MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) untuk tenaga honorer kategori dua (K-2) di Pemkab dan Pemko se-Sumut memasuki tahap tes atau ujian, Sabtu (23/2). Seluruh peserta yang dinyatakan lolos administrasi, hadir dalam seleksi P3K tahap satu tersebut.
Di Medan, ujian seleksi P3K dilaksanakan di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumut, Jalan Karya Dalam, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, yang diikuti 197 orang peserta untuk formasi tenaga pendidikan dan penyuluhan pertaniann
Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin SMSi MH didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD & Pengembangan SDM) Kota Medan Muslim Harahap meninjau pelaksanaan ujian tersebut. Eldin menyaksikan para peserta yang dibagi dalam lima ruang tersebut, serius mengerjakan soal ujian langsung di komputer, sebab ujian diselenggarakan dengan sistem online.
Kepada para peserta ujian, selain terus berdoa, wali kota juga berpesan agar mengerjakan soal dengan benar, teliti dan tidak terburu-buru. Disarankannya, mana soal-soal yang mudah untuk dikerjakan lebih dahulu setelah itu barulah menyusul soal-soal yang sukar. Dengan demikian wali kota berharap seluruh peserta yang mengikuti ujian lulus sehingga menjadi P3K. “Kita melihat mereka cukup serius, semoga mereka dapat menjawab seluruh soal yang diajukan dengan baik dan benar. Kita doakan agar mereka semua lulus dan diterima menjadi P3K,” kata Eldin.
Dalam peninjauan itu, Eldin tak lupa berpesan agar seluruh peserta ujian jangan mengharapkan bantuan orang lain. Artinya, seluruh peserta harus percaya dengan kemampuan dirinya masing-masing. “Di samping itu konsentrasi penuh, insya Allah semua jawaban yang diajukan dapat dijawab dengan baik dan benar,” ungkapnya.
Apalagi sambung Eldin, seluruh peserta langsung tahu hasil ujian yang baru diikutinya. Tak lama setelah ujian selesai, nilai ujian langsung keluar. “Jadi tidak bisa diotak-atik lagi. Tidak ada yang bisa membantu kecuali diri peserta sendiri,” pesannya.
Sementara Kepala BKD dan PSDM Kota Medan, Muslim Harahap mengatakan, penerimaan P3K 2019 ini ditentukan langsung oleh pemerintah pusat, mulai peserta yang ikut ujian, soal serta penetapan yang lulus ujian. Artinya, Pemko Medan hanya membantu memfasilitasi pelaksanaan ujian agar berjalan dengan sukses dan lancar. “Ujian penerimaan P3K 2019 di Pemko Medan ini diikuti 197 orang. Mereka merupakan tenaga pendidikan dan penyuluhan pertanian. Perinciannya, 180 orang tenaga pendidikan, sedangkan sisanya 17 orang lagi merupakan tenaga penyuluh pertanian,” jelas Muslim.
20 Honorer K2 Binjai Ikut Ujian
Di Binjai, sebanyak 20 honorer K2 mengikuti ujian di Ruang Komputer SMK Negeri 1 Binjai, Jalan Samanhudi, Kelurahan Satria, Binjai Kota, Sabtu (24/2). Ujian berjalan tertib yang turut diawasi Kepala Inspektorat Aspian, didampingi Kepala Bidang Mutasi dan Kepegawaian BKD Binjai Hendra Januar. “Enggak ada kuota-kuota. Sudah ditetapkan sama pusat,” jelas Hendra ketika disoal jumlah P3K yang dibutuhkan Pemerintah Kota Binjai tahun 2019 ini.
Menurutnya, mereka yang mengikuti ujian ini sudah dinyatakan Lulus verifikasi atau memenuhi syarat. “Hasil yang mengumumkan pusat, BKN atau Menpan RB. Untuk mengetahui soal (ujian peserta P3K), dapat dilihat dalam PP Nomor 49 Tahun 2018 dan Permenpan RB Nomor 4 Tahun 2019,” beber Hendra, Minggu (24/2).
Usai ujian, peserta ujian yang semuanya mengenakan kemeja putih tangan panjang dan celana panjang hitam ini tampak melihat layar monitor yang menunjukkan skor atau nilai hasil ujian mereka. Menurut Hendra, hasil yang diketahui ini langsung diupload ke BKN atau Menpan RB.
Ditanya kapan hasil ujian diumumkan, Hendra mengaku tidak tahu. “Setelah pengumuman, pasti ada pemberkasan untuk mereka yang dinyatakan lulus nantinya. Tapipun kami belum dapat petunjuk teknisnya. Intruksinya sebatas melaksanakan ujian seleksi,” tandas Hendra.
216 Peserta di Deliserdang
Di Deliserdang, sebanyak 216 peserta mengikuti ujian P3Kdi SMKN 1, Percut Seituan, Sabtu (23/2). Turut hadir memantau pelaksanaan ujian mewakili Kementerian Pertanian, Sekdakab Deliserdang Darwin Zein SSos, Kepala BKD Yudi Hilmawan SE MM, Sekretaris Inspektorat Usron, Kabid Pengadaan Pegawai dan Mutasi Drs Syahrul MPd.
Syahrul mengatakan, pelaksanaan ujian berlangsung aman dan lancar. “Ujian PPPK ini dilakukan cukup sekali saja dengan kelulusan peserta tergantung standar passing grade yang ditetapkan Kemenpan RB. Berbeda dengan seleksi CASN baru-baru ini yang dilakukan beberapa tahap,” terang Syahrul.
Kelulusan peserta nantinya tergantung dari Kemenpan RB dan akan diumumkan secara resmi melalui portal.deliserdangkab.go.id. “Tahapan selanjutnya bagi yang lulus yaitu pemberkasan untuk mendapatkan nomor induk PPPK,” imbuh Kabid Pengadaan Pegawai dan Mutasi tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, 216 peserta yang ikut ujian itu terdiri dari 64 Penyuluh Pertanian dan 152 tenaga guru eks tenaga honor kategori 2. Sementara yang tidak hadir dalam ujian tersebut walau sudah mendaftar sebanyak 2 peserta.
“Memang awalnya kita buka penerimaan PPPK sebanyak 296 orang sesuai data dari Kemenpan RB dengan kriteria 1 tenaga kesehatan eks tenaga honor kategori 2, 225 tenaga guru eks tenaga honor kategori 2 dan 70 Penyuluh Pertanian. Namun saat mendaftar hanya 64 Penyuluh Pertanian dan 152 tenaga guru eks tenaga honor kategori 2, sementara 1 peserta tenaga kesehatan tidak ikut mendaftar,” beber Syahrul.
Ditanya mengapa bisa terjadi demikian, Syahrul menerangkan sudah mengumumkan dan menyurati dinas terkait untuk mengerahui kuota pendaftaran. “Kita tidak tahu alasan beberapa orang lagi yang tidak mendaftar, mungkin sudah bekerja di tempat lain atau mungkin juga tidak berminat dan mungkin juga terlalu jauh. Itulah kemungkinan alasan yang tidak mau mendaftar,” tutupnya.
///218 Peserta Ikuti Seleksi P3K di Asahan
Pemkab Asahan juga menggelar ujian seleksi P3K yang diikuti 201 peserta. Ujian ini digelar di Ruangan Komputer SMKN 2 Kisaran Jalan Sei Rengas, Kecamatan Kisaran Barat, Sabtu (23/2). Kepala BKD Asahan, Nazaruddin mengatakan, ada 218 orang yang mendaftar. Namun yang lulus seleksi administrasi sebanyak 201 orang. Sementara Pemkab Asahan memiliki kuota 284 orang. “Dari 201 yang lulus seleksi administrasi itu, tenaga pendidik ada 134 orang dan penyuluh pertanian 67 orang,” bilang Nasaruddin.
Karena fasilitas tidak memadai, maka ujian dilaksanakan dua gelombang, yakni gelombang pertama dilaksanakan pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB dan gelombang kedua pukul 13.00 WIB hingga 15.15 WIB. (ris/ted/btr/omi)