NEW DELHI, SUMUTPOS.Co -Angkatan Udara India mengklaim serangan udarayang dilancarkan pada Selasa (26/2) telah berhasil menghantam sebuah kamp militan milik kelompok Jaish-e-Mohammad.
Serangan udara itu disebut telah menewaskan sejumlah besar anggota kelompok militan yang sedang mempersiapkan serangan terhadap India.
Disampaikan Menteri Luar Negeri India, Vijay Gokhale, dalam konferensi pers, serangan ke kamp Jaish-e-Mohammad dilakukan pihaknya mendapatkan informasi intelijen yang mengatakan rencana serangan bunuh diri telah dekat.
“Sejumlah besar teroris Jaish-e-Mohammad, termasuk pelatih, komandan senior, dan anggota yang sedang dilatih untuk aksi fidayeen (bunuh diri), telah dihabisi,” kata Gokhale, dikutip AFP.
Pernyataan menteri luar negeri India itu muncul setelah Pakistan menuduh jet tempur India terbang di atas wilayah Kashmir yang disengketakan.
“Intelijen yang dapat dipercaya menyebutkan Jaish-e-Mohammad sedang merencanakan serangan teror bunuh diri lainnya di berbagai tempat di India dan sedang melatih para anggotanya untuk tujuan ini,” ujar Gokhale.
Jaish-e-Mohammad adalah salah satu kelompok militan anti-India yang berbasis di Pakistan. Kelompok ini sebelumnya mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas teror serangan bom bunuh diri pada 14 Februari di Kashmir yang menewaskan 40 paramiliter India.
“Dalam menghadapi bahaya yang semakin dekat, serangan pendahuluan menjadi mutlak diperlukan. Dalam operasi yang dipimpin intelijen, pada awal hari ini, India menyerang kamp pelatihan terbesar Jaish-e-Mohammad di Balakot,” ujar Gokhale.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Pakistan, melalui juru bicara militernya, menuduh jet tempur India telah melintasi garis gencatan senjata di Kashmir dan menurunkan muatan.
India dan Pakistan saling mengklaim wilayah Kashmir di Pegunungan Himalaya dan tak jarang terlibat bentrok dan baku tembak.
India telah sering menuduh Pakistan turut mendukung kelompok radikal yang melancarkan serangan ke wilayah Kashmir yang dikuasai India. Tuduhan yang dibantah tegas oleh Pakistan.
Pejabat kementerian luar negeri India menyebut keberadaan fasilitas pelatihan besar-besaran yang mampu menampung ratusan anggota kelompok militan tidak mungkin berdiri tanpa sepengetahuan otoritas Pakistan.
“India telah berulang kali mendesak Pakistan agar mengambil tindakan terhadap kelompok Jaish-e-Mohammad, namun negara itu belum mengambil tindakan nyata untuk membongkar infrastruktur teroris di wilayahnya,” kata kementerian. (bbs/azw)