25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Karhutla Riau Meluas, Ribuan Warga Terjangkit ISPA, Pneumonia, Asma, serta Iritasi Mata dan Kulit

ist
PADAMKAN: Personel TNI dibantu BPBD saat mencoba memadamkan karhutla yang hingga kini terjadi di Riau.

RIAU, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin meluas. Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, luas lahan yang terbakar sejak Januari 2019 hingga kini sudah mencapai 1.136 hektare. Paling parah terjadi di Pulau Rupat.

Sejak Januari hingga kini, kebakaran yang terjadi di wilayah pesisir Riau itu, belum berhasil dipadamkan. Penyebabnya, karena lokasinya yang berada di pulau dan untuk menjangkau sumber air cukup sulit.

“Kebakaran hutan semakin meluas di Kelurahan Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sekitar 55 hektare, serta beberapa daerah lainnya,” ungkap Edwar.

Selain itu, kebakaran lahan, Selasa (26/2), juga bertambah di Kelurahan Pergam 10 hektare, Desa Jangkang ada 5 hektare, Desa Bantan 1,5 hektare, Desa Kuala Terusan 3 hektare, Bangsal Aceh 2 hektare, Mundam 2 hektare, Air Hitam Pekanbaru 3,5 hektare, Mumugo Rohil 15 hektare, dan Sei Danai Inhil 38 hektare.

Edwar menjelaskan, rekapitulasi luas lahan terbakar di beberapa daerah Riau sejak awal Januari hingga saat ini paling luas di Bengkalis, yakni 817 hektare. Di Rokan Hilir 132 hektare, Dumai 60 hektare, Kepulauan Meranti 20,4 hektare, Pekanbaru 21,01 hektare, Siak 30 hektare, Indragiri Hilir 38 hektare, serta Kampar 15 hektare.

“Daerah yang masih terjadi kebakaran lahan di Dumai dan Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, serta Pekanbaru. Sementara untuk daerah lain apinya sudah padam,” bebernya.

Selain itu, akibat bencana ini, dari data Dinas Kesehatan Riau tercatat, di Kota Dumai ada 2.199 orang terkena penyakit ISPA, 7 orang terkena pneumonia, 52 orang asma, 58 orang iritasi mata, dan 28 orang iritasi kulit.

Sedangkan di Kabupaten Bengkalis, yang terkena ISPA sebanyak 247 orang, asma 15, pneumonia 4, iritasi mata 24, iritasi kulit 13. Di Rokan Hilir, ISPA sebanyak 42, asma 4, iritasi mata 8, iritasi kulit 16.

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir belum merinci penyakit yang diderita warga untuk di daerah lainnya. Saat ini sejumlah tim medis dikirim ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai, atas perintah Gubernur Riau Syamsuar.

Pemerintah Provinsi Riau menyalurkan bantuan berupa masker dan makanan tambahan untuk ibu hamil (bumil) dan balita ke daerah-daerah yang terpapar kabut asap. Sebab, tercatat sudah ada 2.488 warga Riau terkena penyakit ISPA.

Mimi juga mengatakan, makanan tambahan untuk bumil dan balita itu dibagikan kepada warga di Puskesmas Batu Panjang. “Sudah diserahkan melalui kepala desa. Serta ke masyarakat oleh tenaga kesehatan Puskesmas Batu Panjang di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis,” jelasnya.

Adapun logistik yang sudah didistribusikan ke Pulau Rupat, di antaranya 200 kotak masker biasa, 72 kotak masker N 95, 30 kotak makanan tambahan untuk bumil dan balita, serta 25 kotak makanan anak-anak.

“Sedangkan masker yang dibagikan ke Kota Dumai sebanyak 800 kotak. Ada juga masker kiriman dari Dinkes Bengkalis ke Dumai sebanyak 5.000 kotak,” sebut Mimi.

Menurut Mimi, untuk saat ini kabut asap terparah dialami Kota Dumai. Meski kebakaran sedang terjadi di Pulau Rupat, Bengkalis, namun karena arah angin yang berhembus ke Kota Dumai, membuat daerah tersebut diselimuti kabut asap. (jpc/saz)

ist
PADAMKAN: Personel TNI dibantu BPBD saat mencoba memadamkan karhutla yang hingga kini terjadi di Riau.

RIAU, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin meluas. Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, luas lahan yang terbakar sejak Januari 2019 hingga kini sudah mencapai 1.136 hektare. Paling parah terjadi di Pulau Rupat.

Sejak Januari hingga kini, kebakaran yang terjadi di wilayah pesisir Riau itu, belum berhasil dipadamkan. Penyebabnya, karena lokasinya yang berada di pulau dan untuk menjangkau sumber air cukup sulit.

“Kebakaran hutan semakin meluas di Kelurahan Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sekitar 55 hektare, serta beberapa daerah lainnya,” ungkap Edwar.

Selain itu, kebakaran lahan, Selasa (26/2), juga bertambah di Kelurahan Pergam 10 hektare, Desa Jangkang ada 5 hektare, Desa Bantan 1,5 hektare, Desa Kuala Terusan 3 hektare, Bangsal Aceh 2 hektare, Mundam 2 hektare, Air Hitam Pekanbaru 3,5 hektare, Mumugo Rohil 15 hektare, dan Sei Danai Inhil 38 hektare.

Edwar menjelaskan, rekapitulasi luas lahan terbakar di beberapa daerah Riau sejak awal Januari hingga saat ini paling luas di Bengkalis, yakni 817 hektare. Di Rokan Hilir 132 hektare, Dumai 60 hektare, Kepulauan Meranti 20,4 hektare, Pekanbaru 21,01 hektare, Siak 30 hektare, Indragiri Hilir 38 hektare, serta Kampar 15 hektare.

“Daerah yang masih terjadi kebakaran lahan di Dumai dan Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, serta Pekanbaru. Sementara untuk daerah lain apinya sudah padam,” bebernya.

Selain itu, akibat bencana ini, dari data Dinas Kesehatan Riau tercatat, di Kota Dumai ada 2.199 orang terkena penyakit ISPA, 7 orang terkena pneumonia, 52 orang asma, 58 orang iritasi mata, dan 28 orang iritasi kulit.

Sedangkan di Kabupaten Bengkalis, yang terkena ISPA sebanyak 247 orang, asma 15, pneumonia 4, iritasi mata 24, iritasi kulit 13. Di Rokan Hilir, ISPA sebanyak 42, asma 4, iritasi mata 8, iritasi kulit 16.

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir belum merinci penyakit yang diderita warga untuk di daerah lainnya. Saat ini sejumlah tim medis dikirim ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai, atas perintah Gubernur Riau Syamsuar.

Pemerintah Provinsi Riau menyalurkan bantuan berupa masker dan makanan tambahan untuk ibu hamil (bumil) dan balita ke daerah-daerah yang terpapar kabut asap. Sebab, tercatat sudah ada 2.488 warga Riau terkena penyakit ISPA.

Mimi juga mengatakan, makanan tambahan untuk bumil dan balita itu dibagikan kepada warga di Puskesmas Batu Panjang. “Sudah diserahkan melalui kepala desa. Serta ke masyarakat oleh tenaga kesehatan Puskesmas Batu Panjang di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis,” jelasnya.

Adapun logistik yang sudah didistribusikan ke Pulau Rupat, di antaranya 200 kotak masker biasa, 72 kotak masker N 95, 30 kotak makanan tambahan untuk bumil dan balita, serta 25 kotak makanan anak-anak.

“Sedangkan masker yang dibagikan ke Kota Dumai sebanyak 800 kotak. Ada juga masker kiriman dari Dinkes Bengkalis ke Dumai sebanyak 5.000 kotak,” sebut Mimi.

Menurut Mimi, untuk saat ini kabut asap terparah dialami Kota Dumai. Meski kebakaran sedang terjadi di Pulau Rupat, Bengkalis, namun karena arah angin yang berhembus ke Kota Dumai, membuat daerah tersebut diselimuti kabut asap. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/