Pemasangan lampu penerang di Stadion Kebun Bunga terkesan asal-asalan. Beberapa kali lampu padam sehingga turnamen PSMS Piala Wali Kota Medan Rahudman Harahap pun kerap tertunda.
Jumat (21/10) lalu, setelah ditunda beberapa waktu turnamen itu digelar lagi. Tapi sayang, panitia lagi-lagi kecolongan soal lampu. Turnamen yang diikuti 34 klub PSMS itu tertunda lagi karena lampu padam.
Memang setelah dipasang lampu stadion yang juga dipakai PSMS untuk menggelar latihan dan seleksi pemain PSMS pada sore hari itu, sudah bisa dikatakan cukup terang dengan pencahayaan 20 ribu watt. Jumlah itu adalah total dari delapan tiang yang masing-masing berkapasitas 3000 watt.
Pada laga PS Sinar Medan dan PS Radio Simphony berjalan 24 menit, empat lampu yang berada di sisi Barat stadion padam. Masing-masing empat lampu itu berkapasitas 500 watt, kontan pertandingan dihentikan wasit karena dianggap tak layak menggelar kembali pertandingan tersebut.
Setelah dikonfirmasi ke pihak panitia, keempat lampu tersebut padam karena terlalu panas dan kemudian mati secara otomatis, yang merupakan sifat dari lampu halogen.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya lampu kembali menyala dan pertandingan dilanjutkan kembali. Memang lagi-lagi karena sifat dari lampu halogen, pada menit ke-54 lampu kembali padam dan peserta kembali menunggu sekitar 10 menitan.
Atas kejadian tersebut, Official PS Radio Shimphony mengatakan, ini akibat kekurangsiapan panitia untuk menggelar turnamen itu. “Diharapkan pada kompetisi-kompetisi berikutnya panitia harus lebih siap. Tentunya harus melakukan perbaikan di masing-masing sektor,” ujar official yang tak mau namanya dikorankan.
Pada laga uji coba PSMS kemarin juga diwarnai mati lampu. Hal ini menuntut keseriusan pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan lampu tersebut. (saz)