29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mendikbud Dorong Digitalisasi Program Keahlian SMK

net
Mendikbud, Muhadjir Effendy

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau perkembangan bantuan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang disalurkan di SMK Negeri 9 Bandung.

Selama 3 tahun terakhir, total bantuan yang disalurkan melalui Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencapai Rp4,339 miliar.

“Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0,” ucap Mendikbud, Muhadjir Effendy di SMK Negeri 9 Bandung, Kamis, (21/2).

Ia mencontohkan, perancangan desain fesyen, selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.

Muhadjir mengatakan, kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian pariwisata serta seni dan industri kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.

“Terutama berkaitan dengan kurikulum, karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri, mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa,” ujarnya.

Dalam jangka panjang, Mendikbud mengharapkan semua SMK memiliki teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri,” tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika menyampaikan, sebanyak 21 SMK di Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan program bantuan revitalisasi SMK.

Program revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung sebanyak 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia.

Program revitalisasi SMK meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan, standarisasi sarana dan prasarana utama, pemutakhiran program kerja sama industri, pengelolaan dan penataan lembaga, serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.

“Sesuai pesan bapak Presiden, agar revitalisasi ini fokus ke beberapa sekolah dengan anggaran yang cukup, sehingga hasilnya bisa terukur, ketika belum mengalami revitalisasi, kemudian setelah mengalami revitalisasi,” pungkas Muhadjir. (bbs/azw)

net
Mendikbud, Muhadjir Effendy

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau perkembangan bantuan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang disalurkan di SMK Negeri 9 Bandung.

Selama 3 tahun terakhir, total bantuan yang disalurkan melalui Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencapai Rp4,339 miliar.

“Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0,” ucap Mendikbud, Muhadjir Effendy di SMK Negeri 9 Bandung, Kamis, (21/2).

Ia mencontohkan, perancangan desain fesyen, selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.

Muhadjir mengatakan, kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian pariwisata serta seni dan industri kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.

“Terutama berkaitan dengan kurikulum, karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri, mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa,” ujarnya.

Dalam jangka panjang, Mendikbud mengharapkan semua SMK memiliki teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri,” tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika menyampaikan, sebanyak 21 SMK di Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan program bantuan revitalisasi SMK.

Program revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung sebanyak 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia.

Program revitalisasi SMK meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan, standarisasi sarana dan prasarana utama, pemutakhiran program kerja sama industri, pengelolaan dan penataan lembaga, serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.

“Sesuai pesan bapak Presiden, agar revitalisasi ini fokus ke beberapa sekolah dengan anggaran yang cukup, sehingga hasilnya bisa terukur, ketika belum mengalami revitalisasi, kemudian setelah mengalami revitalisasi,” pungkas Muhadjir. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/