estate, kedatangan rombongan mantan Wakil Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Daerah Sumatera Utara ini disambut Ayah Andika, Dian Sastrawan (39) di Jalan Gunung Karang, Binjai Selatan, Kamis (7/2).

Melihat kondisi Andika yang memprihatinkan, Adam Malik memberikan bantuan sejumlah uang. “Semoga bermanfaat. Saya doakan supaya Handika cepat sembuh dan dapat beraktifitas lagi seperti remaja lainnya,” ujar Adam.

Ayah Andika, Dian mengucapkan terimakasih seraya bersyukur atas bantuan dari Kapolsek Binjai Selatan. Diceritakan kuli bangunan ini, awalnya buah hatinya mengalami perut gembung. Melihat itu, Dian hanya berpikir kalau perut anaknya gembung karena cacingan. Namun setelah diberi obat, perut Andika tak kunjung sembuh. Dian pun membawa putranya itu ke Rumah Sakit Kesrem Binjai.

Di rumah sakit Tentara Nasional Indonesia itu, Andika diminta untuk dirujuk ke RS Adam Malik Medan. “Beberapa hari di RS Adam Malik Medan, dokter memohon maaf karena tidak sanggup menangani penyakitnya. Bisa berakibat fatal kepada anak saya kalau pengobatan yang dijalani tetap dilanjutkan,” ujar Dian.

Dokter RS Adam Malik Medan menyarankan agar Andika dilakukan kemo. Namun keluarga menolak karena kemo tidak dapat pasti menyembuhkan penyakit yang diderita Andika. Kesepatakan keluarga, Andika pun dibawa berobat ke perkampungan di Tanah Karo. Kondisi Andika saat ini badannya kurus kering. Penyakit yang diderita Andika tak terobati. Selain itu, Andika juga jarang makan sebelum menderita penyakit tersebut.

Bahkan, juga suka sekali makan dan minum yang instan. Akibatnya, perut Andika menjadi membesar atau gembung. Meski sudah ditegur, kebiasaan Andika mengkonsumsi yang instan tidak digubris. “Sudah sering dingatkan, tapi enggak mau dengar. Awalnya kami berpikir gembung karena cacingan. Tapi diberi obat, perutnya tidak kempes juga,”imbuhnya. (ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/