25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Usai Membunuh, Ginting Foya-foya, Ditangkap, Dua Kaki Pembunuh Toke BPK Ditembak

DIAMANKAN: Andika Pranata Ginting tak berdaya usai diamankan polisi karena membunuh toke BPK Vichada, Jumat (8/3).

Tak sampai 1×24 jam, polisi berhasil menangkap pembunuh toke rumah makan babi panggang karo (BPK) Vichada, Muliyati Sinuhaji (59). Kedua kaki Andika Pranata Ginting (20), terpaksa ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

KEPADA polisi, warga Sei Mencirim Medan itu mengaku terpaksa membunuh korban. Ia mengaku gugup karena takut niat mencurinya ketahuan korban.

“Tidak ada niat saya melakukan pembunuhan. Saya datang ke warung BPK Vichada sekitar jam 03.00 WIB,” tutur Andika sembari menahan sakit di Mapolres Karo, Jumat (8/3).

Saat itu, pelaku berniat meminjam duit korban Rp40 ribu. Rencananya ia akan pulang ke rumahnya di Sei Mencirim, Medan.

“Saat itu saya melihat kondisi warung sudah tutup dan saya masuk dari depan. Dari samping pintu masuk dengan merusak bagian tepas jualan BPK Vichada,” aku Andika.

Sampai di dalam warung, dia melihat korban tengah tertidur pulas di kamar warung BPK Vichada. Namun tiba-tiba, langkah kaki pelaku membangunkan korban.

Karena gugup dan takut korban akan berteriak, pelaku langsung mengambil sebilah pisau dapur yang ada di atas kepala korban.

“Begitu kupegang pisau itu, korban yang hendak bangun berdiri dari tidurnya langsung ku dorong. Saat kembali terlentang, aku langsung menyabetkan pisau ke bagian wajah samping sebelah kiri, tepat dekat keningnya,” kata tersangka.

Darah segar korban kontan saja mengucur. Mengetahui korban sudah tidak bernyawa, tersangka dengan tenang menguras barang-barang berharga milik korban.

Pelaku melepas satu persatu cicin milik korban yang dipakainya. Di antaranya, satu cincin emas dan dua berlian.

“Usai mengambil harta korban, saya langsung ke luar lewat jalur masuk tadi dan membuang pisau tidak jauh dari lokasi warung. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke lapo (warung) tuak di wilayah Sumbul Berastagi untuk menghilangkan rasa takut,” ucapnya.

Pagi harinya, pelaku meninggalkan Kabupaten Karo dengan tujuan ke wilayah Pancurbatu untuk menghilangkan jejak.

Pelaku juga telah menjual satu cincin berlian milik korban di wilayah Pancur Batu senilai Rp1 juta rupiah.

“Duitnya saya bikin foya-foya,” aku Andika.

Namun naas, tidak sampai 1×24 jam, pelaku berhasil dibekuk petugas Sat Reskrim Polres Tanah Karo dipimpin Kasat Reskrim AKP Ras Maju Tarigan. Pelaku ditangkap, Kamis (7/3) sekira pukul 23.00 WIB.

Pelaku tidak sendiri. Ia bersama temannya, Kurniawan Manalu (28) sedang minum tuak di Pancurbatu.

“Saya menyesal (telah membunuhnya), itu sama sekali tidak keinginan saya,” ucap Andika.

Sebelum menghabisi korban, pelaku sudah tidak bekerja lagi di warung BPK Vichada. Setelah dua bulan bekerja, dia keluar karena kemauan sendiri.

Amatan Sumut Pos, kedua kaki tersangka dibalut perban. Polisi menembak kaki tersangka tepat di bagian dengkul.

Hingga saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan di ruang Sat Reskrim Polres Tanah Karo.

Diberitakan sebelumnya, toke BPK Vichada, Muliyati Sinuhaji ditemukan tewas, Kamis (7/3) sekira pukul 07.00 WIB. Di bagian wajah sebelah kiri, tepat dekat kening ada luka bekas tikaman.

Jenazah korban ditemukan tergeletak di atas kasur rumah makan miliknya di Jalan Jamin Ginting Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.(deo/ala)

DIAMANKAN: Andika Pranata Ginting tak berdaya usai diamankan polisi karena membunuh toke BPK Vichada, Jumat (8/3).

Tak sampai 1×24 jam, polisi berhasil menangkap pembunuh toke rumah makan babi panggang karo (BPK) Vichada, Muliyati Sinuhaji (59). Kedua kaki Andika Pranata Ginting (20), terpaksa ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

KEPADA polisi, warga Sei Mencirim Medan itu mengaku terpaksa membunuh korban. Ia mengaku gugup karena takut niat mencurinya ketahuan korban.

“Tidak ada niat saya melakukan pembunuhan. Saya datang ke warung BPK Vichada sekitar jam 03.00 WIB,” tutur Andika sembari menahan sakit di Mapolres Karo, Jumat (8/3).

Saat itu, pelaku berniat meminjam duit korban Rp40 ribu. Rencananya ia akan pulang ke rumahnya di Sei Mencirim, Medan.

“Saat itu saya melihat kondisi warung sudah tutup dan saya masuk dari depan. Dari samping pintu masuk dengan merusak bagian tepas jualan BPK Vichada,” aku Andika.

Sampai di dalam warung, dia melihat korban tengah tertidur pulas di kamar warung BPK Vichada. Namun tiba-tiba, langkah kaki pelaku membangunkan korban.

Karena gugup dan takut korban akan berteriak, pelaku langsung mengambil sebilah pisau dapur yang ada di atas kepala korban.

“Begitu kupegang pisau itu, korban yang hendak bangun berdiri dari tidurnya langsung ku dorong. Saat kembali terlentang, aku langsung menyabetkan pisau ke bagian wajah samping sebelah kiri, tepat dekat keningnya,” kata tersangka.

Darah segar korban kontan saja mengucur. Mengetahui korban sudah tidak bernyawa, tersangka dengan tenang menguras barang-barang berharga milik korban.

Pelaku melepas satu persatu cicin milik korban yang dipakainya. Di antaranya, satu cincin emas dan dua berlian.

“Usai mengambil harta korban, saya langsung ke luar lewat jalur masuk tadi dan membuang pisau tidak jauh dari lokasi warung. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke lapo (warung) tuak di wilayah Sumbul Berastagi untuk menghilangkan rasa takut,” ucapnya.

Pagi harinya, pelaku meninggalkan Kabupaten Karo dengan tujuan ke wilayah Pancurbatu untuk menghilangkan jejak.

Pelaku juga telah menjual satu cincin berlian milik korban di wilayah Pancur Batu senilai Rp1 juta rupiah.

“Duitnya saya bikin foya-foya,” aku Andika.

Namun naas, tidak sampai 1×24 jam, pelaku berhasil dibekuk petugas Sat Reskrim Polres Tanah Karo dipimpin Kasat Reskrim AKP Ras Maju Tarigan. Pelaku ditangkap, Kamis (7/3) sekira pukul 23.00 WIB.

Pelaku tidak sendiri. Ia bersama temannya, Kurniawan Manalu (28) sedang minum tuak di Pancurbatu.

“Saya menyesal (telah membunuhnya), itu sama sekali tidak keinginan saya,” ucap Andika.

Sebelum menghabisi korban, pelaku sudah tidak bekerja lagi di warung BPK Vichada. Setelah dua bulan bekerja, dia keluar karena kemauan sendiri.

Amatan Sumut Pos, kedua kaki tersangka dibalut perban. Polisi menembak kaki tersangka tepat di bagian dengkul.

Hingga saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan di ruang Sat Reskrim Polres Tanah Karo.

Diberitakan sebelumnya, toke BPK Vichada, Muliyati Sinuhaji ditemukan tewas, Kamis (7/3) sekira pukul 07.00 WIB. Di bagian wajah sebelah kiri, tepat dekat kening ada luka bekas tikaman.

Jenazah korban ditemukan tergeletak di atas kasur rumah makan miliknya di Jalan Jamin Ginting Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.(deo/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/